12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hidup Lebih Baik dengan Lebih Sedikit | Catatan Sehabis Nonton Film Dokumenter “The Minimalist”

Vincent ChandrabyVincent Chandra
January 31, 2021
inEsai
Hidup Lebih Baik dengan Lebih Sedikit | Catatan Sehabis Nonton Film Dokumenter “The Minimalist”

Seberapa sering kamu mendengar kalimat “bersyukurlah atas apa yang kamu punya”, sambil kamu kebingungan menggambarkan “apa” yang seperti apa dan “apa” yang bagaimana di pikiranmu. Dalam konteks kesadaran dan gaya hidup, kita hampir tidak bisa menyebutkan hal yang betul-betul esensial dan punya nilai lebih bagi diri kita. Jadi, apa yang sebetulnya mau kita syukuri?

Film dokumenter Netflix bertajuk “The Minimalist” dapat membantu kita menjawab persoalan itu. Diawali dengan menyinggung fenomena konsumerisme yang hari-hari ini perlahan tapi pasti telah menjadi kenormalan dalam hidup manusia, film ini menghantarkan kita pada sosok Joshua Millburn dan Ryan Nicodemus yang mengaku justru hidup lebih baik dengan lebih sedikit (lives better with less).

Hidup lebih baik yang mereka maksud didukung oleh testimoni atau kesaksian para cast, orang-orang yang umumnya hidup di areal perkotaan yang mengaku menganut gaya hidup minimalisme. Mereka menceritakan pengalaman serta perubahan-perubahan positif yang mereka dapatkan lewat gerakan itu. Minimalisme, dari padanan katanya tidak terdengar mengarah pada sebuah gaya hidup yang memberikan hidup yang sempurna, apalagi hidup yang mewah. Mereka lebih percaya diri menyebut minimalisme sebagai sebuah jaminan untuk hidup yang sederhana, serta alat untuk mencapai kebebasan, atau singkatnya mengurangi keruwetan hidup.

Kesederhanaan dan kebebasan, siapa yang tidak mendambakan kedua hal tersebut? Tentu orang-orang yang masih menganggap dirinya serba kurang. Layaknya Josh dan Ryan yang ketika belum menemukan solusi atas hidupnya, selalu merasa perlu mengisi kekosongan dalam diri mereka dengan membeli berbagai macam barang. Belanja tentu bukan hal yang salah apalagi sebuah dosa, namun gerakan minimalisme ingin membantu kita mengerti bahwa tidak semua hal yang kita beli selalu cocok dengan kebutuhan kita. 

Josh dan Ryan, kedua sahabat ini melalui perjalanan hidup yang cukup mirip. Mereka berasal dari keluarga yang miskin, sama-sama memiliki masa kecil yang tidak mengenakan, tumbuh di daerah yang sama, mengalami persoalan dalam hubungan, dan sering cemas terhadap tiap aspek hidup mereka yang kacau. Sehingga perlu waktu bagi mereka tuk sampai pada hari mereka memutuskan untuk menjadi lebih baik. Namun bagi mereka yang punya latar belakang itu, menjalani hidup secara minimalis tidaklah terlalu sulit sebab mereka terbiasa untuk memfungsikan sumber daya yang ada.

Ya betul, yang sejatinya esensial bagi kehidupan kita tentu sesuatu yang memiliki fungsi. Walaupun ia akan tampak berbeda-beda bagi tiap orang, karena minimalisme sendiri adalah kacamata untuk menemukan yang “esensial” dan sekaligus yang “penting” itu. Josh dalam film ini juga menyatakan bahwa kita tidak perlu hidup dengan menyimpan puluhan kotak dus, elektronik, pakaian, souvenir atau dekorasi ruangan hanya dengan alasan agar sebuah momen dapat abadi. Kitalah yang paling tahu bagaimana memori atas momen itu, tanpa harus menimbun barang-barang yang bahkan belum tentu akan kita akses lagi. Terlebih itu semua bisa jadi lebih bernilai bagi orang lain.

Mulai dengan melepas satu persatu barang yang tidak sering digunakan, sebagai gantinya mereka menjamin kita mendapatkan sesuatu yang lebih dari cukup. Cukup untuk mengenali diri, untuk lebih fokus, untuk berkontribusi, dan bebas dari segala macam perangkap dunia yang menjadi sebab kekacauan hidup kita.

…

Itu adalah 53 menit tercepat dalam hidup saya. Menonton film The Minimalist ini seolah memperjelas jalur jalan setapak untuk mencapai keinginan saya (dan mungkin juga orang lain) yang sesungguh-sungguhnya, yakni hidup sederhana dan bahagia. Saya yakin itu cukup dapat diterima untuk mendefinisikan kalimat “hidup yang lebih baik”. Walaupun pada kenyataannya untuk menahan diri menghabiskan uang pada barang yang belum tentu diperlukan pun saya masih harus berjuang keras.

Sebagai seseorang yang lahir dan tumbuh di kawasan urban yang memiliki berbagai latar kultur, saya lebih mendambakan hidup yang minimalis, punya ruang yang cukup untuk beraktifitas dan tentu tertata. Meski ketika awal-awal tinggal dan merantau di Bali saya lebih banyak menumpang di rumah keluarga yang bisa dibilang cukup besar. Hari ini saya lebih senang berpergian bebas sambil membawa koper berukuran sedang berisikan pakaian-pakaian, ditambah sebuah tas ransel, serta tas khusus yang dipenuhi dengan material untuk melukis.

Saya jadi teringat dengan kisah Buddha yang memilih meninggalkan semua kemewahannya sebagai seorang pangeran dan malah hidup dalam kesederhanaan sebagai seorang Samana/ Petapa. Bukan dalam rangka membandingkan atau membangun citra, tapi lebih kepada memaknai perjalanan hidup yang pasang-surutnya tidak pernah ada habisnya.

Awalnya catatan ini saya buat hanya untuk disisipkan sebagai keterangan link film dokumenter The Minimalist yang akan saya bagikan di sosmed, tau-taunya saya kebablasan. Saya bukan pencerita atau penulis yang baik, jadi saya harap kawan-kawan bisa langsung saja menonton film dokumenter ini untuk bisa melengkapi maksud tulisan saya yang baru hanya sepenggal-sepenggal.

Terkait pertanyaan di awal catatan ini, kita bisa sampai pada kesimpulan bahwa melepas bisa jadi salah satu bentuk bersyukur. Bersyukur tidak melulu soal menyimpan atau mengunci yang kita miliki. Bisa jadi dengan melepas, kita berpeluang menambah nilai hidup orang lain.

Karena itu sederhana, lives can be better with less.[T]

Tags: filmrenungan
Previous Post

Mengapa Kumpulan Cerpen “Nglekadang Meme” Mendapat Hadiah Sastera Rancage 2021?

Next Post

Bulan Bahasa Bali | Pembukaan Tanpa Penonton

Vincent Chandra

Vincent Chandra

lahir dan besar di Medan, menempuh pendidikan S1 di Undiksha, Singaraja. Senang menggambar, melukis, menulis, dan terus ingin belajar hal-hal baru.

Next Post
Bulan Bahasa Bali | Pembukaan Tanpa Penonton

Bulan Bahasa Bali | Pembukaan Tanpa Penonton

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co