16 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perempuan yang Bersuara, Perempuan yang Berkarya || Pengantar Buku “Suara Tepi Hati”

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
December 22, 2020
inUlasan
Perempuan yang Bersuara, Perempuan yang Berkarya || Pengantar Buku “Suara Tepi Hati”
  • Judul: SUARA TEPI HATI – Catatan Kecil 9 Perempuan
  • Authors Ni Luh Putu Mustika Praptiwi, Kadek Ridoi Rahayu, Putu Mariati Kaman Dewi, Wangsa Ayu Vidya Loka, Putu Ayu Sutaningrat Puspa Dewi, A.A.A Rahadiani Cwari, Iska Novi Udayani, Putu Norma Astyari, I Gusti Ayu Agung Istri Sari Dewi
  • Editor Kadek Sonia Piscayanti
  • Project Coordinator Putu Ayu Sutaningrat Puspa Dewi
  • ISBN 978-623-7220-79-4
  • Cover and Layout Made Dwita Kartini
  • Publisher Mahima Institute Indonesia
  • First published, December 2020

___________________

Perempuan. Kata ini telah melekat pada diri sejak lahir. Saya lahir sebagai perempuan, berpikir sebagai perempuan, berkarya sebagai perempuan. Menjadi perempuan adalah sebuah privilege dan sebuah beban bagi saya. Tidak hanya perkara menumbuhkan diri, namun juga bertanggung jawab atas diri dan pengembangan diri. Ketika berjalan, saya pun menemukan banyak perempuan lain di luar saya yang sedang menumbuhkan dirinya, sebaik-baiknya, sehebat-hebatnya, sesederhana-sederhananya. Dalam perkara menjadi baik, hebat, atau sederhana, tidak ada ukuran-ukuran pasti untuk menganalisisnya. Semua serba subjektif dan tak pasti. Di dalam semua ketidakpastian itu, perempuan harus menemukan dirinya. Menepi sesaat, mendengarkan suara-suara di tepi hatinya, untuk menjadi, untuk mengabdi, untuk memberi, untuk mengapresiasi, untuk merefleksi, dan seterusnya.

Namun terkadang realita menjadi perempuan tak semudah dan secantik yang terlihat di permukaan. Sering perempuan harus meredam suara sendiri, menawar dirinya dan atau keinginannya untuk berkompromi, berkonsolidasi kembali dan berlari kembali. Di antara semua proses menjadi yang tak akan pernah selesai ini, perempuan menemukan benturan dengan bukan hanya dirinya namun juga pihak-pihak yang bersinggungan dengannya, mulai yang terdekat; keluarga, sahabat, hingga yang terluas, masyarakat umum. Semua yang terjadi terkadang di luar ekspektasi dan menimbulkan emosi yang berlarut hingga depresi. Tak jarang perempuan lain di luar justru abai atau turut memperkeruh suasana yang berujung pada akibat fatal. Lalu apa sesungguhnya peran perempuan lain?

Perempuan lain bisa mengambil peran yaitu menjadi ruang dengar yang nyaman bagi perempuan. Menjadi ruang yang bebas penghakiman, menjadi telinga yang hanya sedia rasa, tanpa ancaman atau tekanan. Ruang dengar diciptakan oleh siapa saja yang terdekat, yang bisa memberi kenyamanan dan atau kelegaan. Dan itu tidak banyak tersedia terlebih di saat ini, dalam konteks pandemi covid-19, dimana kita seperti berjarak secara fisik dan sosial juga berjarak secara mental dan psikologis dengan teman-teman.

Namun di buku Suara Tepi Hati: Catatan Kecil 9 Perempuan ini, semua berbeda. Kesembilan perempuan ini saling mendengar, saling mendukung, saling memberi penguatan positif untuk maju dan bergerak. Diinisiatori oleh Sutaningrat Puspa Dewi, akrab disapa Puspa, gerakan kecil ini tumbuh menjadi ruang dengar bagi sesama perempuan, yang menjadi rumah bagi hati kesembilan perempuan ini untuk berbagi dan berdialog dengan ringan tanpa beban. Mengapa 9? Secara filosofis, 9 bermakna angka tertinggi, dan dalam konsep Hindu ada 9 arah mata angin yang menjadi pusat energi. 9 perempuan ini adalah 9 pusat, 9 arah, 9 kekuatan yang menyatu.

Metode pemilihan samplingnya sungguh sederhana saja, purposive sampling, subjek perempuan diambil secara subjektif oleh sang inisiator dengan tujuan yang pasti, disertai dengan pertimbangan beberapa hal di antaranya profil kelayakan secara akademik, profil berkarya dan profil pengalaman yang berkontribusi dengan isu perempuan. Lalu terjaringlah sembilan perempuan dengan keunikannya masing-masing dan dengan struggle masing-masing, menjadi group dengan saya sebagai mentor dan editornya. Pemilihan saya sebagai mentor pun, terjadi secara purposive dan subjektif, saya adalah mentor Puspa di Komunitas Mahima, komunitas seni budaya yang menggodok anak muda menjadi pemikir dan produsen karya. Puspa tentu juga menimbang bahwa saya terlibat dalam berbagai gerakan perempuan berkarya. Salah satunya menjadi penulis naskah dan sutradara penerima hibah Ford Foundation dalam project 11 Ibu 11 Panggung 11 Kisah, yang pertama kalinya mendokumentasikan kehidupan para ibu di “panggung” rumah mereka sendiri. Namun, beda project ini dengan project 11 Ibu adalah bahwa di project ini semua ibu dan calon ibu adalah para ‘pemula’, mereka baru memulai rumah tangga, mulai menapaki jalan menjadi ibu, atau bahkan baru melatih diri menjadi ibu. Yang istimewa pada semua yang baru bermula adalah, sangat mungkin mereka belum bisa menjadi dirinya yang pasti, karena semua masih serba “baru” dan “mungkin”.

