5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Bergerilya di Bangli

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
December 11, 2020
inEsai
Atat Yang Bijaksana #1

ILustari tatkala.co | Nana Partha

Shastra selalu menemukan cara untuk mengalirkan dirinya. Tidak peduli apakah aliran itu dengan sengaja dibuatkan celah, atau dibendung dengan ketidakpedulian terhadapnya. Dengan begitu, pada tiap-tiap zaman kita akan selalu menemukan seseorang yang merelakan dirinya untuk menjadi ‘korban’.

Dua puluh lima oktober tahun dua ribu dua puluh, kelak akan dikenang sebagai sejarah bahwa di Bangli, parade pembacaan puisi berbahasa Bali sekaligus diskusi pernah dilakukan. Itu artinya Bangli meneruskan tradisi shastra yang konon bisa dicari silsilahnya sampai ke tahun 804 Shaka. Tentu dengan catatan apakah prasasti Sukawana yang termayur itu bisa dimasukkan sebagai shastra?

Pertanyaan usang ini memang terus-menerus didaur ulang dengan berbagai latar belakang. Kita bisa saja mengutip-ngutip pendapat banyak orang tentang ‘apakah shastra?’, salah satunya Andreas Teeuw untuk memberikan jawaban dengan kadar keilmiahan yang bagus. Tapi kita tidak sedang dalam perdebatan pengertian semacam itu. Kita sedang membicarakan tentang aliran shastra yang mengalir ke tiap-tiap kanal hati manusia.

Bangli Sastra Komala baru lima setengah tahun umurnya. Perayaan dengan diskusi dan ‘pesta’ baca puisi digelar tidak dengan meriah, tapi istimewa. Perayaan itu sekaligus memperingati serratus sepuluh tahun sastra Bali Modern sesuai hasil studi Nyoman Darma Putra [2010]. Antari dan Mardi adalah dua orang menjadi bintang – tanpa mengurangi arti penting kawan-kawan yang datang — dalam diskusi yang digelar di Umah Bata. Keduanya sama-sama masih mahasiswa, tapi jam terbangnya bisa dibandingkan dengan pengajar-pengajarnya. Keberanian yang dimiliki oleh Antari untuk melumat hasil karya pendahulunya patut diberikan apresiasi berupa pujian dan kritikan. Keduanya penting, agar riak-riak shastra terus dapat dijaga.

Dua orang ini secara geografis, tinggal di wilayah Kintamani. Yang dalam banyak ulasan, Kintamani dimaknai sebagai permata pikiran. Tapi, mari kita hentikan romantisasi melankolis semacam ini agar otak kita tetap terjaga dan mata tetap bebas dari kantuknya karena terus dijejali bualan yang serupa pujian. Kita mesti bertanya pada diri sendiri, benarkah asal kedaerahan yang selalu kita bangga-banggakan itu dapat menjamin kelangsungan shastra yang katanya lahir dari buddhi? Ataukah kita hanya malu mengakui bahwa kita hanya berlindung pada penjelasan klasik yang melangit itu karena kita sesungguhnya telah dipisahkan oleh jarak yang samar dengan muasal? Jika memang benar Bangli adalah tonggak keberaksaraan di Bali, maka seharusnya Bangli mampu melakukan sesuatu hal yang lebih mulia pada sejarah yang selalu dibangga-banggakan.

Antari dan Mardi adalah moncong baru yang dilahirkan dari aktivitas shastra di Bangli yang senyap. Kenapa senyap? Karena shastra di Bangli selalu berada di pinggir, nihil perhatian. Bisa saya analogikan dengan lontar yang dahulunya beramai-ramai ditinggalkan karena tidak menghasilkan cuan atau dolar dengan gampang. Tapi sekarang banyak orang beramai-ramai meminta perlindungan kepadanya. Berlindung dari konsep agama yang carut marut. Termasuk berlindung dari keragu-raguan dalam hatinya sendiri tentang keleluhuran. Seperti seorang penghianat yang menyesali diri.

