10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Angsa Putih dan Hidup Baru

tatkalabytatkala
June 2, 2020
inDongeng
Penyesalan Kelelawar

Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha

68
SHARES

Angsa Putih itu sebenarnya berbulu putih, karena hidup di lumpur, bulunya kini berwarna coklat kehitaman, walaupun begitu ia tetap dipanggil dan menyebut dirinya Angsa Putih. Sebenarnya Angsa Putih adalah jenis mahluk hidup yang cerdas karena itu dia dipercaya untuk membagikan pengetahuannya bagi mahluk hidup yang lain di bumi. Angsa Putih juga sebenarnya bisa terbang tinggi tetapi dia memilih untuk tetap tinggal di darat yang dekat dengan air dari pada di langit.

“Ahhh, kenapa aku harus capek-capek terbang, kalau di tempat ini aku bisa mendapatkan segalanya, makanan berlimpah, teman, saudara, pengagum dan kebanggaan,” kata Angsa Putih saat burung Bangau mengajaknya terbang.

Angsa Putih memang merasa sangat nyaman tinggal di rawa-rawa berlumpur itu. Dia sudah menganggap semua mahluk yang hidup di sana sebagai teman, saudara dan murid-muridnya. Ooo ya Angsa Putih memang banyak mengajarkan mahluk-mahluk yang hidup di rawa itu tentang berbagai hal. Yang paling membuatnya sangat disanjung dan dipuja adalah keberhasilan Angsa Putih untuk mengajarkan mahluk lain untuk memilih makanan yang baik. Bahkan Angsa Putih mempraktekannya secara langsung dengan terjun dan ikut berkubang dalam lumpur, tanpa memperhitungkan kebersihan bulu-bulunya.

“Terima kasih Angsa Putih, tuanku memang guru terbaik yang tak takut kotor, ” kata Bebek memuji.
“Iya, Angsa Putih memang mahluk yang benar-benar tulus dan suci yang tak mementingkan kulit luar, tetapi memiliki hati yang putih, ” kata Ayam ikut memuji.
Ikan-ikan, kepiting, cacing dan binatang yang lain juga memuji kecerdasan dan kesucian Angsa Putih dengan cara dan gaya mereka masing-masing. Mahluk-mahluk hidup yang tinggal dan mencari makan di rawa-rawa itu memberikan Angsa Putih berbagai jenis makanan, sehingga ia merasa benar-benar puas dan bahagia.

“Inilah sorga yang sesungguhnya, akulah penguasa sorga, ” begitu Angsa Putih selalu berguman, menikmati hari-harinya yang membahagiakan.
Hari itu, mahluk-mahluk yang hidup dan mencari makan di rawa-rawa berlumpur itu, tiba-tiba heboh. Ada penyakit yang menyebar dengan cepat, yang membunuh binatang-binatang di sana yang lemah kekebalan tubuhnya. Banyak mahluk hidup yang memilih pergi dari rawa-rawa itu.

“Ayolah Angsa Putih, kita tinggalkan rawa ini, kita cari tempat baru di daratan, ” ajak Bebek dan Ayam. Tapi Angsa Putih menolak ajakan Bebek dan Ayam. Angsa Putih tidak mau meninggalkan kenyamanan dan kebanggaan yang ia dapatkan di rawa itu.
“Kalau aku ke tempat yang baru, aku harus bergerak dari awal lagi, aku akan kehilangan anak buahku, pengikut-pengikutku dan kebanggan-kebangganku, ” pikir Angsa Putih. Angsa Putih tak mau kehilangan miliknya, rasa nyamannya dan semua kebanggaannya.

“Ingat jaga kesehatan diri sendiri dan sekitarmu, ingat jaga jarak, jangan berkerumun, jangan berdesak-desakkan,” teriak Burung Bangau dari pohon bakau mengingatkan yang berkerumun mendengarkan pelajaran dari Angsa Putih. Angsa Putih sebenarnya ingin marah, tapi ia tahu apa yang dikatakan Burung Bangau benar adanya, tetapi Angsa Putih juga merasa dirinya benar karena sedang mengajarkan kebaikan, maka makin banyak yang datang makin baik, makin berdesak-desakan makin hebat.