Pendek kata, mana ada sesuatu yang benar-benar kebetulan di dunia ini. Seseorang pernah mengatakan bahwa sekecil apapun pergerakan kita senantiasa dipengaruhi pergerakan lain dan (barangkali) akan mempengaruhi pergerakan lainnya juga. Jadi jika buku ini diniatkan sebagai sebuah gerakan, maka kemana tujuan buku ini bergerak?

Ke hati. Hati siapa saja yang membaca. Sebab tujuannya sederhana sekali, untuk berbagi suara hati. Itu saja. Mendokumentasikan suara hati itu penting sekali dalam rangka refleksi. Namun bagaimana suara hati dituliskan? Kesembilan perempuan yang terlibat disini bukan penulis (profesional). Mereka menulis dalam rangka kebutuhan profesi dan akademik, dan bukan untuk kebutuhan di luar itu. Ini adalah untuk pertama kalinya mereka menulis kreatif yang intinya adalah menuliskan perjalanan mereka, pilihan hidup dan tantangan yang mereka hadapi. Persoalan berikutnya, bentuk apa yang dipilih?

Tentu tak semudah membalik telapak tangan untuk membuat kesembilan perempuan ini menulis. Ada semacam mentoring untuk memulai, menumbuhkan ide, memelihara ide, mengembangkan, dan menuliskan. Disinilah ruang dengar dan ruang berbagi terjadi. Semua mengalir begitu saja. Di awal, saya tak memberi batasan apa dan bagaimana harus menulis. Yang harus terjadi hanyalah mengalir dan mengalir begitu saja. Lalu tibalah kami pada sesi menulis yang sesungguhnya. Apa, bagaimana, mengapa, pertanyaan-pertanyaan seperti itu menghantui. Sehingga ada semacam writer’s block yang menjeda atau mengganjal proses. Namun kemudian, tanpa kesepakatan, akhirnya ada semacam formula untuk merumuskan tulisan ini. Kami menemukan semacam bentuk yang akhirnya menjadi benang merah yang menjadi penanda tulisan di semua karya.

Memoar, atau memoir. Sebuah pendekatan penulisan autobiografi.Perjalanan batin yang sangat personal, sangat subjektif dan sangat menyentuh. Di dalam buku ini hampir semua perempuan menumpahkan suara hatinya. Sesuai judulnya, suara tepi hati, maka buku ini adalah saksi perjalanan batin kesembilan perempuan dalam hidup mereka. Tak ada yang lebih baik dari yang lain, tak ada yang lebih buruk dari yang lain. Yang ada adalah ruang nyaman berbagi cerita.

Lalu apa setelah ini? Barangkali, banyak yang harus terjadi. Atau mungkin setidaknya harus ada sesuatu yang terjadi. Seperti yang seharusnya dalam sesuatu yang mengada, terjadi pergesekan energi atau percikan kreatif yang menyebar dan mempengaruhi energi lain. Buku ini semacam awal bagi yang lain untuk terus tumbuh, ruang dengar, ruang berbagi yang nyaman dan lega bagi perempuan. Bahwa perempuan tak harus sendiri, merasa sendiri, atau menyelesaikan semua persoalan sendiri. Bahwa perempuan punya teman, perempuan di luar dirinya yang juga sedang berjuang, belajar, berproses, dan jatuh bangun mengkontruksi dirinya.

Maka, demikianlah pengantar ini hanya sebagai pembuka gerbang untuk membuka percakapan. Percakapan sesungguhnya terjadi di dalam. Selamat menikmati. Silakan datang kembali. [T]

Singaraja, 14 Desember 2020

Previous Post

Yang Diikat Waktu

Next Post

“Mekorot“ di Masa Pandemi

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
“Mekorot“ di Masa Pandemi

“Mekorot“ di Masa Pandemi

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

by Hartanto
May 15, 2025
0
‘Prosa Liris Visual’ Made Gunawan

SELANJUTNYA, adalah lukisan “Dunia Ikan”karya Made Gunawan, dengan penggayaan ekspresionisme figurative menarik untuk dinikmati. Ia, menggabungkan teknik seni rupa tradisi...

Read more

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

by Gede Maha Putra
May 15, 2025
0
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

SIANG terik, sembari menunggu anak yang sedang latihan menari tradisional untuk pentas sekolahnya, saya mampir di Graha Yowana Suci. Ini...

Read more

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co