15 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bandar Udara atau Bandar Tanah

Made Adnyana OlebyMade Adnyana Ole
January 9, 2021
inEsai
Hantu Kotak Kosong

Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]

Sudah sejak 10 tahun lalu, rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Bali Utara  diobrolkan secara iseng-iseng, atau didiskusikan secara serius. Namun hingga kini proyek itu tak kunjung terwujud. Mungkin, mungkin saja, tak pernah jelas apa sesungguhnya yang hendak dibangun dalam proyek raksasa itu; bandar udara atau bandar tanah? Lha, hampir setiap diskusi dan obrolan soal bandar udara, yang lebih banyak muncul adalah kata “tanah”, sedangkan kata “udara” hanya sekali-sekali saja terdengar.

Sama seperti banyak orang, saya pun sudah bosan menulis atau bicara soal bandar udara Bali Utara. Saya termasuk wartawan yang hampir selalu menulis perkembangan isu bandar udara alias bandara itu sejak awal-awal kemunculannya, sekitar tahun 2010, sejak kepemimpinan periode kedua Bupati Putu Bagiada. Selain monoton, siklus munculnya isu kelanjutan proyek itu seakan seperti diatur, selalu muncul setiap 4 tahun, seperti jadwal Piala Dunia. Rencana Kubutambahan 2012, ramai. Setiap hari ada berita di koran. Lalu redup. Eh, ramai lagi 2016. Debat-debat, berita-berita sekilas, lalu semua orang disibukkan dengan hal-hal lain. Bandar udara alias bandara seakan terlupakan.

Eh, tahu-tahu, bangkit lagi 2020. Lokasi di mana bandara itu dibangun, selalu jadi isu menarik, karena selalu menimbulkan perdebatan. Kubutambahan-Gerokgak PP (pulang-pergi) dipastikan ramai seperti jalur bus. Tahun 2016, kata berita, akan mulai dibangun tahun 2018 dan selesai 2021. Tahun 2020 dibilang akan selesai 2023. Kalau berita-berita surut lagi, mungkin akan muncul lagi tahun 2024. Mungkin. Namanya juga kemungkinan. Mungkin akan ada, mungkin tak terjadi apa-apa.

Tapi, berita soal bandara tampaknya tak pernah surut. Akhir tahun 2020 ini, diskusi soal bandara kembali menghangat. Yang membuatnya jadi hangat, lagi-lagi soal lokasi. Apakah bandara itu akan dibangun di Kecamatan Kubutambahan atau Kecamatan Gerokgak.  Apalagi, pada awalnya, ketika rencana itu diumumkan Bupati Bagiada, rencana lokasi bandara internasional itu memang digadang-gadang bercokol di Kecamatan Gerokgak. Lalu, ketika Bupati Putu Agus Suradnyana mulai memerintah Buleleng, lokasi bandara disebut-sebut dengan cukup lantang di wilayah Kubutambahan.

Salah satu alasan kenapa rencana lokasi dipindah dari wilayah Gerokgak ke wilayah Kubutambahan, saat itu, adalah karena masalah tanah. Tanah untuk bandara di wilayah Gerokgak dianggap masih bermasalah, sehingga urusan pembebasan dan lain-lain diperkirakan bakal ruwet dan njelimet, sementara tanah di Kubutambahan dianggap relatif aman karena di sana terdapat tanah adat yang urusannya bisa selesai dengan desa adat saja. Tapi, kini, akhir 2020 ini, wacana berbalik. Tanah milik desa adat di Kubutambahan dianggap tersangkut kasus hukum, sehingga wacana bandara kembali meluncur ke Gerokgak, tepatnya di Desa Sumberklampok.

Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB) mengadakan diskusi akhir tahun 2020 dengan mengangkat tema “Bandara Buleleng Kebarat-Kebirit“. Dalam diskusi itu, lagi-lagi, kata “tanah” muncul lebih banyak dari kata “udara”. Bupati Agus Suradnyana saat diskusi memastikan Bandara Buleleng tak bisa dibangun di wilayah Kubutambahan. Pasalnya, tanah milik desa adat yang awalnya direncanakan sebagai tempat dibangunnya bandara itu, dinilai masih tersangkut masalah hukum. Sehingga, dengan begitu, lokasi bandara dipindahkan lagi ke wilayah Gerokgak, tepatnya di Desa Sumberklampok. Apakah tanah di Sumberklampok statusnya aman? Tunggu dulu.

