8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mengkonversi Karya Tulis Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

I Made KridalaksanabyI Made Kridalaksana
April 8, 2021
inEsai
Mengkonversi Karya Tulis Ilmiah Menjadi Sebuah Buku

Workshop nasional “Nulis Bareng Pak Dhe—Angkatan 3” pada hari ke 3 hari Senin, 29 Maret 2021 sesi pertama menghadirkan Wahyu Juli Hastuti. Pemateri yang juga guru dan penulis ini memulai presentasinya yang berjudul “Karya Tulis Ilmiah Buku” tersebut dengan memperkenalkan pengertian karya ilmiah. Sebagaimana dipaparkan pada powerpoint slide-nya karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Menurutnya, tujuan pembuatan karya tulis ilmiah adalah untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam obyek tulisan.

Penelitian dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dimulai dengan adanya penyimpangan. Melengkapi pernyataan ini Wahyu Juli Hastuti mengutip Stonner (1982) yang mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan  kenyataan,  adanya   pengaduan,  dan kompetisi.

Dalam melakukan penelitian untuk karya tulis ilmiah terdapat 2 syarat yang mesti dipenuhi oleh peneliti atau penulis. Pertama, merupakan masalah penting. Peneliti hendaknya meneliti hal-hal yang merupakan masalah yang memang benar-benar penting. Yang juga tidak kalah pentingnya adalah meneliti atau menulis masalah-masalah yang merupakan bidang keilmuan si peneliti. Kedua, tidak melanggar etika. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privasi, publikasi harus dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan, dalam pengambilan maupun pengolahan data.

Selanjutnya, Wahyu Juli Hastuti menjelaskan pengertian masalah. Masalah adalah suatu pernyataan yang mempersoalkan keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antar variabel pada suatu fenomena. Ia juga mengutip pernyataan Suryabrata (1994: 60) yang menyebutkan masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan  kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what  it is). Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).

Menurutnya, terdapat 5 jenis syarat masalah dalam penelitian. Pertama, menarik. Meneliti masalah yang menarik ini akan memberikan motivasi untuk melakukan penelitian dengan serius. Kedua, Bermanfaat. Manfaat bagi masyarakat dalam skala besar maupun kecil (kampus, sekolah, kelurahan, dsb.). Ketiga, hal yang baru. Masalah yang diteliti sebaiknya menawarkan solusi baru yang apabila dibandingkan dengan solusi yang lainnya akan menjadi lebih efektif, murah, cepat, dan sebagainya. Selain itu, meskipun tidak baru, setidaknya masalah yang diteliti tersebut memberikan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada sebelumnya. Keempat, dapat diuji (diukur). Masalah penelitian beserta variabel-variabelnya merupakan sesuatu yang bisa diuji secara empiris. Untuk penelitian korelasi, korelasi antara beberapa variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa parameter. Kelima, dapat dilaksanakan. Masalah yang diangkat dalam penelitian hendaknya terkait hal-hal yang dapat dilakukan peneliti seperti terkait dengan kepakaran atau keahlian peneliti, kemudahan untuk mendapatkan data, serta ketersediaan waktu dan dana yang cukup. Jadi, hindari melakukan penelitian terhadap hal-hal yang tidak memungkinkan atau research impossible.

Untuk menjadikan hasil penelitian ke dalam bentuk karya tulis ilmiah berupa buku, si penulis hendaknya memahami dan melakukan urutan-urutan struktur sebuah karya tulis. Adapun urutan struktur karya tulis tersebut adalah judul, abstrak, pendahuluan pada Bab I, kajian pustaka pada Bab II, metode pada Bab III, Hasil dan Pembahasan pada Bab IV, simpulan pada Bab V, serta diikuti daftar pustaka.

Terkait abstrak, narasumber yang bertugas di SMK Negeri 1 Bontang ini mencontohkan format sebuah abstrak yang baik. Sebagaimana bisa dilihat pada slide-nya, judul sebuah hasil penelitian ditulis paling atas menggunakan huruf kapital semua: “REDUKSI MISKONSEPSI SISWA PADA KONSEP REAKSI REDOKS MELALUI MODEL ECIRR”. Selanjutnya, di bawah judul tersebut ia mencantumkan nama penulis serta diikuti dengan nama dan alamat institusi tempat tugas penulis beserta alamat e-mail-nya. Pada abstraknya, terdapat dua jenis bahasa yang digunakan, yakni: bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Dalam menulis abstrak, sedikitnya terdapat tiga hal yang harus ada. Ketiga hal tersebuat adalah latar belakang penelitian terkait mengapa sebuah penelitian dilakukan, metode penelitian apa yang diterapkan dan bagaimana penerapannya, serta hasil penelitian terkait apa yang ditemukan pada penelitian tersebut.  Untuk memberikan “bayangan” penulisan abstrak kepada peserta workshop, ia menampilan abstrak hasil penelitiannya dalam bahasa Inggris “Implementation of a ECIRR Model that could remediate students’ misconception on Redo’s reactions” serta padanannya dalam bahasa Indonesia. Pada abstrak ia menuliskan subyek penelitian, kelas, dan nama sekolah, rancangan penelitian, instrumen yang dipakai three-tier diagnostic test untuk menemukan miskonsepsi siswa, teknik analisis data, deskriptif kualitatif, dan inferensial, serta yang tidak kalah penting adalah temuan bahwa pembelajaran menggunakan model ECIRR berhasil mengurangi miskonsepsi subyek penelitian dalam mengetahui konsep dan meningkatkan prestasi pembelajaran secara signifikan.

