12 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Orang Dengan Gangguan Jiwa, Siapa Bilang Kebal Corona?

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJbydr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
July 3, 2020
inEsai
Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

354
SHARES

Ada anggapan salah atau mitos di masyarakat mengatakan bahwa orang dengan gangguan jiwa, saya tidak mau atau menghindari kata-kata “orang gila” karena sejak undang-undang kesehatan jiwa disahkan di Indonesia nama resminya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tidak bisa sakit dan selalu bahagia, bahkan banyak yang menjadikannya meme di media sosial untuk hal tersebut.

Sebenarnya itu salah, beberapa penelitian mengatakan bahwa angka harapan hidup untuk orang dengan gangguan jiwa berat justru 5-10 tahun lebih pendek daripada populasi umum. Kualitas hidup mereka juga cenderung jauh lebih buruk daripada umumnya masyarakat. Kalau ada anggapan bahwa orang-orang dengan gangguan jiwa bahkan yang tanpa keluarga, dan menggelandang di jalan itu kebal terhadap sakit karena memang kita tidak mengikuti secara detail apa yang terjadi pada mereka.

Sebetulnya sangat ironis jika kita melihat data bahwa provinsi Bali memiliki angka tertinggi untuk orang dengan gangguan jiwa berat yaitu 11 perseribu jumlah rumah tangga. Anggaplah misalnya dalam satu rumah tangga rata-rata berisi 3-4 orang, maka kurang lebih 4 per 1000 jumlah penduduk. Kalau penduduk Bali adalah 5 juta maka saat ini ada 20.000 orang dengan gangguan jiwa berat. Apabila penanganannya tidak intens maka sebagian dari mereka akan menggelandang di jalanan.

Kenapa saya membahas topik ini? Karena hari ini saya mendapatkan satu orang, Mr. X dalam artian ODGJ yang menggelandang di jalan tanpa keluarga bahkan tidak tahu namanya  kemungkinan besar mengalami positif Covid-19 dan perlu dirawat. Anda bisa membayangkan bagaimana sulitnya merawat pasien Covid-19 yang mengalami gangguan jiwa berat dan tanpa keluarga.

Mungkin kalau masyarakat umum yang mengalami kita bisa saja memberitahu untuk isolasi, kemudian protokol apa yang perlu dilakukan dan sebagainya. Tetapi tentu saja kesulitan dalam merawat penderita Covid-19 sekaligus orang dengan gangguan jiwa berat tanpa keluarga menjadi berlipat ganda, seperti di beberapa RSJ di Jawa Timur yang merawat ODGJ positif Covid-19.

Bagaimana fasilitas kesehatan harus ideal untuk menangani hal ini? Sebab ODGJ juga mempunyai hak, jadi selain dirawat untuk Covid-19 nya tentu juga gangguan jiwanya perlu diobati walaupun tidak jelas identitasnya. Menurut peraturan di negara kita orang Indonesia bukan saja orang yang mempunyai KTP tetapi orang yang tinggal dan hidup di Indonesia mempunyai hak untuk itu, termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sebenarnya ada masalah cukup besar umumnya di Indonesia tetapi di Bali juga mendapatkan fokus masalah yang sama, di mana penanganan orang dengan gangguan jiwa yang menggelandang ini tidak mempunyai jalan keluar, bisa saya katakan demikian karena menurut undang-undang harusnya ada satu Panti Bina Laras yang bahkan kini aturannya mesti ada di setiap kota kabupaten.

Kita di Bali jangankan di kota kabupaten, di satu provinsi saja tidak punya. Memang mulai ada semacam panti misalnya di Tabanan tetapi hanya dengan kapasitas 4 orang dan itupun justru digunakan untuk orang-orang yang mempunyai keluarga. Sedangkan Panti Bina Laras  diperuntukkan bagi yang identitasnya tidak jelas dan tanpa keluarga. Bahayanya adalah ketika seperti pandemi sekarang, orang yang mengalami gangguan jiwa berat dan menggelandang tentu sangat beresiko tinggi kemudian mengalami penyakit menular dan menularkan kepada banyak orang.

