10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pandemi, Gubernur Koster, dan Gaya Komunikasi “Ketidakpastian & Kepastian”

Gede SuardanabyGede Suardana
June 8, 2020
inOpini
Pandemi, Gubernur Koster, dan Gaya Komunikasi “Ketidakpastian & Kepastian”

Gubernur Bali Wayan Koster

Pandemi covid-19 tidak hanya menguji ketahanan kesehatan dan pangan masyarakat Bali namun juga menguji gaya komunikasi Gubernur Bali Wayan Koster. Hasilnya, publik mempersepsikan komunikasi ketidakpastian yang lebih menonjol daripada kepastian.

Dalam ilmu komunikasi, terdapat konsep kepastian (redundancy) dan ketidakpastian (entropy). Redundancy adalah sebuah pesan dari informasi yang mudah ditebak atau pasti, dan entropy sebaliknya, yaitu sebuah informasi yang sulit diprediksi atau ketidakpastian.

Selama masa pandemi ini, banyak fakta gaya komunikasi gubernur yang maknanya menimbulkan ketidakpastian (entropy) daripada kepastian (redundancy) dalam persepsi publik.

Ketidakpastian

Pertama, anggaran realokasi covid-19 sebesar Rp 756 Miliar yang sampai saat ini dalam persepsi publik tidak pasti sampai di mana dan bagaimana implementasinya di lapangan. Berapa jumlah, kategori, sebaran wilayah dari dana yang tersalurkan hingga sisa anggaran yang belum/tidak tersalurkan. Salah satu contoh saja, anggaran niskala Rp 75 Miliar dengan kegiatan nyejer daksina yang menimbulkan ketidakpastian dalam persepsi publik perihal bagaimana cara penggunaan anggaran tersebut.

Kedua, gaya komunikasi gubernur yang sejak dini menyampaikan ke publik bahwa mendapatkan pujian dari Presiden Jokowi karena telah melakukan penanganan covid-19 terbaik di Indonesia, padahal masa pandemi ini belum jelas kapan berakhirnya. Selanjutnya, penilaian dari masyarakat Bali tentu akan berbeda dengan penilaian dari pemerintah pusat.

Persepsi publik menilai bahwa sebuah pujian layak diberikan atau disampaikan setelah ujian pandemi usai (laiknya anak sekolah, pujian diberikan setelah ia melewati masa sekolah dan ujian dengan nilai sangat baik/baik/cukup).

Ketiga, penanganan PMI yang tidak terukur dan konsisten sejak awal. Hasilnya, terjadi transmisi covid-19 dari PMI ke masyarakat lokal. Dalam persepsi publik, bahwa penanganan PMI pada masa awal, pertengahan, hingga saat ini pun masih berbeda-beda secara teknis.

Keempat, kebijakan dan statemen gubernur dalam hal keamanan dan ketertiban masyarakat dalam menghadapi masa pandemi covid-19. Publik secara gamblang bisa menilai, gaya komunikasi gubernur terhadap kasus hukum ngaben Sudaji dengan aksi kerumunan di Kampung Jawa, Denpasar. Publik menilai sikap gubernur melalui statemen yang tidak memiliki kepastian terhadap dua kasus yang menjadi sorotan publik itu. Ia tidak fokus pada proses penegakan hukum namun justru menariknya ke arah  “dramatisir” dan “politisir”.

Kelima, penanganan arus balik penduduk pendatang di pelabuhan Gilimanuk dan Bandara Ngurah Rai. Di satu sisi, ia memperketat pintu masuk melalui bandara dengan mewajibkan penumpang melengkapi diri dengan surat  keterangan bebas covid-19 melalui uji swab berbasis PCR. Namun, di sisi lain, kebijakannya terhadap penduduk pendatang melalui Pelabuhan Gilimanuk, yang tak mempersoalkan jika ada penduduk pendatang yang lolos pemeriksaan penjagaan asalkan yang lolos tak banyak. Kebijakan yang disampaikan ini juga menampilkan gaya komunikasi yang lagi-lagi menimbulkan pesan ketidakpastian dalam persepsi publik.

Keenam, kebijakan Gubernur Koster yang mengklaim sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang menggelontorkan dana pendidikan pada pandemi covid-19.

