10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Si Manusia Kodok

I Ketut Suar AdnyanabyI Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
inDongeng
Si Manusia Kodok

Ilustrasi dari penulis

Dahulu kala ada sepasang suami istri tinggal di pinggiran danau. Suami istri tersebut mempunyai seorang anak laki-laki bernama Anung. Anung merupakan anak yang rajin. Anung selalu membantu kedua orang tuanya dalam mengolah lahan pertaniannya. Di samping rajin, Anung sangat menyayangi binatang. Setelah selesai membantu kedua orang tuanya, Anung pergi ke danau.

Suatu ketika Anung melihat seekor kodok yang kurus. Kodok itu terus memandangi Anung. Anung mendekati kodok tersebut dan membawanya pulang. Sesampai di rumah, Anung menaruh kodok tersebut di taruh dalam toples. Setiap hari Anung memberi makan lalat, nyamuk dan serangga lainnya. Anung berharap kodok tersebut betah tinggal di rumahnya.

Anung begitu terkejut ketika bangun pagi, kodoknya tidak ada di dalam toples. Anung mencari kodok itu di sekeliling rumahnya namun Anung tidak menemukan kodok itu. Tanpa pikir panjang, Anung pergi ke danau. Anung menelusuri pinggiran danau dengan harapan dia bertemu dengan kodoknya. Hampir seharian Anung mencari kodok itu sehingga Anung merasa ngantuk. Anung akhirnya tertidur pulas di pinggiran danau.

Melihat Anung tertidur, kawanan kodok mendekatinya dan bertanya-tanya mengapa ada manusia tidur di pinggir danau. Semakin lama jumlah kodok semakin banyak. Kodok-kodok tersebut mengelilingi Anung.

“Kita apakan anak ini?” tanya Kodok Gendut.

“Kita gotong saja, kasihan dia, nanti dimakan buaya.”

“Kita biarkan saja.”

“Begini saja, kita lapor pada raja kita.”

Begitu akan melapor pada raja, datanglah kodok yang pernah dipelihara oleh Anung. Kodok itu dipanggil Kodok Kurus.

“Jangan melapor dulu. Raja kita lagi sibuk ngurus kodok-kodok yang berkelahi tadi malam. Dan jangan khawatir, teman-teman, anak inilah yang menangkapku beberapa hari yang lalu.” kata Kodok Kurus.

Mendengar pengakuan kodok itu, kodok yang lain menjawab dengan serentak.

“Kita tangkap anak ini, kita tangkap, tangkap, tangkap!”

Suasana di pinggir danau menjadi riuh karena bunyi kodok sehingga Anung terbangun dari tidurnya. Dia sangat terkejut. Ada ribuan kodok mengelilinginya. Anung berusaha lari tetapi kodok yang pernah dipeliharanya mendekati Anung.

“Jangan takut, kodok-kodok ini adalah temanku.”

“Kamu ke sini mau mencariku bukan?”

Anung mengangguk.

“Mengapa kau mencariku?”

“Aku merasa kesepian di rumah tanpamu.” sahut Anung.

“Aku pulang karena aku rindu pada orang tuaku dan teman-temanku.”

“Aku merasa kesepian di rumahmu. Aku ingin bernyanyi tetapi tidak ada yang menemani.”

“Sekarang apa maumu?”

“Aku ingin membawamu ke rumahku,” sahut Anung.

“Aku mau dengan syarat kamu harus tinggal bersamaku beberapa bulan untuk belajar bernyanyi.”

“Bagaimana caranya ?” tanya Anung.

Kodok itu segera pergi dan beberapa saat kodok tersebut membawa sebuah rompi. Rompi itu mirip kulit kodok.

“Kamu pakai rompi ini. Ini rompi ayahku.“

“Ayahku dulu sebagai tokoh yang dihormati.”

Anung segera memakai rompi pemberian si kodok. Tidak beberapa lama, Anung berubah menjadi seekor kodok. Anung melompat dengan lincah. Dia tampak  gembira.

“Ayo Anung kita menghadap raja. Aku harus memperkenalkan kamu kepada raja kodok.

Anung dan kodok tersebut segera menghadap raja. Sesampai di istana, Anung heran. Istana kerajaan kodok begitu megah. Raja kodok sedang duduk dan didampingi oleh petinggi pejabat kerajaan.

“Siapa yang kau bawa?” tanya raja kepada Kodok Kurus.