Alih-alih bicara soal bandar udara, Perbekel Sumberklampok Wayan Sawitrayasa dalam diskusi KJB itu malah mengaku sedang berkomitmen menyelesakan konflik agraria alias konflik tanah yang sudah berpuluh-puluh tahun dialami warga desa di ujung barat Kabupaten Buleleng itu. Artinya, ya, itu. Tanah di Desa Sumberkalmpok juga sedang berada dalam situasi dan kondisi yang belum aman. Artinya lagi, kasus tanah itu harus diselesaikan dulu, agar bandara bisa dibangun dengan mulus.

Artinya, ya, lagi-lagi soal tanah, bukan soal udara. Padahal, secara logika kata per kata, istilah per istilah, membicarakan bandar udara semestinya lebih banyak bicara soal udara. Saya tak mengerti soal udara, tapi selama diskusi soal bandar udara saya benar-benar ingin mendengar kata-kata yang berkaitan dengan udara. Setidaknya, dengan lebih banyak bicara soal udara, pertanyaan-pertanyaan saya yang bodoh tentu bisa mendapatkan jawaban. Misalnya, apakah udara di bawah langit Buleleng sudah benar-benar cocok untuk dilalui pesawat ukuran besar? Bagaimana arus udara di atas laut, bagaimana arah dan kecepatan udara yang berhembus dari laut, atau yang meluncur dari daratan?  Atau, jika dibangun di wilayah Sumberklampok, apakah udara justru tak akan menjadi kotor, atau jadi bising, yang mungkin saja bisa mengganggu kehidupan pohon dan hewan di Taman Nasional Bali Barat?

Mungkin sesekali memang ada penjelasan tentang udara dalam diskusi yang lebih serius dan ilmiah. Namun sepertinya banyak orang tak peduli, dan tak ingin mendengarnya. Saya pikir karena kata udara tak lebih seksi dari kata tanah. Tanah memiliki kemungkinan lebih banyak untuk dipermainkan sekaligus diperdagangkan. Buktinya kita tak kenal kata “calo udara”, tapi sering mendengar kata “calo tanah”. Kita sering menemukan plang di tanah sawah atau tanah kebun dengan tulisan besar-besar: “Tanah Dijual”, dan tak pernah menemukan plang “Udara Dijual” yang terpasang mengambang di udara.. Kalau pun orang  jual udara, itu biasanya terdapat di tepi jalan, dan udara di situ diperlukan ketika ban motor tiba-tiba gembos atau bocor. Tapi di plang biasanya disbut “Jual Angin”, bukan “Jual Udara”.

Mari saya beritahu satu hal unik. Hanya perusahaan Radio Republik Indonesia (RRI) yang berani membuat slogan bombastis: “Sekali di Udara Tetap di Udara”. Padahal RRI secara nyata bekerja di atas tanah, bukan di udara. Nah, perusahaan pesawat udara, meski namanya berisi kata udara tak akan berani bikin moto seperti RRI. Banyangkan jika persawat udara juga punya moto “Sekali di Udara Tetap di Udara”, saya jamin tak ada yang bakal berani numpang. [T}

  • Esai ini disiarkan pertama kali di Kolom Lolohin Malu, Bali Express (Jawa Pos Group), edisi cetak 2 Januari 2021

Previous Post

Covid-19: Pandemi, Ramalan, Paksaan Perubahan Paradigma, dan Inersia Kehidupan

Next Post

Puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS || Tentang Namanama, Sungai dalam Kepalaku

Made Adnyana Ole

Made Adnyana Ole

Suka menonton, suka menulis, suka ngobrol. Tinggal di Singaraja

Next Post
Puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS || Tentang Namanama, Sungai dalam Kepalaku

Puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS || Tentang Namanama, Sungai dalam Kepalaku

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

LELUHUR JAGUNG

by Sugi Lanus
June 13, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

—Catatan Harian Sugi Lanus, 13 Juni 2025 *** Ini adalah sebuah jejak “peradaban jagung”. Tampak seorang ibu berasal dari pulau...

Read more

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co