13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Superman is Dead & Bangli Sastra Komala

I Komang Alit JuliarthabyI Komang Alit Juliartha
April 1, 2020
inEsai
Superman is Dead & Bangli Sastra Komala

Kami bertiga ketika audensi dengan Bupati Bangli tentang Komunitas Bangli Sastra Komala

221
SHARES

Siapa yang tidak mengenal Superman is Dead alias SID. Band punk rock asal Bali yang sudah mendunia. Karya-karyanya banyak yang hits dan selalu didengarkan di seluruh tanah air. Fans base merekapun tersebar dimana-mana. Mereka adalah salah satu icon musik di Bali, mungkin juga di Indonesia.

Saya teringat album mereka yang terbaru. Tiga perompak senja. Di album ini yang saya rasakan mereka seakan kembali bernostalgia dengan “kenakalan-kenakalan” mereka di masa remaja. Saat mereka masih indie band. Saya mengikuti band ini sejak mengenal lagu yang berjudul Mengintip. Hingga akhirnya semakin suka ketika keluar lagu Punk Hari Ini di album Kuta Rock City yang merupakan album pertama mereka di mayor label Sony Musik Indonesia.

Kembali ke lagu Tiga Perompak Senja. Semua pasti tahu bahwa tiga perompak itu adalah ketiga orang personil dari SID tersebut yang telah berumur (senja). Bobby Cool pada gitar dan lead vokal, Eka Rock pada bass dan backing vokal, terakhir Jerinx sebagai drummer. Ketiga personil SID ini memiliki karakter yang berbeda. Bobby lebih cool, kalem. Eka lebih lucu. Jerinx lebih ke yang urak-urakan, emosi, sering pula cuitan-cuitannya bikin geger di media sosial. Namun itulah SID. Selama hampir 25 tahun mereka tetap seperti itu. Konsisten. Dan karya-karya mereka masih diterima oleh masyarakat. Saat ini karya mereka terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan yang terdahulu.

Lalu, apa hubungan SID dengan Bangli Sastra Komala? Mungkin terlihat terlalu memaksakan ya bila saya menghubung-hubungkan antara mereka yang tahun ini hampir 25 tahun berkarir dengan komunitas yang baru seumur jagung. Tapi kalau dipikir-pikir lebih jauh lagi, memang nampak sedikit kesamaan. Apa itu?

Bangli Sastra Komala dibangun murni bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama pemuda Bangli untuk menulis sastra Bali modern sebagi fokus kami. Karena setelah saya bertanya kepada beberapa penglingsir Sastra Bali modern (SBM) seperti IDK Raka Kusuma, I Nyoman Manda, IGG Djelantik Santha, Ngakan Kasub Sidan, di Bangli belum ada penulis sastra Bali modern yang intens menelurkan karya apalagi menjadi sebuah buku. Tetapi setiap event PKB selalu Bangli ada yang mewakili lomba menulis cerpen berbahasa Bali. Apa mungkin mereka menulis hanya bertujuan untuk lomba saja?

Ada perasaan miris dalam hati, meskipun saya baru belajar menulis SBM pada waktu itu, melihat hanya Bangli yang penulis-penulismya tidak muncul di Bali. Apa karena Bangli kota sepi? Atau karena suasananya yang dingin? Bukankan itu seharusnya menjadi sebuah keunggulan dan keuntungan karena bagi penulis suasana sepi dan sejuk sangat tepat untuk mendapatkan ilham dan menuliskannya ke dalam sebuah karya sastra. Sutan Takdir Alisjahbana saja membuat sebuah pedepokan sastra di tepi Danau Batur. Begitupula cerita IGG Djelantik Santha yang melegenda “Tresnane Lebur Ajur Satonden Kembang” dimana setting tempatnya juga ada di Bangli. Kisah-kisah purba lainnya pula turut menjadikan Bangli sebagai tempat ideal untuk menulis.

Lalu kemana para sastrawan Bangli? Saya tidak tahu. Banyak kepingan cerita yang harus dikumpulkan dan dijadikan satu kembali. Itulah mengapa saya mengajak Darma Putra dan Pande Jati waktu itu untuk membentuk Bangli Sastra Komala. Kami sepakat untuk membentuk komunitas ini. Akhirnya kami datang ke rumah Pak Wayan Supertama seorang penekun lontar sebagai orang yang kami tuakan, beliau memberikan sebuah nama cantik plus singkatannya, Bangli Sastra Komala (Baskom).

Kami bertiga seakan-akan seperti Superman is Dead. Tiga perompak tapi masih muda. Setelah sekian tahun berjalan dengan beberapa kegiatan diiringi semakin banyaknya memiliki sahabat di Bangli yang masuk menjadi bagian dari komunitas sebut saja Eka Guna Yasa, Renes Muliani, Agus Mahardika, Lilis Prismayanti, Angga Paradarma, Dewa Adnyana, Intan, dan yang lainnya. Begitu juga penulis-penulis luar Bangli yang selalu mensupport kami yang baru belajar menulis. Seiring perjalanan waktu , saya merasa betapa berbedanya karakter kami bertiga. Ya. Seperti ketiga personil SID tersebut.

Darma Putra adalah sosok yang cool, kalem dan menawan seperti Bobby Cool. Dia selalu menjadi idola dalam komunitas. Diapun memiliki kemampuan lebih di aksara dan filosofi Bali. Makannya tak heran, tulisan-tulisannya sangatlah dalam. Penuh filosofi. Kalau saya membaca harus dalam suasana yang tenang dan sunyi untuk mencari intisari dari tulisan tersebut. Tapi keseringan tidak dapat karena saking dalamnya.