“Bagaimana aku bisa mengajarkan kebaikan dengan cepat dan luas jika tak boleh ada keramaian. Bagaimana namaku bisa dikenal luas jika yang bisa kuajar sangat terbatas, ” keluh Angsa Putih pada Burung Bangau. Burung Bangau tersenyum.

“Kebaikan bukan diukur dari jumlah dan luas sebarannya, tapi dari kebaikan itu sendiri. Mungkin sudah saatnya kebaikan yang kau ajarkan itu kau resapi dan kau praktekan sendiri, tanpa perlu dilihat dan diakui oleh mahluk lain, ” kata Burung Bangau. Angsa Putih kaget mendengar kata-kata bijak Burung Bangau yang selama ini juga menjadi salah satu muridnya.

“Mungkin kamu harus kembali mengenali dirimu yang sejati, tempat hidupmu, tugas-tugas dan tanggungjawabmu,” tambah Burung Bangau.
Angsa Putih diam, dia pandangi bulu-bulunya yang coklat kehitaman, tubuh dan bulunya yang penuh lumpur, telapak kakinya yang lebar, sayapnya yang lebar dan kuat, lehernya yang panjang, mulut dan hidungnya. Ya, Angsa Putih merasa semua anggota tubuhnya itu selama ini jarang dia perhatikan. Selama ini ia hanya terpusat pada matanya yang menerima banyak penghormatan, telinganya yang menerima banyak pujian, dan lidahnya yang merasakan berbagai rasa yang enak.

“Kenikmatan indria membuatku melupakan diriku sebagai Angsa Putih. Ya, aku telah melupakan diriku yang sejati, tugas-tugas dan tanggungjawabku. Kenyaman hidup di rawa itu telah membuatku lupa segalanya. Apakah mungkin aku bisa kembali terbang sebagai Angsa Putih, kendaraan Dewi Pengetahuan,…? ” tanya Angsa Putih lemah.

“Semuanya mungkin, asal kamu mau berusaha untuk hidup baru, mengubah semua kebiasaan dan kenikmatan yang selama ini mengikatmu, memberatkanmu. Sebagai Angsa kamu punya sayap dan akan bisa terbang tinggi jika bebanmu ringan. Sebagai Angsa Putih, bulumu tentu akan bisa kembali putih kalau kamu rajin membersihkannya dan tidak lagi berkubang dalam lumpur. Melepaskan keterikatan itu memang berat, perlu pengorbanan, tapi kalau diusahakan secara terus menerus pasti akan bisa dan terbiasa. Yang penting kau mau dan berusaha untuk memulai hidup baru, ” tambah Burung Bangau.

Sejak saat itu, Angsa Putih berusaha mengubah prilakunya. Ia tetap mengajarkan pengetahuan kebaikan walaupun tak banyak yang mendengar kata-katanya. Dia kini lebih banyak berbuat baik tanpa perlu mengabarkan kepada yang lain. Ia juga belajar untuk mencari makan sendiri secukupnya tanpa harus berkubang dalam lumpur, membaginya pada yang lain, membersihkan bulu-bulu sendiri, belajar terbang sedikit demi sedikit dan mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang bermanfaat. Angsa Putih akan menghindar jika ada yang mengajaknya bergosip.

Kini Angsa Putih tidak lagi terlalu bangga jika ada yang memujinya. Semuanya biasa-biasa saja bagiIa Angsa Putih. Ia juga tak marah jika ada yang menjelek-jelekkannya. Angsa Putih benar-benar ingin berubah, Ia ingin menjalani hidup yang baru. Dengan mengorbankan kesenangan dan kenikmatan pribadi, Angsa Putih yakin dia bisa menjalani hidup baru. [T]

Tags: dongengfaunakehidupan
Previous Post

Gigi Berlubang, Jangan Tunggu Sakit!

Next Post

DINI DITU KALANGAN || Work for Progress – Teater Kalangan

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
DINI DITU KALANGAN || Work for Progress – Teater Kalangan

DINI DITU KALANGAN || Work for Progress - Teater Kalangan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co