Selanjutnya, Wahyu Juli Hastuti memaparkan tentang pendahuluan pada sebuah karya tulis ilmiah. Pada Bab I adalah ‘Pendahuluan’.  Pendahuluan setidaknya memuat tiga hal, yakni: latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan penelitian. Terkait dengan keterpaduan masing-masing hal tersebut, ia menjelaskan kalimat terakhir pada sebuah paragraf satu hendaknya berhubungan dengan kalimat pertama pada awal kalimat pada paragraf berikutnya.

Wahyu Juli Hastuti juga menyebutkan terdapat 3 jenis metode penelitian. Ketiga jenis metode tersebut adalah metode penelitian berdasarkan tujuan, metode penelitian berdasarkan tingkat kealamiahan, serta metode penelitian berdasarkan pendekatan. Lebih jauh dipaparkan penelitian berdasarkan tujuan adalah penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian jenis ini dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.

Selanjutnya, berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dibedakan menjadi dua. Yang pertama metode penelitian eksperimen, yakni metode penelitian yang sangat tidak alamiah karena tempat penelitian di lab dalam kondisi yang terkontrol sehingga tidak terdapat pengaruh dari luar. Dan yang kedua, metode survei, yakni metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalkan dengan mengedarkan kuesioner, tes wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).

Berdasarkan pendekatannya, metode penelitian dibedakan menjadi dua, yakni: yang pertama, metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian jenis ini berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Yang kedua, adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini adalah metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Setelah memperkenalkan struktur karya tulis ilmiah seperti di atas, ia menjelaskan sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta workshop, yakni: cara mengubah Karya Tulis Ilmiah (KTI) menjadi sebuah buku. Dalam menuangkan sebuah KTI menjadi buku, lanjutnya, ada beberapa bagian yang harus dipotong maupun ada bagian yang perlu ditambahkan. Menurutnya, bagian-bagian yang harus dipotong meliputi tinjauan pustaka, metodologi, kutipan, tabel, referensi serta lampiran. Sebaliknya, bagian-bagian yang perlu ditambahkan adalah latar belakang masalah untuk mengarahkan dan mempersiapkan pembaca ”menyantap” tulisan hasil penelitian si peneliti, bahan data baru untuk memfokuskan kembali pada penelitian tersebut serta dilanjutkan dengan kesimpulan yang menarik benang merah dari semua penjelasan menjadi satu kesatuan yang koheren dan memuaskan.

Menanggapi pertanyaan saya apakah artikel-artikel yang pernah dimuat di media massa seperti koran bisa “diubah” ke dalam bentuk buku, Wahyu Juli Hastuti mengatakan “bisa” asalkan kumpulan artikel-artikel tersebut memiliki tema yang “berdekatan” dalam arti terdapat korelasi antara artikel yang satu dengan yang lainnya. Salah satu pertanyaan menarik dari peserta lainnya adalah apakah bukan merupakan plagiasi apabila “membukukan” karya tulis ilmiah (KTI) kita menjadi sebuah buku, Wahyu Juli Hastuti menjawab bahwa hal tersebut tidak masalah sepanjang pada buku terdapat perbedaan gaya pengungkapan, pemotongan bagian kutipan tulisan orang lain pada kajian pustaka, serta “memperlembut” bahasa dari bahasa ilmiah pada KTI menjadi bahasa yang lebih popular. Setelah Wahyu Juli Hasuti menjawab semua pertanyaan peserta, tibalah saatnya Suwari selaku moderator menutup sesi pertama tersebut. Setelah mengikuti sesi ini, saya pun merasa semakin “berilmu” sebab mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat. [T]

Tags: Bukukarya ilmiah
Previous Post

Pameran Bali Emerging Artist 2021 | Membuka Ruang Bagi yang Muda

Next Post

Menyambut Galungan | Bangkitkan Cahaya Dharma dalam Hati

I Made Kridalaksana

I Made Kridalaksana

Lahir di Bongkasa, Badung, Bali, tahun 1972. Pendidikan terakhir S2 Linguistik di Universitas Udayana Denpasar (2007). Kini, guru di SMA Negeri 2 Mengwi, Badung, Bali. Puisi-puisi penulis terhimpun pada antologi bersama: “Mengunyah Geram, Seratus Puisi Menolak Korupsi” (2017), dan banyak lagi.

Next Post
Menyambut Galungan | Bangkitkan Cahaya Dharma dalam Hati

Menyambut Galungan | Bangkitkan Cahaya Dharma dalam Hati

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co