Gubernur mengatakan, pemberian bantuan sosial difokuskan untuk siswa sekolah swasta mulai tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB, hingga PT. Sebab untuk SPP siswa sekolah swasta mandiri ditanggung oleh orang tua. Berbeda dengan sekolah negeri yang sudah mendapat dana BOS, baik dari pusat maupun daerah. Maka menurutnya siswa sekolah swasta yang orang tuanya terdampak Covid-19 perlu dibantu.

Gaya komunikas ini menimbulkan ketidakpastian dalam persepsi publik karena, hal yang disampaikan ke publik berbeda dengan implementasi di lapangan. Masih banyak orang tua siswa yang mengeluhkan belum atau tidak mendapatkan beasiswa dimaksud. Tak jelas dalam implementasinya siapa saja dan bagaimana cara mendapatkan beasiswa yang konon satu-satunya di Indonesia.

Ketujuh, publik dicengangkan dengan adanya sebuah tim komunikasi, yang dipersepsikan oleh publik, sebagai tim komunikasi gubernur di media sosial. Publik mempersepsikan tim komunikasi tersebut sebagai tim komunikasi gubernur, dengan cara mengenalinya dari simbol-simbol berupa tanda pengenal dan foto-foto keakraban para personilnya dengan gubernur.

Awalnya, publik membayangkan tim komunikasi tersebut menampilkan gaya komunikasi yang elegan. Sebuah tim komunikasi yang membantu menghubungkan dan menerjemahkan kebijakan gubernur kepada masyarakat dengan menampilkan data, fakta beserta kajian yang matang. Namun, publik justru mendapatkan suguhan yang berbeda dari persepsi awal tersebut.

Gaya komunikasi yang ditampilkan sangat jauh dari tugas, fungsinya. Pilihan diksi pun jauh dari yang dibayangkan oleh publik. Tim komunikasi ini lebih banyak melakukan serangan balik dengan pilihan diksinya yang tidak elegan daripada menangkis kritik publik dengan cara menyodorkan data dan fakta dari kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh gubernur. 

Kepastian

Satu kebijakan gubernur yang menimbulkan pesan kepastian dalam persepsi publik adalah kebijakannya terhadap dunia pariwisata Bali. Ia dengan tegas meminta agar pemerintah pusat tidak tergesa-gesa membuka pintu pariwisata di Bali.

Dengan pesan itu, publik bisa dengan mudah dan pasti memahami pesan yang disampaikan gubernur. Hasilnya, stake holder di bidang pariwisata memiliki sikap yang sama dalam mengimplementasikan kebijakan gubernur tersebut.

Saran-saran

Jika, gubernur masih terobsesi mewujudkan target sebagai daerah yang pertama bebas covid-19 di Indonesia, maka mesti mulai mengubah gaya komunikasi ke publik. Kebijakan yang diambil mesti disampaikan dengan baik dan tepat sehingga pesan yang disampaikan tidak menimbulkan ketidakpastian (entropy) namun sebuah kepastian (redundancy) dalam persepsi publik.

Tim komunikasi gubernur mesti menampilkan performa yang mumpuni baik dari segi keilmuan dan praktik sehingga bisa memberikan saran yang tepat kepada gubernur untuk memilih gaya komunikasi tepat setiap menyampaikan kebijakan kepada publik. Jangan sampai terjadi sebaliknya, gaya tim komunikasinya justru mendegradasi kebijakan yang telah diambil oleh gubernur. [T]

Tags: Gubernur BalikomunikasipandemiWayan Koster
Previous Post

Berkendara di Jakarta: Tak Berani, Tak akan Jalan – Tak Siaga, Tabrakan!

Next Post

Bosan… Bosan… Bosan… Kami Mulai Bosan – [Pameran Virtual Seni Rupa: Tidak Menyinggung Corona]

Gede Suardana

Gede Suardana

Mantan wartawan, kini akademisi Undiknas Denpasar

Next Post
Bosan… Bosan… Bosan… Kami Mulai Bosan – [Pameran Virtual Seni Rupa: Tidak Menyinggung Corona]

Bosan… Bosan… Bosan… Kami Mulai Bosan – [Pameran Virtual Seni Rupa: Tidak Menyinggung Corona]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co