“Ini teman saya, Paduka. Dia adalah manusia. Saya telah memberi rompi ayahku supaya dia bisa masuk ke kerajaan Paduka.”

“ O ya baik.” sahut Raja

“Siapa namamu?” tanya raja kepada Anung.

“Saya bernama Anung, Paduka.” sahut Anung

“Apa tujuan kamu ke sini, Anung? “ tanya raja.

“Saya ingin mengajak teman saya si Kodok Kurus agar tinggal bersama saya di rumah saya.” kata Anung.

“ Kodok Kurus, kamu bersedia tinggal di rumah Anung?” tanya raja.

“Saya bersedia, Paduka, tetapi dengan syarat Anung mau belajar menyanyi seperti masyarakat kodok.” kata Kodok Kurus

“Kamu bersedia, Anung?” tanya raja.

“Bersedia, Paduka.” kata Anung.

“Ajari dia bernyanyi, Kodok Kurus.” pinta raja.

Setelah mendapat izin dari raja, Kodok Kurus mengajak Anung untuk bertemu ibunya. Di sepanjang perjalanan, Anung terheran-heran melihat keindahan kerajaan kodok. Kerajaan kodok begitu indah. Pepohonan tumbuh subur dan menghijau. Air danau dan sungai sangat jernih.

Masyarakat kodok sangat ulet bekerja. Mereka saling membantu antar sesama. Mereka hidup rukun dan segala perselisihan diselesaikan dengan baik. Mereka sangat disiplin. Apabila ada diantara mereka terbukti melakukan kesalahan, setiap anggota masyarakat siap menerima hukuman. Mereka taat pada aturan yang telah disusun oleh pimpinan mereka.

Akhirnya Anung tiba di rumah temannya. Mereka disambut oleh ibu Kodok Kurus. Ibunya sangat senang Kodok Kurus mengajak temannya bermain ke rumahnya. Setiap malam Anung diajari bernyanyi. Tidak terasa Anung sudah dua bulan tinggal di kerajaan kodok. Anung sudah pintar bernyanyi. Suatu saat Anung teringat pada ibunya. Dia berkeinginan untuk kembali ke rumahnya. Anung minta izin kepada temannya.

“Aku akan kembali ke rumahku besok.”

“Kamu rindu kepada ibumu, Anung?” tanya Kodok Kurus.

“Ya aku rindu kepada ibuku. Ibuku pasti mencariku ke mana-mana.”

“Ya, begitu juga dengan aku. Aku juga rindu kepada ibuku ketika berada di rumahmu. Nah, sekarang silakan kamu pulang, Anung. Aku antar kamu sampai perbatasan kerajaan.”

Anung meminta izin untuk pulang kepada ibu Kodok Kurus. Anung dan temannya segera menuju perbatasan. Sesampainya di perbatasan Kodok Kurus meminta Anung untuk melepas rompi yang dipakainya. Seketika Anung berubah menjadi manusia.

“Kamu telah berubah wujud sebagai manusia.” kata Kodok Kurus.

“Kalau aku rindu bertemu kamu bagaimana caranya?” kata Anung.

“Kamu kan sudah pintar bernyanyi. Kamu datang ke danau dan nyanyikan lagu yang aku ajari. Aku dan teman-temanku akan menemui kamu,” sahut Kodok Kurus.

“Baik, aku sekarang menemui ibuku. Selamat tinggal sahabat.” Kata Anung.

Anung melanjutkan perjalanannya. Tidak beberapa lama, Anung sudah sampai di rumahnya. Ibunya sangat gembira melihat Anung sudah kembali. [T]

  • Cerita/dongeng ini merupakan karya penulis. Penulisan cerita ini bertujuan untuk menambah khazanah dongeng. Kemampuan literasi anak perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu dengan cara menambah sumber bacaan berupa dongeng. Semoga dongeng ini bermanfaat bagi anak-anak kita tercinta.
Tags: dongeng
Previous Post

Sri Mpu Sri Dharmapala Vajrapani: Pemuja Budha dan Saraswati dari Timur

Next Post

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

I Ketut Suar Adnyana

I Ketut Suar Adnyana

Dr. I Ketut Suar Adnyana, M.Hum. adalah Wakil Rektor I Universitas Dwijendra, Denpasar

Next Post
[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

[Kabar Minikino] - Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co