6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Gamefication” dalam Komunikasi dengan Anak

Suara PerubahanbySuara Perubahan
December 29, 2020
inEsai
“Gamefication” dalam Komunikasi dengan Anak

Ilustrasi diolah dari Google

Penulis: Jaabir

________

Tahun 2020 merupakan tahun yang menantang bagi semua pihak. Semuanya, dan tidak ada yang terkecuali. Penyebabnya sudah pasti, wabah virus COVID-19 (Corona Virus Desease 19). Bermula di Wuhan pada akhir tahun 2019 dan mulai menunjukkan eksistensinya di Inonesia pada medio Maret 2020 yang mulai mengubah semua yang normal menjadi new normal.

Pembatasan aktivitas di luar rumah adalah sebuah langkah preventif yang harus diambil oleh pemerintah untuk menanggulangi meningkatkatnya penyebaran virus COVID-19. Sector yang paling pertama merasakan pembatasan aktivitas di luar rumah adalah sektor pendidikan.

Sejak  Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, mengumumkan wacana untuk belajar dari rumah pada tanggal 15 Maret 2020, perlahan setiap sekolah mulai mengambil kebijakan untuk melaksanakan program Pendidikan jarak jauh dengan meliburkan siswa dan membuat mekanisme belajar dari rumah. Tidak terkecuali kedua anak saya yang sedang menempuh Pendidikan kelas 2 SD dan TK A, tahun ini juga sikecil masuk SD dan si kakak menginjak kelas 3.

Pada awal-awal BDR (Belajar Dari Rumah) dan penerapan pembatasan aktivitas di luar rumah, kami sekeluarga memastikan untuk memaksimalkan kegiatan di dalam rumah saja. Pada saat itu, pihak sekolah belum bisa memberikan gambaran yang pasti akan seperti apa pelaksanaan BDR, saya pribadi mengalami proses Work From Home (WFH) selama 14 hari kalender untuk menyiapkan pola kegiatan selama masa pembatasan aktivitas di luar rumah.

Selama masa-masa awal semua tampak baik-baik saja dan terlihat akan selalu baik-baik saja, baik itu kegiatan belajar dan juga kegiatan anak anak di rumah. Namun yang menjadi kekhawatiran kami akhirnya terjadi. Anak anak terlalu banyak mempunyai waktu luang sehingga melampiaskan banyak waktunya di kegiatan yang menurut kami tidak terlalu efektif untuk anak se-usianya yakni menonton televisi dan bermain game.

Menonton menjadi sarapan pagi, makan siang dan makan malam buat anak-anak, karena mereka tidak terbiasa untuk melewatkan setiap hari sebagai hari libur (BDR = tidak sekolah = hari libur). Ketika akan menghentikan aktivitas menonton atau bermain game adalah sebuah babak baru dari “drama korea” yang melibatkan perasaan emosi antara emak dan anak (bapaknya yang sedang menulis ini, masih di kantor dengan kesibukannya).

Hampir setiap hari drama itu terjadi dengan babak yang berbeda-beda yang membuat antara emak dan anak sama emosinya. Si anak merasa terganggu waktu bermain dan menontonya, si emak merasa tidak bisa mengontrol waktu anaknya. Efek sampingnya adalah, anak menjadi malas untuk melakukan aktivtas belajarnya sehingga proses belajar dan mengajar di rumah menjadi tidak efektif.

Emosi yang terjadi karena drama penghentian keasyikan anak masih terbawa ketika sedang belajar, anak menjadi tidak fokus dan emaknya sebagai guru dadakan merasa bahwa si anak tidak mau belajar dan hanya ingin bermain saja. Begitu juga ketika anak diminta membantu orang tua, anak menjadi tidak ikhlas dan ogah-ogahan dalam memenuhi permintaan orang tua. Dan sikap ini hanya akan membuka babak baru dari drama emosi anak dan emak yang mungkin terjadi berkali dan berulang dalam 1 hari.

Hal tersebut terjadi karena perubahan pola kehidupan anak dan emak. Anak yang terbiasa bertemu dengan teman-temannya dan memiliki aktivitas dari pagi hingga sore hari, saat ini harus selalu di rumah. Hal ini harus dicarikan solusi sebelum semuanya terlambat dan pertumpahan air mata tidak bisa di elakkan. Bagaimana membuat kegiatan BDR dan aktivitas anak di rumah dapat berjalan dengan maksimal, seru dan mengasyikkan buat semua pihak yang berkepentingan. Tentunya semua ini membutuhkan kerjasama yang baik antara anak dan emak serta anggota keluarga lainnya.

Berawal dari permainan game yang mereka biasa mainkan, dimana mereka harus menjalankan sebuah misi untuk mendapatkan koin dan dengan koin itu mereka bisa membeli item yang mereka inginkan maka saya menawarkan solusi gamification kepada istri dan anak saya.

Apa itu gamification? Di kutip dari Wikipedia, gamification adalah penerapan elemen desain gaming dan prinsip gaming dalam konteks non-game. Sederhana yang saya lakukan adalah penerapan koin atas penyelesaian tugas anak dan redeem koin untuk membeli waktu menonton atau bermain gamenya.

