6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Mekorot“ di Masa Pandemi

Suara PerubahanbySuara Perubahan
December 22, 2020
inEsai
“Mekorot“ di Masa Pandemi

Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba

Penulis: Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba

________

Kenikmatan bermain layang-layang di setiap daerah memang berbeda. Jika di wilayah Denpasar dan Badung yang merupakan bagian dari Bali Selatan menikmati layang-layang dengan keindahan dan gerakannya, maka tak demikian dengan di Buleleng. Di kawasan Bali bagian utara ini orang-orang justru menikmatinya dengan semangat mengadu layang-layang di udara, atau biasa disebutmekorot. Mekorot juga merupakan seni melayangan dari Bali Utara. Selain cara memainkannya perbedaan melayangan khas Bali Utara juga dapat dilihat dari ukuran layangannya yang lebih kecil.

Teringat ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sudah dikenalkan dengan permainan tradisional ini. Saat layang-layang saya berhasil mengudara dan dengan asiknya saya menarik ulur benang layangan hingga berhasil memotong benang layangan milik lawan, rasanya sangat asik dan seru sekali. Saking asiknya bermain layangan saya pun tak kenal waktu dan terus memainkannya hingga petang menjelang. Alhasil orang tua pun menegur saya karena hanya ingat bermain layangan dan mengabaikan tugas-tugas sekolah. Sebuah pengalaman yang tidak mungkin saya lupakan.

Di era tahun 1990-an mekorot masih menggunakan benang yang berbahan katun yang masih polos tanpa gelasan dari pabrik, sebelum digunakan untuk bermain layangan, benang tersebut harus melalui proses penggelasan secara manual dengan menggunakan teknik melapisi benang tersebut dengan campuran getah/lem dan serbuk gelasan. Seiring dengan kemajuan teknologi, pemakaian benang gelasan berbahan katun dengan proses penggelasan secara manual tersebut sudah mulai ditinggalkan karena ada pengganti benang siap pakai berbahan kenur (senar) yang sudah berisi gelasan dari pabriknya.

Benang dibuat oleh pabrik dan siap pakai ini tentu sangat memudahkan para pecinta layangan, karena sudah siap pakai dan kualitas dari benang tersebut jauh lebih bagus dari benang gelasan tradisional yang dimodifikasi secara manual. Benang gelasan pabrikan ini memang sangat praktis dan kuat, tapi saat pertama kali benang ini di pasarkan, masyarakat tidak mudah menerimanya karena menyebabkan kesulitan dalam mengendalikan layangan di udara. Seiring berjalannya waktu dan pemakaian yang semakin sering para pecinta layangan menjadi terbiasa menggunakan benang gelasan pabrik. Benang berbahan katun gelasan manual pun mulai ditinggalkan. Walaupun terjadi perubahan pada benang layangan teknik mekorot harus tetap dipertahankan. Teknik pada saat kapan untuk mengulur dan menarik benang sehingga bisa didapatkan momen yang tepat untuk menyerang dan mengalahkan lawan.

Mekorot juga dijadikan ajang lomba dan festival. Sebelum adanya festival mekorot, lomba layang-layang mekorot ini bernama met-metan yaitu mengadu layangan dengan ketinggian sangat tinggi dengan menggunakan benang dengan panjang hampir 2000 yard. Festival mekorot ini diselenggarakan tidak saja untuk hiburan, tetapi dijadikan media dan edukasi kepada anak-anak dan generasi muda untuk mengenal permainan tradisional di tengah permainan modern yang belakangan ini populer dimainkan. Misi besar lainnya adalah bagaimana permaianan mekorot ini tetap dilestarikan dan menjadi pendukung dalam atraksi wisata di Bali Utara. Festival permainan tradisional ini sejak pertama digelar memang menjadi perhatian masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung ke Lovina. Sejumlah wisatawan bahkan ikut tertawa-tawa ketika melihat sejumlah pemain layangan pontang-panting menarik-ulur benang layangan mereka untuk menyelamatkan layangan dari korotan layang-layang lawan. Festival mekorot ini sudah menjadi agenda bagi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng setiap tahunnya. Di tahun 2019 silam Buleleng berhasil menyelenggarakan lomba mekorot dengan konsep kegiatan yang bertema “Bertarung di Udara, Bersahabat di Darat”.

Namun di era revolusi industri 4.0 saat ini banyak permainan modern berbasis aplikasi seperti mobile legend, free fire dan lainnya mudah diunduh di gawai setiap orang. Game online sangat banyak peminatnya karena kemudahan dalam memainkannya. Game ini juga bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun asalkan terkoneksi dengan jaringan internet. Lomba-lomba game online juga mulai bermunculan dikalangan pemuda. Kondisi ini menjadi salah satu tantangan bagi permainan tradisional melayangan.

Ditambah lagi kondisi pandemi saat ini, yang mengakibatkan banyak pertuntujukan, festival, dan pameran berhenti dilaksakan di Kabupaten Buleleng. Biasanya Kabupaten Buleleng setiap tahunnya ramai dengan festival maupun pegelaran-pegelaran seni yang digelar saat hari-hari istimewa seperti hari ulang tahun Kota Singaraja, hari kemerdekaan Indonesia, tahun baru dan tanggal-tanggal lain yang menjadi agenda Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng.

Untuk mempertahankan budaya melayangan (mekorot) ini hendaknya pemerintah segera membuat rancangan festival yang dapat dilakukan di era new normal. Misalnya seperti membuat aturan batasan jumlah pengunjung saat memasuki area festival. Menyiapkan protokol kesehatan mulai dari sarana cuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak. Dengan demikian pengunjung dapat menyaksikan festival atau lomba mengadu layangan dengan rasa aman dan terhindar dari Covid-19.

Dibalik musibah yang terjadi masih ada hal positif yang didapat. Karena disaat masa pandemi banyak pelajar yang belajar dari rumah dan banyak pekerja yang bekerja dari rumah merekapun memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain layangan. Tidak hanya anak-anak bahkan yang tua-tua juga ikut bermain layangan dan menikmati asiknya mekorot di udara. Hal ini juga memberikan imbas kepada pengerajin dan penjual layangan. Produk yang mereka buat sangat laku dijual. Meskipun tidak ada festival di Lovina, di setiap desa/ kelurahan justru mengadakan lomba mekorot yang ramai diikuti oleh penduduk setempat. Kegiatan seperti ini sangat bagus dilakukan karena mampu memberikan hiburan dan melupakan stres akibat pandemi. Area perlombaan juga dalam skala kecil yaitu desa/kelurahan. [T]

  • Ida Bagus Ngurah Sidharta Manuaba, mahasiswa S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja
Previous Post

Perempuan yang Bersuara, Perempuan yang Berkarya || Pengantar Buku “Suara Tepi Hati”

Next Post

Sebelum Cerpen Lahir dan Sebelumnya Lagi || Catatan Workshop Cerpen Siar Siur Kalangan

Suara Perubahan

Suara Perubahan

Suara Perubahan berisi esai-esai tugas mata kuliah "Change Management" Program S2 Ilmu Manajemen Undiksha Singaraja yang diampu oleh dosen Dr. I Nengah Suarmanayasa, S.E., M.Si.

Next Post
Sebelum Cerpen Lahir dan Sebelumnya Lagi || Catatan Workshop Cerpen Siar Siur Kalangan

Sebelum Cerpen Lahir dan Sebelumnya Lagi || Catatan Workshop Cerpen Siar Siur Kalangan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co