3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pecahan Dinamika Ruang pada Rumah-Rumah Ubud

Dedek Surya MahadipabyDedek Surya Mahadipa
March 15, 2021
inEsai
Rumah di Kampung dan Rumah di Kota | Beda Jiwa Beda Rasa

Pada pertengahan tahun 2020, saya beruntung dapat melakukan penelitian tentang identitas tempat kawasan Desa Ubud. Penelitian ini menyoal tentang pengaruh pariwisata terhadap kondisi fisik di sana, mulai dari kondisi fisik yang menyangkut keadaan di desa hingga bagian terkecil seperti kondisi di dalam rumah. Untuk mengetahui kondisi lapangan, saya beresempatan untuk singgah beberapa kali ke rumah-rumah warga, melihat sejauh manakah perubahan terjadi.

Apa saja yang berubah dari rumah yang pada awalnya memakai konsep Asta Kosala-Kosali, dengan segenap bale-balenya, mulai dari Merajan, Bale Daja, Bale Dangin, Bale Dauh, Bale Delod, Jineng, Paon, dan lain sebagainya, dengan rumah Bali di Ubud versi hari ini?

Dari proses pencarian data di lapangan, setelah memasuki beberapa rumah warga, terlihat kebanyakan masih tetap mempertahankan keadaan fisik rumahnya. Hanya saja beberapa bale seperti Bale Dauh dan Bale Delod sudah lebih modern dalam segi bentuk. Sementara Bale Daja dan Bale Dangin masih tetap dipertahankan kearifan tradisinya. Mungkin karena keduanya merupakan bale yang penting dalam kehidupan adat beragama penghuninya.

Bale Dangin digunakan sebagai upacara Manusia Yadnya dan Bale Daja dijadikan sebagai kamar bagi kepala keluarga. Jika kedua bale ini dirubah menggunakan konsep bentuk arsitektur barat misalnya, tentu akan jadi aneh kelihatannya. Ketika upacara pawiwahan misalnya, tukang banten tentu akan kebingungan dimana mesti meletakan banten.

Namun hal ini tidak berlaku dengan Bale Dauh dan Bale Delod. Adanya kebutuhan akan ruang membuat banyak perubahan yang terjadi pada kedua Bale ini. Kebanyakan dikarenakan jumlah keluarga yang semakin berkembang dalam satu rumah. Faktor lain, karena adanya alih fungsi beberapa bagian rumah menjadi ruko. Dua faktor ini yang kebanyakan menjadi alasan mengapa kedua bale tersebut berubah. Keluarga yang semakin membesar dengan kebutuhan ruang yang meningkat sedang luas tanah tetap, akhirnya mengubah kebanyakan bentuk Bale Dauh dan Bale Delod mereka menjadi bangunan yang lebih modern. Bahkan beberapa rumah ada yang membuatnya menjadi tingkat dua atau tiga.

Bagi rumah yang menambahkan fungsinya sebagai ruko, hal ini tak bisa dipisahkan dari konteks pariwisata yang semakin meluas terjadi di Ubud. Banyak pemodal yang siap untuk membayar sewa sepetak tanah untuk dijadikan ruko. Merespon hal tersebut, bagian Bale Dauh dan Bale Delod adalah salah satu yang paling memungkinan untuk disewakan. Masyarakat biasanya akan memundurkan bangunan Bale Dauh dan Bale Delod agar ruko dan bale tidak menjadi satu. Ada juga yang merenovasi rumah menjadi lantai dua. Bagian lantai dua inilah yang kemudian dipakai sebagai ruang privat keluarga.

Pada beberapa kasus, bukan hanya Bale Dauh dan Bale Delod saja yang rupanya menjadi ‘korban’ alih fungsi ruko. Pada kasus tertentu, merajan atau sanggah juga tak luput dari perubahan. Ini biasa terjadi khususnya pada rumah yang terletak di bagian utara atau timur jalan, dimana merajan rumah semestinya berada langsung di sisi jalan. Tentu ini adalah posisi yang sulit. Para pemilik rumah harus memilih, apakah bagian depan rumah tetap digunakan sebagai merajan atau digunakan sebagai ruko?

Karena tidak mungkin mereka memindahkan posisi merajan sedikit mundur hanya untuk sebuah ruko, pada titik tertentu ada proses tawar menawar yang terjadi. Pemilik rumah yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk menaikkan pendapatan keluarga, di saat yang bersamaan tetap ingin mempertahankan adat dan kepercayaan, akhirnya mengatasinya membuat merajan dipindahkan secara vertikal. Ruko tetap dibangun tetapi bagian atasnya atau lantai duanya adalah merajan.