Rule of the game-nya sangat sederhana, anak mempunyai tugas yang harus diselesaikan setiap harinya. Setiap tugas akan dihargai dengan jumlah koin sesuai dengan bobot tugas yang harus diselesaikan. Saya membuat koin dengan menggunakan karakter yang disukai oleh anak anak, dan setiap koin berharga 30 menit dari jatah menonton atau bermain game mereka. Berikut adalah contoh table dari koin yang dapat mereka kumpulkan :

NoAktivitasDurasiJumlah Koin Yang diterima
1Belajar dan Membuat tugas1 – 2 jam2 koin
2Bangun Pagi dan Sholat Subuh–2 koin
3Membaca buku30 menit2 koin
4Membantu melipat baju30 menit2 koin
5Merapikan kamar dan mainan30 menit2 koin

Jika pagi hari anak bangun pagi dan sholat subuh maka anak langsung dapat 2 koin, setelah itu mereka lanjutkan dengan belajar dan membuat tugas sekolah dan mendapatkan 2 koin. Maka pagi itu setelah belajar mereka punya jatah menonton selama 2 jam. Setelah waktu menonton habis selama 2 jam maka anak akan mencari tugas atau kegiatan lainnya untuk mendapatkan koin tambahan.

Misal, membaca buku, mengerjakan soal-soal matematika dari emak nya, membantu melipat baju dan kegiatan produktif lainnya sesuai dengan kebutuhan emak nya. Terkadang dilakukan juga flash sale koin, dimana jumlah koin yang didapat menjadi 2 kali lipat untuk suatu kegiatan yang membutuhkan kecepatan pengerjaan. Misal ada rencana tamu yang akan datang dan rumah masih berantakan maka di sana akan dilakukan flash sale koin atas kegiatan merapikan rumah dengan tenggat waktu tertentu misal 10 menit atau 15 menit.

Ini adalah solusi sederhana dari drama korea anak dan emak yang biasanya terjadi dalam setiap harinya yang akan meningkatkan stress dan menurunkan imun, padahal kita di harapkan untuk mengurangi stress dan meningkatkan imun untuk menangkal covid-19.  Dengan metode ini, anak-anak menjadi termotivasi untuk berkompetisi mengumpulkan koin. Durasi menonton akan menjadi lebih singkat karena di batasi oleh jumlah koin. Dan ketika waktunya belajar dan membantu orang tua mereka menjadi lebih ikhlas dan lebih bersemangat karena ada koin yang akan mereka terima yang dapat mereka gunakan untuk menikmati kenyamanan mereka. Sejak peneraparan gamification dalam berkomunikasi dengan anak-anak kami menemukan kenyamanan dalam proses nya, anak-anak langsung mengerti aturan mainnya dan melaksanakn hak dan kewajibannya dengan baik tanpa “drama korea”.

Dalam perjalanannya tanpa mereka sadari, anak kami lebih berfokus pada kompetisi untuk mengumpulkan koin dibandingkan dengan menggunakannya untuk menonton atau bermain game, mengapa? Karena saya membuat tantangan lainnya, jika mereka berhasil mengumpulkan 50 koin maka saya akan membelikan paket makanan yang berisikan hadiah yang mereka sukai di gerai fast food kesukaan mereka. Terdapat peningkatan produktivitas dari anak yang bersumber dari keinginan dan hasrat mereka, buku-buku semakin banyak yang dibaca, mereka bahkan meminta-minta dibuatkan soal untuk dikerjakan dan kami melihat penurunan minat mereka dalam menonton dan bermain game.

Langkah selanjutnya yang kami coba tumbuhkan adalah rasa solidaritas atau empati dari kompetisi, terdapat rule tambahan yang berbunyi : jika ingin meredeem koin baik untuk menonton ataupun untuk ditukarkan hadiah maka mereka harus sama sama memiliki koin. Artinya jika si kakak memiliki koin untuk menonton sebanyak 2 koin yang dikonversi menjadi 1 jam dan si adik tidak memiliki koin maka tidak ada yang boleh menonton. Si kakak harus membantu si adik untuk mendapatkan koin sehingga mereka berdua bisa menonton atau bermain game.

Tentunya menggunakan pola gamification dalam berkomunikasi dengan anak ini tidak lah mudah, semua anggota keluarga yang berada dalam 1 rumah harus mendukung program ini. Anak harus diberikan pemahaman yang jelas terkait dengan aturan mainnya dan disiplin orang tua dalam menjalankan program ini sangat mempengaruhi keberhasilan program.

Terakhir, saya pun tidak tau. Apakah setelah besar nanti anak saya akan berfikir matrealistis? Atau dengan cara ini akamn meningkatkan jiwa kompetisinya? Saya tidak tau. Namun perubahan pola komunikasi ini membuat keharmonisan rumah tangga saya saat ini menjadi lebih baik dan semoga semakin baik. [T]

  • Jaabir, Mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha

Previous Post

Pimpinan Membuat Kami Bisa Berubah

Next Post

“Paket Murah Setelah Mati” || Tentang “Petunon” di Setra Adat Buleleng

Suara Perubahan

Suara Perubahan

Suara Perubahan berisi esai-esai tugas mata kuliah "Change Management" Program S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja yang diampu oleh dosen Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si.

Next Post
“Paket Murah Setelah Mati” || Tentang “Petunon” di Setra Adat Buleleng

“Paket Murah Setelah Mati" || Tentang “Petunon” di Setra Adat Buleleng

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co