3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Terbentuk, Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli – [Hikmah di Balik Wabah Covid-19]

I Komang Alit JuliarthabyI Komang Alit Juliartha
June 7, 2020
inKhas
Terbentuk, Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli – [Hikmah di Balik Wabah Covid-19]

Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli

1.3k
SHARES

Jika kita bicara keadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di masa pandemi Covid -19 ini, pasti semua sudah tahu dan melihat, betapa gusarnya pikiran PMI ini. Pertama, karena pemberitaan miring serta perlakuan negatif yang kerap menimpa mereka. Kedua adalah keuangan para PMI yang anjlok karena diputus kontrak sebelum habis masa kontrak, dan dirumahkan. Apalagi ditambah ketidakpastian kapan akan berangkat lagi. Sebuah situasi yang sangat sulit bagi para PMI.

Hal itu juga dirasakan oleh sahabat-sahabat di desa saya. Sekadar informasi, di desa saya Desa Adat Kubu, Bangli, kami memiliki kurang lebih 100 orang PMI. Dan sebagian besar sudah di rumah dan dirumahkan oleh pihak perusahaan. Apa yang saya paparkan di awal, ya terjadi juga pada saya dan PMI di desa saya. Banyak yang bercerita kehabisan uang. Ada juga secercah harapan yakni dapat kompensasi berupa uang dari perusahaan.  Meskipun berbeda besaran yang didapat karena disesuaikan dengan lamanya kontrak. Ada juga yang merana karena sampai detik ini belum dapat kompensasi tersebut. Banyak lagi kisah-kisah pahit di masa pandemi ini.

Tapi, tentu kita terlalu naif jadi manusia jika hanya melihat dari sisi negatifnya saja. Kita harus bisa mengambil sisi positifnya. Bahwa ada hikmah dibalik pandemi covid-19 ini. Apa itu? Hikmahnya adalah sebagian besar PMI di desa saya sedang berada di rumah, dan kami memutuskan untuk membuat suatu perkumpulan yang  dinamakan Paguyuban Sameton PMI Kubu-Bangli.

Berawal dari rembug-rembug biasa antara I Nengah Sutarta Adi Putra yang sering dipanggil Nengah Godogan dengan Putu Arya Budiastika dimana mereka mencetuskan ide untuk membentuk satu wadah berkumpulnya para PMI di Desa Adat Kubu yang notabene bertetangga dengan Desa Wisata Penglipuran. Akhirnya Ide itu dilempar ke dalam forum yang lebih besar, sebut saja Hendra Santosa, Wahyu Adi Sena, Gede Suwidnyana, Putu Andi, Alit Joule, Komang Adi Suka Arsa, Kharisma Putra dan teman-teman yang lain yang memang mensupport penuh segala kegiatan yang tentunya bersifat positif dengan dua penasehat yakni I Nengah Satwika (Kekog) dan I Nengah Suastika.

Akan saya ceritakan sedikit sejarah singkat tentang pembentukan perkumpulan ini. Sejatinya sejak tahun 1994 sudah ada satu orang yang mengawali menjadi PMI. Ini merupakan cikal bakal dari PMI di desa saya. Tahun 2000 mulai semakin banyak pemuda yang berangkat ke kapal pesiar. Dan sampai hari ini, di tahun 2020 jumlah PMI di desa saya   Jumlahnya lebih dari 100 orang. Ini menyiratkan bahwa selalu ada perubahan di setiap jaman terutama dari segi lapangan pekerjaan. Yang dulunya kebanyakan pemuda berkutat dengan kerajinan, hingga akhirnya banyak yang melamar jadi pegawai. Saat ini bekerja di kapal pesiar adalah salah satu pekerjaan yang digandrungi oleh para pemuda di desa saya. Dan tidak menutup kemungkinan, jumlahnya akan bertambah banyak seiring perjalanan waktu. Tentu saja menunggu dunia sembuh dari covid-19.

Dari tahun 1994 sampai sekarang 2020, belum pernah teman-teman membentuk yang namanya wadah atau perkumpulan yang bisa mengkordinir para PMI ini. Mereka berjalan sendiri-sendiri. Benar-benar tidak ada komunikasi dan kordinasi. Maka dari itulah panglingsir PMI mencetuskan ide untuk membuat satu wadah yang menaungi seluruh PMI di Desa Adat Kubu, Bangli. Mumpung sebagian besar dari PMI sudah berada di rumah. Akhirnya semua sepakat. Paguyubanpun dibentuk.

Paguyuban Sameton PMI Desa Adat Kubu, Bangli menyerahkan bantuan sosial kepada warga kurang mampu yang terdampak Covid-19

Dan program pertama yang dilakukan adalah pengumpulan donasi yang sedianya nanti akan digunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada warga yang layak diberi bantuan. Beberapa persen akan disumbangkan kepada satgas penanggulangan covid-19 di desa. Entah dalam bentuk apa nanti diputuskan bersama-sama.

Dan tepatnya Minggu, 7 Juni 2020 kami berkumpul di sekretariat paguyuban (Warung Aplenk) dan melaksanakan kegiatan bansos berupa pembagian sembako dengan jumlah penerima sebanyak 67 KK. Kami membagi diri menjadi 4 kelompok dan menyerahkannya langsung ke penerima. Sebelumnya juga kami telah melaksanakan program kerja yang lain yakni memberikan support baik berupa dana duka maupun motivasi kepada anggota paguyuban dan  sanak family yang sedang dalam keadaan berduka (meninggal dunia) agar tidak larut dalam kesedihan.

Perkumpulan ini tentunya tidak berhenti sampai di penyerahan bansos saja. Nantinya perkumpulan yang sudah diketahui oleh Bendesa Adat, Kepala Lingkungan dan pihak kelurahan ini, segala kegiatan akan bersinergi dengan desa adat dan dinas. Apa yang mungkin nanti bisa dibantu oleh para PMI. Sehingga PMI bisa bermanfaat untuk desa. Karena PMI sangat sulit untuk selalu dekat dengan masyarakat sebab mereka harus bekerja jauh dari rumah dalam waktu yang sangat lama. Dengan adanya wadah ini akan mampu ikut serta dalam kegiatan sosial dan pembangunan di masyarakat. Karena PMI juga adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.

Perkumpulan ini selain membuat program jangka pendek, juga akan membuat program jangka menengah dan jangka panjang. Mudah-mudah atas restu Tuhan, ijin dari pimpinan desa dan dinas, serta kekompakan teman-teman PMI, akan bisa nantinya membuat sesuatu dalam bidang ekonomi kreatif yang akan sangat bermanfaat bagi PMI. Karena sekali lagi saya katakan, bahwa PMI tidak akan selamanya bekerja di kapal pesiar. Jadi perkumpulan inilah kelak menjadi solusi untuk bertukar pikiran tentang segala hal terutama bagaimana membangun sebuah usaha. Dan semoga bisa menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan sehingga mampu membuat roda perekonomian tetap berjalan ketika benar-benar berhenti bekerja sebagai PMI. Semoga  [T]

Tags: Banglicovid 19pekerja migran
Previous Post

Sajak-sajak Ozik Ole-olang || Macam-macam Rindu dan Tata Cara Menyucikannya

Next Post

Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

I Komang Alit Juliartha

I Komang Alit Juliartha

Tinggal di Bangli. Peraih hadiah Sastera Rancage tahun 2014. Bergiat di Komunitas Bangli Sastra Komala. Ia berpulang Jumat, 29 Januari 2021 di RSU BMC Bangli. Ia pergi saat beberapa impiannya belum terwujud untuk Sastra Bali Modern

Next Post
Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co