Hal lain yang tak kalah unik untuk dicermati adalah ketika melihat perkembangan pola natah pada rumah-rumah di Ubud. Pola Asta Kosala Kosali dengan sikut satak, sekarang sudah berubah dalam beberapa pola yang berbeda. Ada yang Bale Delod-nya bertingkat, ada yang beberapa balenya sudah tidak ada, ada penambahan bale yang baru untuk memenuhi kebutuhan ruang, ada juga yang memiliki ruko pada satu bagian sisi rumah, ada juga penambahan bale untuk homestay, dan masih banyak lainnya. Semua perubahan pada akhirnya mempengaruhi luas natah dan sirkulasi antara ruang di natah Bali. Ini adalah salah satu kenyataan yang tidak dapat dihindari, begitu pikir saya.

Namun pikiran inipun sirna segera, ketika mendatangi sebuah rumah di kawasan sebelah barat Lapangan Ubud, yang menghubungkan Mongkey Forest dengan Catus Pata. Pada rumah yang terletak di sebelah barat jalan itulah kekagetan saya bermula. Bagian depan rumah jika dilihat dari pinggir jalan memang tidak terlalu terlihat hal yang berbeda. Ada sebuah gerbang masuk yang diapit oleh dua buah ruko. Di atas ruko sebelah utara, akan terlihat merajan dengan beberapa pepohonan. Sekilas tak ada yang aneh dari bangunan itu.

Ketika memasuki rumah tersebut, di dalamnya begitu gelap seperti sebuah basement. Melewati jalan yang seperti lorong itu, pada bagian belakang kita akan disambut beberapa homestay, lengkap dengan kolam renang. Lalu, hal yang mengejutkan terjadi setelah ini. Awalnya saya sempat berpikir di manakah bale mereka? Bale tempat tidur mereka? Apakah bale-bale itu juga sudah berubah menjadi kamar atau bangunan modern?

Setelah diajak oleh mpu-nya rumah melihat homestay, saya diajak untuk melihat bagian lantai dua rumah tersebut. Betapa terkejutnya saya ketika melihat lantai dua rumah adalah sepetak natah utuh, lengkap dengan Bale Daja, Bale Dangin, Bale Dauh, Bale Delod, Jineng, Paon, Bale tambahan, dan merajan. Ada yang masih berbentuk bale-bale, ada juga yang sudah memiliki lantai tingkat di atasnya. Saya tidak menyangka bahwa keseluruhan natah akan di angkat ke lantai dua. Uniknya, ketika pertama kali menginjakan kaki di lantai dua dari rumah itu, saya merasa seperti ada di lantai dasar sebuah rumah. Tidak ada kesan bahwa saya ada di lantai dua rumah. Persepsi saya seolah dirubah tiba-tiba oleh pola dan desain ruang yang ada.

Mungkin inilah yang namanya pengalaman ruang. Desain, pola dan bentuk ruang mampu masuk saya rasakannya secara langsung dengan tubuh. Mengalaminya dengan semua indra. Karena uniknya situasi dan kondisi yang dialami saat itu, akhirnya sensasi yang hadir itupun tersimpan. Sampai saat ini, pengalaman memasuki ruang itu masih terngiang di kepala. Rumah yang mengejutkan buat saya dan saya rasakan dengan tubuh sendiri. Pada saat itu saya sadar dan merasakan bahwa arsitek memang harus sering jalan-jalan. Banyak melihat bangunan dan merasakannya langsung dengan tubuh sendiri.

Pada akhirnya saya merasa bahwa Arsitektur juga seperti mahluk hidup. Ia juga beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Pola natah yang biasa tertulis dalam buku-buku Arsitektur Bali biasanya berhenti pada sebuah gambar sketsa jaman dahulu yang masih menunjukkan bahwa bale menggunakan atap ilalang, tembok tanah, dan bentuk klasiknya lainnya. Sedang pada realitas di lapangan, hal ini tampak sudah kian ditinggalkan. Masuknya gagasan dan material baru, bertambahnya kebutuhan penghuni, lalu berubahnya kondisi sekitar, membuat terjadi proses tawar menawar yang melahirkan dinamika dalam arsitektur. Rumah-rumah Ubud adalah salah satu pecahan dinamika arsitektur Bali yang sedang melakukan adaptasi dengan berbagai persoalan, antara kearifan lokal masa lalu dan dollar wisata yang masuk berdesakan di tengah natah para penghuninya. [T]

Denpasar, 2021

Tags: arsitekturbalitata ruangUbud
Previous Post

Akar Pohon Keheningan | Renungan Nyepi

Next Post

Tahun ‘Caka’ Tidak Ada

Dedek Surya Mahadipa

Dedek Surya Mahadipa

I Wayan Dedek Surya Mahadipa. Mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa. Anggota Teater Kampus Warmadewa. Mulai ingin serius mendalami teater di Teater Kalangan.

Next Post
Tahun ‘Caka’ Tidak Ada

Tahun ‘Caka’ Tidak Ada

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co