15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

Alit S RinibyAlit S Rini
January 23, 2021
inPuisi
Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

Sketsa Nyoman Wirata


AKU DAN PERTIWI,

PERCAKAPAN DI DEPAN API


Api menjulur-julur mengkabutkan pandangan

       Orang-orang kian menjadi bayangan

       Oleh lelehan air mata melepas sebuah kepulangan


Jika pun bukan dia

         Di pembaringan api itu, katamu

Aku harus menyaksikan tarian api yang sama

 Memulangkanmu pada tanah, pada angin,

          Pada air dan ruang tak berbentuk

          Lewat penyucian api.


Tapi hari ini, meski tanpa air mata

Ingatan masih mengiris setajam belati

Terkadang menyulut ketidakpahaman

Seperti kabut, mengaburkan langkah yang mulai pasti

       Menuju arah, entah secerah atau segerah apa


Jangan mengubah diri,

       jadi kemayu,

       jadi bisu, gagu,

       Memaknai peristiwa perjalanan.

Kau hanya terpilih,

       Bersaksi, mengantar yang hendak pulang.


Saksikanlah wajah-wajah liar saat  ini

        Tanpa warna, berpayung kemegahan semu

Yang kau lihat hanya warna lumpur,

        dan debu kehidupan

Dibalurkan hujan dan kemarau.


Jalan setapak menuju rumah kenangan,

      Takkan mudah, tak mungkin tanpa resah

Suara-suara bangkit dari mantram yang tertanam

       di empat sudut  rumah,

       dari balik pintu  yang tak rapat tertutup,

       dari helai daun dan bunga kesayangan

       yang kau ajak becakap tentang kesepian

        dan kala suntuk.


Atau lolong satwa menjelang malam,

       Memberi isyarat ada yang mengintai

       Dari lubang gerbang.

       Mungkin juga dari kedalaman batin

Orang-orang yang diganggu rasa bersalah


Mimpi hari ini membuatmu bergairah

Hari-hari dialiri pertanda,

Bermula dan berakhir dengan tanya

Ayat ayat, lturun dari langit

Melingkar, berpusar di langit-langit rumah

Seperti kupu-kupu yang tiba-tiba mendekat

    Tak teduga kedatanganya, dan

     Dibaca dukun petanda  baik


Jangan terkesima pada kata dan pertanda

Tak selalu menjaga kehidupan, bersih dari

      hiruk pikuk keinginan

Limbahnya  terserak di mana-mana.


Jalanan kian riuh dengan lalu lalang

Orang-orang bicara agama,

Di pelataran terang, atau bawah pohon tanpa cahaya.

Di ujung hari mereka  pulang

        tanpa penerangan.

 Membawa belati tersembunyi di dadanya

Degan mata nyalang

      dituntun dendam.


8jan2021


PEREMPUAN SEKUNTUM


Apa agama pemberi luka, apa

      agama penyembuh?

Perempuan perindu menghutankan kesepiannya

     jadi belantara pekat.

Tanpa cahaya menyelinap di rimbunnya.


Jika kau tersesat di lingkupnya,

Pastikan tak mematahkan

       kuntumnya yang lunglai

Karena kau membawa dengung

     membangkitkan hangat percintaan.


Ia pemuja mimpi.

Di hari tak terduga,

Badai datang di cuaca benderang.

Menghalau mimpi tanpa janji.


Ia mengintai celah jeruji perunggu

Terpaku pada  fatamorgana.

Dari bilik berpintu emas,

Membayangkan yang enggan datang.

Di mimpinya ia jadi perempuan

     bermahkota bunga

Menari bersama lelaki bersuara lirih

Bersama memetik saripati kehidupan

Di sela ilalang  beraroma tanah basah

      usai hujan semalam


Hari akan selalu pekat,

     mengelam oleh pikiran murung

     seperti  tanpa bulan.

Mendung memahkotai langit.

Awan menyembul tipis

       Dari selipan halilintar.


Hati seperti layar , bercahaya temaram

      lalu redup.

Pohon-pohon jadi bayangan,

Terguncang-guncang  di angin

       Seperti  suasana hati, seperti  air mata

 Menunggui hari dengan mata cekung,

Ayat-ayat seperti teraduk-aduk dalam sujud

Sudah  lama ia lupa keceriaan sembahyang

Sepi demi sepi sederas dukacita

Tapi kesepian bukan  kata mati


Biarkan keheningan meraya.


20 des 2020


TIRAN


Kurungan itu bernama waktu

Membatasi gerak perjalanan , dari

    gerbang rahim hingga perhentian  mahahening

Dalam perjalanan, menyusuri lorong pencarian

Di dindingnya terbaca tulisan takdir

      Mungkin tak terpahami, tapi sejati

       Pertemuan, di ujung pencarian.


Ada ribuan mata cahaya berpendar

Di dinding gua yang menggemakan suara

      Mengirim pantulannya ke dalam jiwa yang mendengar

       Menggemakan yang tak ingin kau ingat,

      Meletupkan yang ingin kau senyapkan.

Mengingatkan ke sebuah hubungan

     Kekeramatan menara rapuh angan-angan

     Rasa sakit, derita zaman,

     Orang-orang meneriakkan luka


Di dalam kurungan waktu,

Jiwa terlontar dari kesilaman,

      Juga melontarkan semua gumam

         Jadi suara kanak-kanak,

         menyanyikan keinginan tak terukur.

         berputar-putar,

 di udara, terserak  jadi dingin angin


Saatnya pulang pada hati yang terjaga.

Sunyi seribu pintu melilit jadi naga waktu

     Memanggil awan, mencegah gemintang

      mendekat sebagai utusan malam.

