9 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Corona, “Ngalap Pacah”, dan Pikiran Buruk yang Berkelindan

Penulis Cerita Katagori SiswabyPenulis Cerita Katagori Siswa
April 4, 2020
inEsai
Tentang Corona, “Ngalap Pacah”, dan Pikiran Buruk yang Berkelindan

Tentang Corona, “Ngalap Pacah”, dan Pikiran Buruk yang Berkelindan / Oleh Made Yanti (SMA PGRI 1 Amlapura)

58
SHARES

Oleh: Made Yanti – SMA PGRI 1 Amlapura

April 2020  Indonesia mulai terpapar virus covid-19 atau lebih dikenal dengan nama virus corona. Virus ini lah yang membuat banyak orang resah dan gelisah sampai-sampai pemerintah membuat kebijakan 3B (belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah) selama 14 hari ke depan, bahkan diperpanjang hingga 21 April 2020.  Ini merupakan cara pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus ini. Lebih-lebih ada kecenderungan jumlah positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Mungkin untuk sebagian orang ini merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat setelah sekian lama bekerja dan waktu yang pas untuk membuat ikatan keluarga mereka jauh lebih erat.

Tapi tidak untuk diriku, hanya ada rasa resah, takut, gelisah, menderita, dan bingung akan keadaan ini.

Di satu sisi aku harus mengerjakan tugas dari guru-guru sesuai mapel pembelajaran di sekolah yang cukup banyak, terkadang aku kesal dengan guru-guru yang memberikan tugas di saat  pekerjaan ku belum selesai dan aku harus bekerja bekejar-kejaran dengan waktu karena harus mengikuti kuis online tepat waktu.  Mungkin guru berpikir jika siswa itu libur maka tidak ada pekerjaan lain selain makan dan tidur yang dilakukan di rumahnya.

Di satu sisi aku harus membantu orang tuaku bekerja, lebih tepatnya paman si pemilik rumah sebab aku tinggal bersamanya. Ya.. kehidupan menumpang di rumah orang lain tidaklah mudah, tidak seperti di rumah sendiri. Di rumah sendiri, entahrumah kita bersih, kotor, bahkan seperti kapal pecahpun tak ada yang menghiraukanku. Kehidupan menumpang berbeda 180 derajat dari kehidupan di rumah sendiri.

Aku lahir dan remaja di Lampung. Bapak dan ibuku adalah penggarap kebun sawit di sana. Menginjak SMA aku pulang ke kampung halaman, di Padangkerta, Karangasem dan di tinggal di kerabat bapakku. Aku memanggilnya we (paman). Aku tidak begitu tahu kekerabatan kami, apakah pamanku ini saudara bapakku (misan misalnya) atau hanya sebatas kenalan (suatu saat pasti aku tanyakan). Ini adalah tahun kedua aku di Karangasem, mengenyam pendidikan di SMA PGRI 1 Amlapura. Membantu pekerjaan rumah bukanlah hal yang sulit bagiku sebab saat di Lampung, pekerjaan orang tuaku di dapur atau di kebun sering aku lakukan. Namun, menjadi petani di sawah, menuruni lumpur, ngulah kedi, dan memetiki bungapacah tidak pernah aku bayangkan. Akhirnya, bisa juga aku lakoni. Biasanya siang hari saat pulang sekolah aku akan duduk di sawah: ngulah kedis hingga sore. Lalu, sore harinya nektek dagdag untuk pakan babi. Jadi, waktu istirahatku adalah saat berada di sekolah dan tidur di malam hari.

Di saat darurat Covid-19, aku lebih banyak di rumah. Sekolah ditutup. Pembelajaran dilaksanakan secara daring. Semula aku menduga bahwa semua akan menyenangkan: mengerjakan tugas, membantu kerabat bapakku yang kupanggil paman, kemudian istirahat. Namun, tidak demikian adanya.

Ada banyak pikiran yang bergelindan. “Jika tidak melakukan apa-apa dan hanya mengerjakan tugas sekolah mungkin pamanku berpikir aku mengerjakan tugas untuk menghindari pekerjaan di rumahnya?” Setiap kali aku masuk ke kamar, pamanku selalu masuk dan menyuruhku ini dan itu. Ada banyak pikiran lain yang berkeliaran dan itu membuatku rindu dengan sekolah.

Aku yang harus membagi waktu untuk mengerjakan tugas dan membatu pamanku, memang sulit. Terkadang aku harus memilih sesuatu antara mengikuti kuis atau memetik bunga sebagai sambilan ku sepulang sekolah yang kini aku kerjakan di pagi hari setelah matari terbit dan cuaca mulai panas. Waktu sudah menunjukan siang hari, aku masih tetap di tengah sawah yang tersebar ratusan bunga, mungkin seperti padang bunga di taman tapi tidak beraturan tapi tidak seindah yang di bayangkan. Hingga jam 11 siang.

Panas, gelisah, haus, capek itu yang terasa kala itu. Jika belum jam dan belum merasa lelah sekali aku belum ingin pulang jika aku pulang mungkin ada pekerjaan lain yang menanti dirumah, itu pikirku. Tapi agaknya keinginan menghindari pekerjaan  yang lebih berat aku malah merasa kepalaku mulai pusing akibat panasnya terik matahari yang begitu menyengat, baru lah aku pulang kerumah.

Di perjalanan pulang aku sering membayangkan lembutnya kasur dan bantal, dinginnya air di kulkas, lezatnya makanan, duhhhmenyenangkan rasanya bisa menikmati itu semua.

