Satu hal menarik yang nampaknya perlu dibahas adalah tentang kaos kaki. Apanya yang menarik? Mengapa kaos kaki bisa disebut sebagai sesuatu yang menarik di kapal pesiar? Bukankah sama saja kaos kaki dari rumah dengan yang dari luar negeri? Masalahnya bukan di situ. Bukan tentang bahan maupun tempat di mana beli kaos kaki. Yang jadi masalah adalah ketika merasa kaos kaki cepat bau padahal baru habis dipakai. Mengapa demikian?
Kaos kaki adalah salah satu barang terpenting yang harus dibawa oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI), terutama yang baru pertama kali join ke kapal pesiar. Banyak-banyaklah bawa kaos kaki di koper. Itu akan menyelamatkan sang pemilik dan teman sekamarnya. Karena kaos kaki di kapal sangatlah cepat bau. Mungkin karena ruangan tertutup tidak ada udara segar masuk ke dalam kapal.
Kebiasaan kita kalau di rumah, sehabis datang dari luar, buka sepatu dan kaos kaki lalu jemur di tempat yang panas. Hingga mengurangi bau baik dari kaos kaki maupun sepatu itu sendiri. Tapi jika di kapal tidak bisa melakukan hal tersebut.
Tidak mungkin menjemur kaos kaki dan sepatu di pool area. Begitu juga menaruhnya di smoking area. Atau taruh di balkoni tamu. Bisa-bisa kita kena warning karena menaruh benda di sembarang tempat. Bau lagi. Akan menjadi sebuah sejarah jika itu terjadi. Selalu dibicarakan bahwa pernah ada satu crew member asal Indonesia yang menjemur kaos kaki di pool area dan mendapat warning gara-gara hal tersebut.
Terus terang saya juga pernah kena semprot dari roommate saya dulu. Saya waktu itu sedikit sekali bawa kaos kaki. Jadi kaos kaki itu saya pakai kadang dua hari baru diganti. Ketika roommate saya datang dari kerja betapa terkejutnya dia mencium bau busuk dari dalam kamar. Dia bertanya pada saya dari mana sumber mau tersebut, saya bilang tidak tahu.
Lalu dia mencari ke sana kemari. Dan akhirnya ketahuan, kaos kaki sayalah tersangkanya. Otomatis roommate saya sedikit kesal dan mengingatkan saya untuk rajin ganti kaos kaki. Saya sangat malu waktu itu. Mengingat roommate saya bukan anak muda lagi dan dia juga orangnya sangat bersih, jadi agak segan saya sama dia. Dan ada masalah seperti ini membuat saya malu.
Setelah kejadian itu, saya langsung beli kaos kaki yang banyak. Saya order di Amazone. Saya juga beli lagi di Toko Marshal, San Juan. Dari saat itu sampai sekarang saya ganti kaos kaki sehari 2 kali, pagi dan sore. Karena kebetulan kaki saya cepat berkeringat. Selain itu saya juga akhirnya rajin cuci kaki. Sehabis lepas sepatu dan kaos kaki saya langsung bergegas ke kamar mandi, cuci kaki. Begitu juga sebelum tidur.
Parfum ruanganpun saya sediakan di atas meja untuk menghindari kejadian serupa terulang lagi. Karena saya orangnya kurang enakan. Jadi harus benar-benar menjaga suasana agar yang sudah enak bisa lebih enak lagi. Bukan malah sebaliknya. Salam. [T]
_____
Baca tulisan lain Alit Juliarta tentang kisah-kisah di kapal pesiar…