6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Revolusi Tidur

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJbydr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ
June 5, 2020
inEsai
Ketidakpastian Pandemi: Dukungan Psikososial Vs Teori Konspirasi

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

41
SHARES

Mangan Koyo Ratu, Turu Koyo Asu

(Makan Bagai Raja, Tidur Bak Seekor Anjing)

-Tulisan di belakang truk jalur Denpasar-Gilimanuk


Hal yang paling sering kita bicarakan belakangan ini adalah tentang new normal atau kenormalan baru. Sebenarnya bisa saja kita maknai ini juga sebagai sebuah revolusi. Seperti kita ketahui, revolusi adalah perubahan tatanan sosial dan budaya yang terjadi secara mendadak. Bisa saja direncanakan atau sebenarnya dipaksa, seperti belakangan kita dipaksa membuat tatanan aktivitas baru, cara-cara interaksi baru agar kita tetap bisa survive.

Jadi kalau sebelumnya ada revolusi industri dan revolusi teknologi, mungkin sekarang yang terjadi adalah revolusi bumi. Bagaimana bumi membuat kita harus melakukan revolusi pada diri kita dengan tataran yang baru. Revolusi memang selalu tidak menyenangkan, rasanya seperti bangun tidur. Tak ada bangun tidur yang menyenangkan. Awalnya kita kaget tapi lama-lama mungkin saja kita akan bisa menikmatinya.

Tanpa kita sadari, sebenarnya revolusi tengah berjalan di tempat tidur. Kalau dulu pekerja keras dan orang sukses selalu diasosiasikan berada di kantor yang megah, sebenarnya kini bisnis-bisnis besar justru dijalankan oleh anak-anak muda dari laptop di atas tempat tidur secara daring (online). Segala kebutuhan pun bisa dipesan secara daring dari tempat tidur.

Kumbakarna

Bicara tentang revolusi dan tidur, ada cerita yang sering saya ingat yaitu tentang Kumbakarna, sosok yang kontroversial, maha sakti dan diceritakan mempunyai kemampuan tidur yang sangat panjang dan sulit dibangunkan.

Dalam pikiran saya, andaikan Kumbakarna tidak bangun mungkin perang yang terjadi di Alengka tidak akan sedahsyat seperti apa yang diceritakan sekarang.  Hari ini dan sebelumnya kita melihat bagaimana muncul meme-meme yang beredar bagaimana pandemi Covid-19 mustinya bisa lewat, berjalan mulus tanpa banyak menimbulkan korban andaikan kita semua melakukan kegiatan di rumah saja.

Andaikan semua penduduk bisa tidur-tiduran saja di rumah mungkin saja penyebaran Covid-19 tidak akan semasif sekarang. Bisa jadi ini adalah revolusi tidur, ketika semua orang tidur-tiduran penyebaran Covid-19 akan mereda.

Tapi tentu saja tidak bisa demikian, karena kita punya kebutuhan, kita perlu beraktivitas dan tentu saja akhirnya kita harus menjalani new normal. Kesehatan jiwa sebetulnya sangat berhubungan dengan tidur. Tanpa kita sadari sebenarnya sepertiga dari kehidupan kita isi dengan tidur. Jadi kalau umur kita 90 tahun, 30 tahun  kita dihabiskan dengan tidur.

Pil Tidur

Tidur banyak gunanya, di antaranya untuk me-restore memori atau ingatan dan mengoptimalkan hormon-hormon dan zat yang mengatur metabolisme tubuh kita. Tidur sangat dipengaruhi oleh pemikiran. Ketika pandemi Covid-19 seperti sekarang banyak orang menjadi sulit tidur.

Padahal sebenarnya, orang yang mengalami gangguan tidur tidak memerlukan pil tidur. Tetapi kita harus mencari sumbernya. Hampir sebagian besar insomnia atau gangguan tidur itu sumbernya adalah pada gangguan mental misalnya gangguan kecemasan, gangguan depresi ataupun hal lainnya.

