11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas
I Dewa Gede Soma Wijaya dan Patung Klasik yang Artistik

I Dewa Gede Soma Wijaya dan Patung Klasik yang Artistik

I Dewa Gede Soma Wijaya dan Patung Klasik yang Artistik

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
July 17, 2020
in Khas

Beraneka ragam hasil kerajinan akan tampak terpampang berderet di pinggiran jalan, jika melewati seputaran jalan Sukawati, Gianyar. Hasil kerajinan yang mencolok adalah patung. Ada juga hiasan atau ornamen rumah ataupun tempat sembahyang beragam bentuk dan ukuran.

Ada satu studio di Sukawati memajang patung dengan gaya jadul dan klasik. Artistic, begitu kesan saat menyelaksa patung yang ada di studio tersebut, pemiliknya I Dewa Gede Soma Wijaya.

Studio yang diberi nama Putra Art itu berlokasi di Br. Negari Singapadu Tengah, Sukawati, Gianyar. Dewa Soma merupakan seniman patung dengan genre klasik. Para pecinta patung klasik barang tentu sudah kelan dan akrab dengannya.

Saat ditanya, Dewa Soma menceritakan dalam pembuatan patung hasil karyanya yang beda dari lain adalah jenisnya. Patung di Putra Art  menggunakan gaya klasik tempo dulu yang sudah begitu sulit dicari saat ini. Tujuan utamanya adalah untuk memodifikasi karya tempo dulu agar terlihat lebih menarik dan dapat dipadukan dengan gaya masa kini namun tidak meninggalkan ciri khas lamanya.

Dewa Soma mengatakan pembuatan patung saat ini adalah patung gaya klasik tempo dulu yang sudah dimodifikasi. Kecenderungan ini tidak selalu monoton . Hal tersebut terjadi bergantung bagaimana patung tersebut difungsikan.


I Dewa Gede Soma Wijaya dan tamu-tamunya

Dulu patung hanya difungsikan sebagai sarana pemujaan sehingga pada saat itu mengutamakan patung dewa-dewi. Namun saat ini patung bukan hanya sebagai sarana pemujaaan tetapi juga sebagai dekorasi oleh sebab itu gaya dan patung yang dijual di Putra Art saat ini banyak mengalami modifikasi tergantung selera konsumen.

“Ya tentu saja karena lingkungan. Daerah tempat saya tinggal sangat terkenal sekali dengan kerajinan patungnya. Oleh sebab itu lingkunganlah yang membentuk potensi saya, dan saya begitu gencar mengembangkan potensi saya,“ ujar seniman yang tergabung dalam group Galang Kangin.

Mengasas kemampuan ia membuktikan melanjutkan pendidikan kejenjang kejuruan mengambil jurusan seni ukir. Kemudian jenjang pendidikan tinggi yang juga mengambil jurusan seni. Berkat kegigihan tersebut ada banyak penghargaan yang bisa ia peroleh dari potensi yang milikinya.

“Menempuh pendidikan mulai kejuruan hingga perguruan tinggi saya lakuni dengan senang. Dukungan keluarga dan lingkungan membentuk karakteristik keseniman saya,“ serunya sambil melempar senyum tipis.

Patung yang pernah dibuat yang kurang menarik badi dirinya adalah patung yang mendekati ogoh ogoh, patung tersebut dibuat sesuai dengan request konsumen. Menurut pendapatnya patung yang seperti ogoh ogoh tidak sesuai dengan pakem dan juga uger-uger karena karakteristik patung tidak sebebas ogoh ogoh. Bentuk patung begitu  terbatas sedangkan bentuk ogoh ogoh begitu bebas.

Sementara respon masyarakat saat ini sangat baik. Hal tersebut terjadi bukan tanpa perjuangan. Diawal penjualan banyak sekali tantangan tetapi ia tidak menyerah melainkan menjadi pemicu semangat berkarya. “Saya tidak mudah menyerah, selalu berinovasi dan kreasi adalah moto saya, sehingga saat ini saya dapat memetik buah perjuangan,“ getirnya.

Saat wabah pandemic covid-19, tentu saja ada sedikit penurunan. Namun tidak begitu signifikan, permintaan yang mengalami penurunan atau kendala adalah permintaan dari luar negeri, Namun untuk permintaaan dari konsumen lokal masih tetap berjalan dengan normal. [T]

Tags: Gianyarpatung baliSeni Rupasukawati
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Minoritas dalam Pandemi

Pandemi covid-19 merundung hampir seluruh negara di dunia. Banyak dampak yang ditimbulkan, mulai dari pemerosotan ekonomi, pergeseran sosial, dan gangguan ...

May 14, 2020
Google
Opini

Generasi Micin, Di-bully atau Dikontrol?

  ISTILAH generasi micin kini populer. Sebutan ini sering digunakan orang ketika melihat ada orang yang perbuatannya tidak sesuai dengan ...

February 2, 2018
Cerpen

Monolog dan Kekasih Satu Tahun Lalu || Mencincang Pesan

Monolog dan Kekasih Satu Tahun Lalu - Cerpen Eva Lailatur Riska _____ Cempaka. Denpasar, Desember 2017 Kita berkenalan setelah hujan ...

January 6, 2021
Foto: FB/Wayan Gde Yudane
Esai

Musik Fusion – Sejumlah Pertanyaan Sejumlah Jawaban

It is better to make a piece of music than to perform one, better to perform one than to listen ...

February 2, 2018
Foto Sugi Lanus
Esai

Nava-Sāgarāvarteṣu, Sembilan Teluk Mengitari Bali – Catatan Harian Sugi Lanus

Simpul awal peradaban Bali dan parameter kerusakan Bali bisa dilihat di sembilan teluk yang mengitari Bali. Sembilan teluk yang istimewa ...

November 14, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In