Hal ini sebenarnya sudah diantisipasi misalnya oleh teman-teman di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali yang ada di Rumah Berdaya Denpasar. Jadi ketika awal pandemi teman-teman ini justru membuat masker. Jadi orang dengan gangguan jiwa berat juga bisa pulih dan berdaya, mereka yang berdaya justru membuat masker atau mengumpulkan donasi bahkan untuk APD petugas layanan kesehatan yang selama ini melakukan melakukan kunjungan rumah untuk memastikan pengobatan terhadap ODGJ di seluruh kota Denpasar.

Kami sadar bahwa ketika yang terinfeksi Covid-19 adalah orang dengan gangguan jiwa berat penanganan dan kesulitannya akan berlipat ganda. Namun, ini  membutuhkan solusi jangka panjang. Sampai saat ini yang terjadi adalah orang dengan gangguan jiwa berat yang menggelandang dibawa ke rumah sakit jiwa akhirnya menjadi penghuni abadi di dalam rumah sakit jiwa.

Kita harus tahu bahwa tempat mereka sesungguhnya bukanlah di rumah sakit jiwa seumur hidup tapi musti ada di Panti-panti Bina Laras. Kalau tidak bisa dalam satu kabupaten/kota setidaknya dalam satu provinsi (Bali) itu mempunyai Panti Bina Laras. Karena mereka tetap manusia dan mempunyai hak-hak di mana mereka termasuk difabilitas psikososial. Jadi yang disebut difabilitas bukan bukan hanya yang mempunyai cacat fisik ataupun cacat panca indra tetapi juga juga orang-orang yang mengalami keterbatasan dalam hal psikososial.

Jadi hal-hal ini sangat dibutuhkan kedepannya bahwa provinsi Bali mempunyai Panti Bina Laras tapi hanya khusus untuk orang-orang yang menggelandang dan tidak mempunyai keluarga. Ketika saya menginginkan adanya Panti Bina Laras bukan berarti saya ingin semua orang gangguan jiwa termasuk yang mempunyai keluarga ditelantarkan oleh keluarganya.

Perlu kebijakan yang meliputi berbagai aspek. Bagi keluarga-keluarga yang sampai saat ini merawat orang dengan gangguan jiwa juga membutuhkan bantuan jaring pengaman sosial. Mereka sudah melakukan kewajiban dalam merawat keluarganya walaupun mengalami gangguan jiwa berat untuk tetap bisa mempunyai kemampuan dan daya upaya untuk terus merawat keluarganya yang mengalami gangguan jiwa berat.

Namun bagi yang menggelandang dan tidak mempunyai keluarga tentu negara juga harus mengupayakan, apalagi sudah tertera dalam peraturan yaitu Panti Bina Laras. Agar jangan sampai ada lagi isu-isu liar yang mengatakan bahwa beberapa ODGJ istilahnya hanya “ekspor-impor”, ditangkap di kota A atau ditangkap di kota kabupaten B kemudian dilepas di kabupaten atau kota yang lain.

Hal itu tidak menyelesaikan masalah, apalagi di tengah pandemi saat ini. Jadi sebenarnya orang dengan gangguan jiwa berat ketika ditangani dengan baik juga mempunyai masa depan dan bisa pulih kembali. Mudah-mudahan kita semua bisa melalui pandemi ini dengan baik dan senantiasa dalam keadaan mantap jiwa dan raga. Salam Mantap Jiwa. [T]

Tags: covid 19kesehatankesehatan jiwavirus corona
Previous Post

Tujuan Pulang Kampung yang Tidak Terduga

Next Post

Setara: Monumen Pandemi Dialog Dini Hari

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

Next Post
Setara: Monumen Pandemi Dialog Dini Hari

Setara: Monumen Pandemi Dialog Dini Hari

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more

Pulau dan Kepulauan di Nusantara: Nama, Identitas, dan Pengakuan

by Ahmad Sihabudin
May 12, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

“siapa yang mampu memberi nama,dialah yang menguasai, karena nama adalah identitas,dan sekaligus sebuah harapan.”(Michel Foucoult) WAWASAN Nusantara sebagai filosofi kesatuan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deeflearning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co