Seringkali kita berpikir mudah. Karena tidak bisa tidur kita butuh obat tidur. Padahal kalau kita berusaha mengatasi gangguan cemas-nya, gangguan depresi-nya barulah kemudian kita bisa secara natural tidur kembali. Ada yang kemudian mencoba obat-obat herbal yang diiklankan di media sosial, ada juga yang berusaha mati-matian untuk tidur.

Padahal kita tahu tidur bukan diusahakan, tetapi dia terjadi begitu saja. Ketika kita normal, kita bisa tidur tanpa kita rencanakan dan bangun juga tanpa perencanaan. Alangkah nikmatnya jika seperti itu. Tapi sering kali yang bertemu dengan saya justru para klien yang berusaha mati-matian bahkan “membeli” tidurnya.

Sleep Hygiene

Langkah awal yang paling mudah tentu saja adalah melakukan Sleep Hygiene atau memperbaiki hygiene tidur kita. Hal-hal yang mudah adalah memotong waktu berbaring kita di tempat tidur dan tidak tidur. Seringkali kesalahan orang yang mengalami sulit tidur adalah mengembalikan atau memaksa tidurnya di jam-jam yang seharusnya.

Misalnya walaupun tidak mengantuk karena sudah jam 9 malam kemudian tetap berbaring. Ya, namanya tidak mengantuk tentu sulit untuk tidur. Di situlah kita tersiksa, bolak-balik badan, pikiran mengembara kemana-mana tentang yang dulu-dulu ataupun yang akan datang dan membuat diri kita trauma.

Selalu melihat jam, mengurangi jam waktu bangun kita dengan hari itu; “Wah, tinggal 4 jam bagaimana tidur 4 jam bagaimana besok saya akan bisa beraktivitas”. Kita sedang memberi makan kecemasan kita dan tentu saja mengakibatkan makin sulit tidur. Jadi, tidurlah hanya saat kita mengantuk. Ketika sudah mengantuk berbaringlah. Kalau ngantuknya hilang bangunlah. Tetaplah beraktivitas sebagaimana mestinya.

Di saat hendak tidur, persiapkan tempat tidur yang nyaman. Jadikan tempat tidur hanya untuk tidur, jangan melakukan aktivitas lain misalnya membaca, menonton atau mengobrol di tempat tidur. Bila perlu sementara hilangkan atau jauhkan jam dinding di kamar kita. Itu hanya akan membuat diri kita makin cemas. Lakukan hal-hal tadi, berusaha untuk rileks, nyaman, dan fokus hanya suara nafas kita, hadir di saat itu

Hal di atas adalah upaya mandiri memperbaiki sleep hygiene tadi. Tetapi kalau hal-hal tadi tidak bisa membantu ada baiknya kita berkonsultasi, dan penting sekali untuk tidak menyalahgunakan pil tidur. Dengan berkonsultasi ke psikiater kita jadi tahu sumber-sumber penyebab kita tidak bisa tidur. Kalau memang gangguan cemas, cemasnya diatasi dan apabila mengalami gangguan depresi, depresinya  yang diatasi.

Hal-hal itu akan sangat bermanfaat bagi kita. Ini yang saya namakan dengan revolusi tidur, revolusi yang bisa kita mulai dari tempat tidur. Dengan awal tidur yang baik keesokan harinya kita merasa segar dan bisa beraktivitas dengan normal. Ingatan kita baik, fungsi-fungsi hormon dalam tubuh kita baik yang membat kita siap menghadapi perubahan apapun yang terjadi dalam hidup kita. Jadi untuk menyambut new normal mari melakukan revolusi yang dimulai dari tempat tidur kita. Salam mantap jiwa.[T]

Tags: kesehatan jiwanew normlapandemirevolusitidur
Previous Post

Hati-Hati, Jangan “Mati” Karena Ekspektasi

Next Post

Soekarno: Pemimpin yang Mendengarkan Ahli Bahasa dan Sastra

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ

Psikiater di Klinik Utama Sudirman Medical Center (SMC) Denpasar, Founder Rumah Berdaya, Pegiat kesehatan jiwa di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) simpul Bali dan Komunitas Teman Baik

Next Post
Soekarno: Pemimpin yang Mendengarkan Ahli Bahasa dan Sastra

Soekarno: Pemimpin yang Mendengarkan Ahli Bahasa dan Sastra

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co