Sekilas agak serupa dengan Chairil Anwar yang menurut Sjuman Djaya semasa hidupnya tidak pernah dihargai oleh para kritikus karena dianggap penyair yang merusak nilai sastra dengan bahasa yang lugas tanpa dihias-hias. Chairil baru dipuji dan diakui sebagai pelopor pembaruan seni sastra di Indonesia, justru setelah ia tiada.

Para kritikus yang dimaksud oleh Sjuman Djaya boleh jadi terlambat untuk menyadari kehadiran Chairil Anwar sebagai pelopor pembaruan seni sastra. Tapi Bangli mestinya tidak terlambat menyadari bahwa shastra berperan dalam pembangunannya. Kita bisa membuktikan itu dengan menelusuri prasasti-prasasti yang diwarisi di daerah Bangli sekarang. Jika belum cukup, kita bisa menelusuri jejak sastrawan-sastrawan Bangli. Sebut saja I Nyoman Singin Wikarman dengan karyanya Geguritan I Gusti Wayan Kaprajaya, Kidung Lungsir Petak, dan Kakawin Kebo Tarunantaka. Dari masa penjajahan Belanda, kita menemukan nama I Dewa Poetoe Boekian [I Dewa Gde Agung Anom Putra] yang menulis tentang Kayubihi [Kajoebii Een Oud Balische Bergdesa, 1936], I Jiwa Mungguh Ing Gurit dan Lara Budiman [Mahardika, 2017]. Dari ketiganya hanya satu yang bisa saya telusuri yakni tulisan tentang Kayubihi yang diterjemahkan oleh Grader ke dalam Bahasa Belanda.

Dalam tulisan tersebut, editor mencatatkan sebagai berikut.

[De bewerker heeft getracht in de vertaling het origineele opstel zooveel mogelijk te volgen; dit is niet steeds gelukt, doch gemakshalve wordt van geenerlei wijziging verantwoording afgelegd].

Jelaslah bahwa memang tulisan I Dewa Gde Agung Anom Putra telah diterjemahkan oleh Grader. Penerjemahan ini adalah permintaan dari H.K. Jacobs yang kala itu menjadi seorang kontrolir Klungkung. Awalnya tulisan ini ditulis dalam bahasa Melayu [het Maleisch op schript]. Jika kita melakukan penelusuran yang lebih serius, bukan tidak mungkin kita akan menemukan lagi sejarah yang mengejutkan dari Bangli. Sayangnya, kita harus bersabar menghitung umur, kapan orang-orang dengan kesadaran sejarah dan shastra itu akan lahir?

Kesabaran adalah senjata paling mujarab yang bisa saya temukan untuk melawan kebosanan. Tapi sampai kapan kesabaran itu kuat melawan kebosanan yang terus menggandakan dirinya? Kita sama-sama tahu di luaran sana ada banyak orang yang sumpek dengan keriuhan yang diciptakan tiap musim pemilihan. Karena setelah musim berlalu, kita kembali menjadi manusia yang mandiri dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Lalu apa yang membuat kita di jalan shastra yang senyap dan sunyi ini? Saya pinjam yang dikatakan oleh Umbu Landu Paranggi dalam puisi berjudul Melodia, ‘cintalah yang membuat diri betah untuk sesekali bertahan’. [T]

Previous Post

Buku Puisi, Buku Cerpen, dan Kemungkinan-kemungkinan Lain – [Catatan dari Siar Siur Kalangan]

Next Post

“Art and Peace”, Merayakan Pesan Made Wianta

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
“Art and Peace”, Merayakan Pesan Made Wianta

“Art and Peace”, Merayakan Pesan Made Wianta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara
Panggung

Film “Story” dan “AI’r”: Tekhnologi dan Lain-lain | Catatan dari Layar Kolektif Bali Utara

ADA enam flm pendek produksi devisi film Mahima Institute Indonesia (Komunitas Mahima) diputar di Kedai Kopi Dekakiang dengan tema “BERTUMBUH”,...

by Sonhaji Abdullah
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co