Tapi yang kudapatkan sesampainya di rumah adalah rumah kotor dan babi-babi yang harus aku siram. Pernah aku tidak menghiraukannya. Aku masuk kamar mengambil handphone untuk mengerjakan tugas secara online. Membiarkan rumah kotor dan bau kotoran babi yang menyengat. Yang kudapatkan adalah lirikan aneh. Ada suara senyap lewat bibir paman dan bibiku yang kemakmak-kemikmik. Pikiranku, itu pasti membicarakanku.

Seringkali tubuh ini tak kuat berdiri lagi setelah berjam-jam berdiri di tengah sawah, tapi babi-babi terus saja memanggil dengan bahasanya yang membuat telingaku serasa pecah saat mendengarkan suara mereka. Tak tega rasanya melihat babi-babi itu berteriak-teriak dan aku memutuskan memandikan mereka dulu sebelum mengerjakan tugas. Belum setengah babi yang aku mandikan bibiku datang menghampiriku, “Sudah selesai mandikan babinya?”. Mungkin hanya perasaanku saja, tapi suaranya terdengar agak tinggi. Saat itu aku hanya bisa diam dan menggelengkan kepala.

Terlintas di pikiranku, aku yang dari dini hari bangun, bergegas ke sawah, memandikan babi dan rumah masih dalam keadaan kotor dan dia dengan mudahnya berkata seperti itu.  Astaga apa yang sudah ia pikirkan tentangku.

Dua pekan di rumah, hanya begitu saja tidak ada yang istimewa. Bahkan, merasa jauh lebih bodoh dari biasanya. Aku berada dalam rutinitas yang penuh dengan tekanan. Setiap langkahku seolah ada yang mengintai. Tidak ada keceriaan sebab momen ngobrol bersama teman: curhat, bercanda dan sebagainya hilang semua.

Waktu itu Kasanga, ternyata pamanku belum pergi ke pura dan aku disuruh untuk mengantarkannya ke pura. Belum jauh dari rumah masih di sekitar gang rumah seketika pemilik rumah terjatuh dari motor tanpa aku sadari, banten yang dibawanya berserakan kemana-mana, kepalanya mengeluarkan darah dan aku tidak bisa melakukan apa-apa. Yang hanya bisa ku lakukan saat itu adalah terdiam, menatapi pamanku yang sudah berbaring lemas di atas jalan.

Untung saja ada yang melintas digang itu dan membantu ku membawa pamanku ke rumah sakit terdekat. Di sepanjang jalan, wajah pamanku terus bergelindan. Terus pula terngiang kata-katanya yang menyakitkan. Sebagian isi kepalaku bersorak. Bersorak bahagia sebab ini adalah imbalan atas rasa sakit yang selama ini kurasakan. Namun, sebagian lagi isi otakku berkata sinis, menentangku, menghinaku seolah aku takpunya belas kasihan. Sepanjang perjalanan aku terus menangis. Yang ada dipikiranku saat itu adalah “aku tidak sengaja, aku tidak sengaja dan aku tidak berniat melakukan itu semua!”

Setelah diperiksa oleh dokter ternyata penyakit hepilepsi yang dideritanya 5 tahun belakangan ini kumat lagi dan itu yang membuatanya pingsan ketika mengendarai motor dan membuatnya terjatuh. Jadi, itu bukan salahku. Walaupun demikian, masih pula ada hal yang mengganjal, tentang pikiranku terhadap pamanku, juga bibikku. Melihatnya terbaring, aku seperti melihat kembali kenangan saat pertama kali pulang ke kampung halaman, tinggal bersamanya, ditunjukkan tempat tidur dan dimasakkan.

Melihatnya terbaring, aku melihat kembali kenangan saat biaya SPP belum dikirimkan bapakku, ia bersedia meminjamkan. Melihatnya terbaring, aku seperti mendengar kembali omelannya saat aku pulang malam sehingga besoknya aku hanya diam di rumah. Omelan itu adalah pertanda sebab jika aku keluar bersama temanku, musibah mungkin terjadi seperti temanku. Melihatnya terbaring, aku seolah disadarkan bahwa ada banyak kebaikan yang sudah dilakukan pamanku untukku. Saat tertekan, aku seolah melupakan itu, hanya mengingat suara-suaranya yang meninggi dan tugas-tugas yang dibebankan.

Mungkin ini ujian bagi diriku agar aku lebih bisa memahami seseorang dan mengargai kehidupan. Dari kejadian itu aku sadar bahwa itu semua demi kebaikanku sendiri dan agar aku lebih mandiri, mungkin dulu aku terlalu disayang dan dimanja oleh  kedua orang tuaku, apa saja yang aku minta pasti diberikan dan semua yang aku lakukan seolah benar di mata mereka, saat itu aku merasa aku lah anak paling beruntung di dunia, mungkin karna aku adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga. [T]

____

Biografi

Made Yanti adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA PGRI 1 Amlapura. Ia adalah pimpinan redaksi majalah Waskita, majalah SMA PGRI 1 Amlapura

Tags: Lomba Menulis Cerita Dari Rumah Tentang Rumah
Previous Post

Belajar di Rumah, Belajar Menanam Padi

Next Post

Dunia Tanpa Suara

Penulis Cerita Katagori Siswa

Penulis Cerita Katagori Siswa

Cerita-cerita ini ditulis para peserta lomba menulis cerita Dari Rumah Tentang Rumah yang diselenggarakan tatkala.co untuk katagori siswa

Next Post
Dunia Tanpa Suara

Dunia Tanpa Suara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co