26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Cokorda Gde Bayu Putra || Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha

Cokorda Gde Bayu Putra || Ilustrasi tatkala.co/Nana Partha

Laporan Keuangan Desa Adat dengan Nilai-nilai Kearifan Lokal dan Kebudayaan Bali

Cokorda Gde Bayu Putra by Cokorda Gde Bayu Putra
February 19, 2021
in Esai

Keberadaan Desa Adat di Bali telah tumbuh dan berkembang selama berabad-abad serta memiliki hak asal usul, hak tradisional, dan hak otonomi asli dalam mengatur rumah tangganya sendiri. Keberadaanya juga secara nyata telah mampu memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kelangsungan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali semakin mengukuhkan komitmen dan perhatian Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam mengayomi, melindungi, membina, mengembangkan, dan memberdayakan Desa Adat guna mewujudkan kehidupan Krama Bali yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Guna menunjang pembangunan Desa Adat menuju pada kasukertan tata parahyangan, palemahan, dan pawongan, diberikan ruang bagi Desa Adat di Bali untuk menggerakkan perekonomian Desa Adat dengan membentuk Baga Ustaha Padruwen Desa Adat (BUPDA). BUPDA merupakan unit usaha milik Desa Adat yang melaksanakan kegiatan usaha di bidang ekonomi riil, jasa, dan/atau pelayanan umum, kecuali usaha di bidang keuangan, yang diselenggarakan berdasarkan hukum adat serta dikelola dengan tata kelola modern untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian Krama Desa Adat.

Hakikat pendirian BUPDA tidak saja dipandang sebagai utsaha Desa yang mampu menggerakkan ekonomi dan sektor riil, namun juga keberadaannya dipercayai sebagai tempat mencurahkan idealisme dan militansi Krama dalam usaha memajukan Desa Adat yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Sebagai sebuah Badan Usaha yang berorientasi pada profit (laba), maka tentu kewajiban menyajikan “Laporan Keuangan” sebagai sebuah media pertanggungjawaban melekat pada BUPDA itu sendiri seperti yang sama dilakukan oleh Lembaga Perkreditan Desa di bidang usaha keuangan Desa Adat (belakangan disebut sebagai Labda Pacingkreman Desa Adat). Laporan Keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi (entitas) yang bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengelola BUPDA memikul tanggung jawab utama dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan setiap akhir periode bulanan dan periode tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Jika BUPDA mengadopsi kaidah penyajian laporan keuangan entitas bisnis berbadan hukum Perseroan Terbatas, maka kewajian menyajikan Laporan Keuangan yang lengkap terdiri atas: Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

Jika filosopi BUPDA yang penyelenggaraannya didasarkan pada Hukum Adat sesuai dengan yang dijelaskan dalam Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019, maka pembentukannya wajib tertuang dalam Perarem Desa Adat. Keberadaan Perarem Desa Adat tentang Pembentukan dan Pendirian BUPDA tersebut sesungguhnya memberikan peluang lanjutan terhadap kemandirian Desa Adat dalam hal mengatur Penyajian Laporan Keuangannya dengan memunculkan sebuah format dan desain Laporan Keuangan yang kental akan nilai-nilai kearifan lokal dan kebudayaan Bali.

Tentu, penyajian laporan keuangan yang berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal bali tersebut secara prinsip wajib tidak melenceng dari lima informasi yang ditampilkan oleh sebuah laporan keuangan, yaitu: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan & beban, serta arus kas. Keunikan yang mungkin dapat ditampilkan sebagai “diferensiasi” penyajiannya adalah dengan menyajikan “akun-akun keuangan” menggunakan istilah berbahasa bali atau lebih brutal lagi dengan menyajikan laporan keuangan menggunakan aksara Bali, sama seperti yang diwajibkan oleh Pemerintah Provinsi Bali kepada Desa Adat dalam hal penyusunan Awig-Awig dan Perarem.

Sebuah mimpi akan penyajian laporan keuangan yang unik tersebut setidaknya menyiratkan sebuah harapan akan terciptanya kolaborasi antara kemandirian ekonomi dan kedaulatan kebudayaan dalam bingkai pelaporan keuangan di tatanan Lembaga Desa Adat. Kedepan, kiranya mampu menjadi sebuah renungan bersama terlebih bagi Pemerintah Daerah Provinsi Bali dalam merumuskan produk regulasi penyusunan laporan keuangan Badan Usaha dan/atau Lembaga Keuangan Komunitas Adat yang mengedepankan bahasa, sastra dan aksara bali tanpa menghilangkan esensi kerangka dasar dari sebuah penyajian laporan keuangan. [T]

  • Tulisan ini pertamakali dimuat pada Harian Bali Post, 9 Juli 2020, dengan judul “Mimpi Berdikari dalam Penyajian Laporan Keuangan”
Tags: balidesa adat
Cokorda Gde Bayu Putra

Cokorda Gde Bayu Putra

Dosen FEBP Universitas Hindu Indonesia dan mengabdi pada Yayasan Bina Wisata Kelurahan Ubud.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Ngotek di Loloan. (Foto google/metrobali.com)
Esai

Ngotek – Inilah Pementasan Tiada Henti Sepanjang Hari di Kampung Loloan

Baskom bekas, tabung cat, potongan besi, periuk penyok, dan sejumlah barang bekas lainnya tiba-tiba bersatu dalam harmoni dinihari. Barang-barang itu ...

May 25, 2019
Obrolan di Atas Sampan Menuju Nusa Lembongan. Sumber foto: warnahiduptashya.com
Opini

“Basa Nosa”, Bahasa Bali Dialek Nusa Penida yang Mirip Dialek Bali Aga?

Nusa Penida (NP) memiliki bahasa yang khas. Masyarakat NP lumrah menyebutnya dengan istilah “Basa Nosa”. Basa Nosa merupakan bahasa Bali ...

May 17, 2020
Phillipe Grangé (kiri), pakar bahasa dari Universitas La Rochelle di Perancis, pada Forum Ilmiah XII tentang “Peranan Bahasa pada Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang diselenggarakan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), 26 Oktober 2016. #Foto: koleksi penulis
Esai

Kematian Bahasa Daerah di Uni Eropa – Perbandingan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN

TIDAK banyak yang mengira bahwa kini masyarakat Eropa ternyata malas dalam mempelajari bahasa asing. Meski perkembangan pendidikan di Eropa sangatlah ...

February 2, 2018
Sumber Foto Kelor/Moringa: https://greenharmonyid.com/
Esai

Catatan Harian Sugi Lanus# Wabah Difteri Dalam Lontar Usada?

  "Silahkan ikuti vaksinisasi dengan teratur", demikian anjuran pemerintah sekarang dalam menghadapi wabah Difteri. Tapi bagaimana dengan di masa lampau? ...

February 2, 2018
Google
Ulasan

Mari Menonton Film Lama: Radit & Jani, Cinta atau Gila?

KEMARIN malam, pukul 01:30 dini hari, Ainul Yakin, mahasiswa semester tiga jurusan Teknik Informatika, menawarkan kepada saya untuk menonton sebuah ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dedek Surya Mahadipa
Esai

Cerita-Cerita Biasa dan Tak Biasa Semasa Pandemi

by Dedek Surya Mahadipa
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1412) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In