Tapi malam tak bisa menunda kedatangannya

       menyungkup jiwa yang  jumawa.

Di perjalanan,

     menuju perhentian,

Apa makna kemegahan,

Kesilaman yang kau bawa

      dengan dada membusung.

Kekeramatan silsilah,

      Di menara angan-angan

masihkah bermakna?


15 jan2021


CERITA DI UJUNG TAHUN


Saksikanlah  perayaan ,

       tanpa festival kembang api.

Duduk kita di tepi trotoar, bersisian

      Dengan orang-orang berbaju lusuh.

Wajah-wajah tak tertakar oleh kata.

Kita simpan kantung kata,

      Yang isinya tak seberapa

      untuk menggambarkan kedalaman duka.

Hanya langit semburat merah

Membayangi malam.


Mereka menanti kelahiran tahun

Menitipkan pengharapan di doa-doa,

      sarat beban,  sarat keinginan.


Kelahiran,

      terhubung dengan hakikat,

      Penebusan yang dikendalikan takdir

      Mengalir dalam perencanaan mahakala.

Menghela orang- orang ke medan perburuan hidup

Menghadang waktu,

Di sana keberanian terhunus

          dan terukur.


Aku gentar, terkurung rasa tertikam,

Pilu menolehkan wajah ke sekitar,

Juga ke belakang,

     Ke bentangan berlumpur.

Di atasnya berdiri hunian tak utuh,

     Rumah rohaniku.

Beratap berlubang di sana sini

Sebagian  keropos

     dikikis badai musiman.


Musik syahdu mengalun dari seberang jalan

Bergantian dengan irama gerimis

Semakin memperkuat nuansa dingin desember

Orang -orang,

   lewat paduan suara  menyayat hati

Menangisi lelaki yang darahnya

Membasuh dosa  peradaban

Luka demi luka berbalasan dosa demi dosa


Penanda perayaan,

Pohon-pohon buatan dipajang di etalase toko

Berhias lampu warna warni,    

Bintang-bintang, salju,

           Juga buatan.


Puisi  sendu terselip di bawah alas meja  perjamuan,

Agar tak mengganggu perayaan

 Kerlip lampu kian liar seiring malam,

      merambati kota

Cahayanya jatuh di tubuh orang – orang

       Yang tenggelam dalam kerumunan

Gelak tawa menjalari kehangatan.


Bayangan gelap pohon menimpa

      para penyusur jalanan.

Derai tawa perempuan bersahutan dengan

Gurau nakal petualang tengah malam.

Hilang muncul di gang tanpa papan nama.


Siapa peduli jika pun kau tak bernama

Bahkan gambar wajah memelasmu

Terbuang tanpa catatan waktu


Orang-orang asyik masyuk,

Dan kau terantuk-antuk

   menyusuri kesendirian.

Sampai di ujung hari sekali pun.


28 des 2020


DURGA


Kau, bagiku, juga ibu

Jelita, menari di kedalaman kalbu

Bersthana di pikiran dan kata

Menerima yang pulang,

     Juga yang datang

     membawa permintaan.


Di hari terpilih,

     di taman indahmu,Gandamayu

Aku akan bertemumu

Disambut lima perempuan bercadar putih

Kumasuki hamparan jiwa jagatraya

       Mahapenerima.


Aku seperti kanak-kanak,

Pulang bermain di ambang sore

Membawa hati riang bercerita

Aku, kau, mempercakapkan segala

Yang kupetik di permainan hidup

     Sukacita, dukalara, hingga

      Dendam yang membakarku

Juga berjilid-jilid tanya

Yang kutulis sebelum  ajal.


Kusimpan wujudmu,

Perempuan perkasa nan jelita

Tangan-tangan terkembang

Selayaknya memayungi semesta

Menjadi shakti , menjaga keseimbangan takdir

Rumah indahmu, tamansari penuh bunga

Dijaga dayang-dayang

     Pengabdi penuh cinta.


Siapakah merajah kekeramatan

    pada pepohonan, menakik-nakik bongkah kayu

     jadi menyeramkan

Berabad lamanya mengukir wajahmu

     yang menggetarkan, berkuasa atas makam.


Orang-orang enggan

Melintas di malam-malam,

        Engkau menari tanpa bulan.


Rinduku melebur jadi doa,

Saat terbuka gerbang lorong waktu

Inginku membawa semua tanya

Yang lama  mengganggu jiwa

Membuatku tak nyaman,

Seperti menjalani kutuk,

          Karena aku perempuan.

Angin liar berputar dalam tubuh, menggiringku

Jadi pengigau, pemuram,

       berkali-kali kehilangan gairah sujud


Jika aku hadir tak lagi

sepenuhnya manusia

       Mungkin sebagian wajahku denawa,

        Satwa, atau entah apa

Sesungguhnyalah karena tenung luka,

   amarah, jadi sakit menahun tanpa dukun

Menguras sari rasa hidup.

Kubawa di berbagai musim

Mencari penawar racun di antara huruhara

       yang selalu mengurung.


22 des 2020

Previous Post

Kupu-Kupu Merah Bata | Cerpen I Putu Agus Phebi Rosadi

Next Post

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

Alit S Rini

Alit S Rini

Penyair, tinggal di Denpasar

Next Post
Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    by Hartanto
    May 14, 2025
    0
    ‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

    BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

    Read more

    Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

    by Asep Kurnia
    May 14, 2025
    0
    Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

    “Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

    Read more

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
        Kuliner

        45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

        SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

        by Komang Puja Savitri
        May 14, 2025
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co