Penulis: Luh Ratna Rosalina
_________
Pandemi Membawa Perubahan
Banyak perubahan yang terjadi pada masyararakat di masa pandemi COVID-19 ini, termasuk perubahan perilaku ibu-ibu rumah tangga. Survei dari platform parenting yang dikenal lewat produk Ibu dan Bayi, Orami mengungkapkan, memasuki minggu keempat anjuran #DiRumah Aja saat pandemi terdapat perubahan dari segi perilaku dan keseharian para Ibu di Indonesia.
Survei ini melibatkan responden dari anggota Orami Community yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasilnya mengungkapkan bahwa terjadi perubahan terhadap perilaku hubungan dengan keluarga, serta terjadi perubahan perilaku berbelanja. Sedangkan, untuk working mom, ada tiga hal yang mengalami perubahan yaitu 1) Kesulitan membagi waktu antara mengurus anak dan juga bekerja (53%), 2) quality time dengan anak semakin bertambah sebanyak (48%) dan 3) melakukan kegiatan lain seperti punya waktu lebih banyak untuk melakukan hal lain seperti masak, atau melakukan hobi lainnya seperti berbelanja secara online sebanyak (35%). Perubahan perilaku yang paling diarasakan adalah perilaku berbelanja.
Berbelanja secara online menjadi candu tersendiri bagi ibu-ibu yang sedang #DiRumahAja selain karena kemudahan berbelanja yang hanya menggunakan smartphone, banyak promo-promo menarik dan kemudahan pembayaran merupakan salah satu faktor terpenting buat yang suka berbelanja online. Pembayaran saat melakukan belanja online bisa dilakukan dengan Transfer ATM, Mobile Transfer, maupun bisa di bayar di outlet-outlet kerjasama seperti alfamart dan indomeret. Saat ini Pembayaran langsung masih ragu-ragu dilakukan beberapa kalangan mengingat masih diterapkan anjuran #DiRumah jadi alternative yang paling menguntungkan adalah dengan melakukan pembayaran menggunakan dompet digital atau istilah kerennya e-wallet. Dompet digital (e-wallet) yang saat ini sedang trending adalah Ovo, LinkAja, dan Gopay.
Dompet digital (e-wallet) lebih aman digunakan oleh masyarakat karena proses pembayaran yang dilakukan relatif cepat. Pengguna juga tidak perlu repot menyiapkan uang pecahan untuk digunakan sebagai kembalian dari transaksi yang dilakukan karena sudah otomatis terpotong dari saldo. Transaksi yang dilakukan semudah melakukan klik pada layar smartphone dan tidak perlu ribet menghitung uang kembalian. Dan yang lebih menggiurkan banyak promo yang ditawarkan oleh dompet digital di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh banyak penyedia jasa e-wallet. Promo yang diberikan berupa potongan harga dan cashback untuk setiap transaksi yang dilakukan. Dengan begitu, pengguna dompet digital bisa lebih menghemat pengeluaran. Setiap transaksi yang dilakukan dengan menggunakan e-wallet bisa dilacak melalui history. Jadi, Anda bisa memonitor berapa pengeluaran yang dilakukan untuk berbagai macam transaksi.
Pernah beberapa waktu lalu Ketika saya sedang mengobrol dengan ibu saya tiba-tiba pulsa listrik di rumah mati, cepat-cepat saya mengambil handphone dan klik-klik kurang dari 5 menit token keluar dan klik klik lagi listrik langsung hidup. Ibu saya terheran-heran “canggih ya jaman sekarang beli apa-apa tidak harus keluar rumah”. Jadi dengan layanan ini, Anda bisa melakukan berbagai transaksi tanpa uang tunai. Hanya dengan saldo yang ada di dalam akun e-wallet, semua pembelian baik secara offline atau online pun dapat terselesaikan. Pemberlakuan dan penerapan uang elektronik sebagai alat pembayaran ini adalah sah sesuai Peraturan Bank Indonesia (BI) Nomor 20/6/PBI/2018 Tentang Uang Elektronik
Pilihannya Ada Pada Kita
E-wallet sangat membantu penggunanya dengan kemudahan dan kepraktisannya. Akan tetapi tidak semua kemudahan yang didapat dari e-wallet ini bisa diterima oleh masyarakat umum salah satu alasannya karena dompet digital ini berbasis server jadi masih bergantung pada daya baterai smartphone jadi e-wallet hanya bisa digunakan saat smartphone dalam kondisi menyala saja. Jadi, jika baterai ponsel habis, maka Anda tidak bisa menggunakan fasilitas e-money.
Kekurangan lain dari dompet digital adalah adanya limit yang diterapkan. Dengan dibatasi hanya sampai Rp10 juta saja, tidak memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi melebihi jumlah tersebut. Selain itu, Anda juga tidak bisa melakukan transaksi di seluruh merchant karena e-wallet terbatas pada merchant yang sudah diajak bekerja sama saja. Jadi, jika merchant tersebut tidak bekerja sama dengan e-wallet, maka Anda harus tetap membayarnya dengan cara lain. Anda juga tidak bisa mencairkan saldo yang ada dalam e-wallet karena memang sistemnya dibuat demikian. Saldo dalam dompet digital hanya bisa digunakan untuk transaksi cashless saja. Jadi, meski tidak ingin berbelanja, saldo akan tetap berada disitu tanpa bertambah atau berkurang.
Jadi mau berubah dengan menggunakan e-wallet saat bertransaksi ataupun dengan uang cash pilihannya ada pada kita, semua kalangan bisa menggunakan e-wallet asalkan punya handphone karena berapapun bisa diisi saldonya tidak ada batasan untuk itu dan anggapan beberapa kalangan yang menyatakan bahwa hanya kaum milenial saja yang bisa menggunakannya hal itu sama sekali tidak benar, semuanya dikembalikan pada kita dalam menghadapi perkembangan teknologi digital saat ini.
Perkembangan teknologi digital ekonomi, finansial teknologi terus mencari bentuknya seiring dengan perkembangan dunia digital. Dunia digital semakin mendapatkan pasarnya, termasuk di era saat ini, dunia yang masih dilanda pandemi. Peran dompet digital diprediksi semakin penting di masa mendatang. Apalagi, ada pendapat terutama yang berkembang di kalangan professional muda yang kini lebih menyakini bekerja dari rumah ternyata justru lebih produktif dibandingkan dengan bekerja di kantor. Dan, salah satu pendukung medium itu adalah semakin massalnya penggunaan alat pembayaran melalui dompet digital tersebut. [T]
Luh Ratna Rosalina, mahasiswa S2 Manajemen Undiksha Singaraja