Pande Jati merupakan sosok yang legowo, selalu menerima apapun yang terjadi dalam hidupnya. Dia lucu. Selalu ada untuk kawan-kawannya. Saya merasa Pande Jati seperti Eka Rock yang selalu ceria dengan kelucuannya. Pande Jatipun memiliki kemampuan yang berbeda dengan Darma Putra. Dia lebih cenderung larinya ke sastra Bali tradisional, Geguritan. Sering dia ngayah di pura. Berkat kemampunnya tersebut dia bisa mendapatkan kosakata-kosakata yang jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Baca saja kumpulan puisi perdananya yang berjudul Silunglung. Apa arti dari silunglung? Pernahkah mendengar kata silunglung?

Nah, yang terakhir adalah Alit Joule alias saya sendiri. Terlalu naif sepertinya ya jika ngomongin diri sendiri. Tapi karna tuntunan tulisan, saya harus menuliskan tentang diri saya sendiri. Saya tidak mau membicarakan yang baik-baiknya saja. Saya ingin netral. Dan berdasarkan dari kacamata sahabat-sahabat yang lain juga. Agar seimbang.

Seperti karakter Jerinx yang idealis,emosional, ngomongnya juga kadang kasar, tapi aslinya dia supel, dan di interview terakhir yang saya tonton Jerinx adalah orang yang sopan dan attitudnya bagus, meskipun terlihat urak-urakan. Ya, saya merasa seperti itu. Yang paling sering emosi dan buat masalah adalah saya. Yang paling egois adalah saya. Yang paling banyak bicara adalag saya. Yang terlalu kaku terhadap pendiriannya adalah saya. kedua sahabat saya itu memiliki pendirian, tapi yang saya lihat mereka tidak kaku. Mereka lebih bisa diajak berdamai. Lebih kompromis. Teman-teman yang lainpun berkata begitu.

Mereka juga mengatakan bahwa salah satu kelebihan saya dari yang lain adalah pada penulisan cerita-cerita. Puluhan cerpen lahir. Novel Satyaning Atipun tercipta ketika usia saya 24 tahun. Dan Bayu Purnama waktu peluncuran buku Ngantiang Ujan dan Satyaning Ati di STKIP di Karangasem menyatakan bahwa saya penulis novel berbahasa Bali termuda di Bali.

Sempat beberapa kejadian membuat suasana yang dulu hangat menjadi dingin. Ya, seperti perang dingin antara US dan Uni Sovyet. Entah apa yang menyebabkan, saya tidak tahu. Apa mungkin karna ego saya yang terlalu tinggi? Idealisme saya yang menyebabkan saya terlalu kaku? Atau ocehan-ocehan saya yang terkadang bikin orang sakit hati? Yang pasti saya merasa ada yang berbeda. Saya lihat semuanya berjalan sendiri-sendiri di jalurnya sendiri. Tapi itulah organisasi. Ada saatnya jaya ada saatnya vacum dan berjalan sendiri-sendiri.

Dan kini, ketika saya sudah jauh dari rumah, bekerja jadi buruh di kapal pesiar, tidak bisa dipungkiri saya sangat merindukan mereka berdua. Apakah mereka merindukan saya? Saya tidak tahu. Tapi feeling saya, ada satu waktu mereka mengingat diri saya. Mengingat Bangli Sastra Komala yang kita bangun dengan ketulusan hati bersama dengan sahabat lainnya.

Seperti layaknya Superman is Dead yang masih bertahan dengan perbedaan karakter mereka dan masih menghasilkan karya adalah sesuatu yang tidak mudah. Mereka pasti merasakan kepedihan, perselisihan, pertengkaran dan perjuangan yang amat berat untuk bisa menjadi seperti sekarang ini. Saya berharap kami bertiga bersama sahabat-sahabat yang lain bisa menjadi palang pintu terakhir untuk Bangli Sastra Komala. Semakin dewasa baik dalam sikap maupun karya. Bisa memberi pengaruh kepada kaum muda Bangli untuk menulis. Dan bisa terus melahirkan tulisan-tulisan berbahasa Bali maupun berbahasa Indonesia.

Sekali lagi, saya sangat merindukan sahabat baik saya Darma Putra dan Pande Jati. Meskipun saya dan Pande Jati sudah berkeluarga dan semoga Darma Putra lekas menyusul, begitu juga jarak yang memisahkan serta kesibukan-kesibukan lainnya, asa untuk berkumpul selalu membara dalam kalbu. Melupakan segala perselisihan dan ego dalam diri. Bercerita tentang nostalgia penuh canda tawa ditemani secangkir kopi hitam dan buah lisah yang dipetik langsung dari halaman rumah. Sungguh membahagiakan. Dan benar, ternyata bahagia itu sederhana.

Salam dari samudra. [T]

Tags: BangliBangli Sastra Komalasastra bali modern
Previous Post

Ia Menyepi Seperti Pohon Tua

Next Post

Protokol Penanganan Covid-19 Desa Munduk, Buleleng – [Bisa Ditiru]

I Komang Alit Juliartha

I Komang Alit Juliartha

Tinggal di Bangli. Peraih hadiah Sastera Rancage tahun 2014. Bergiat di Komunitas Bangli Sastra Komala. Ia berpulang Jumat, 29 Januari 2021 di RSU BMC Bangli. Ia pergi saat beberapa impiannya belum terwujud untuk Sastra Bali Modern

Next Post
Protokol Penanganan Covid-19 Desa Munduk, Buleleng – [Bisa Ditiru]

Protokol Penanganan Covid-19 Desa Munduk, Buleleng - [Bisa Ditiru]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

    Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

    by Pandu Adithama Wisnuputra
    May 13, 2025
    0
    Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

    PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

    Read more

    Refleksi Visual Made Sudana

    by Hartanto
    May 12, 2025
    0
    Refleksi Visual Made Sudana

    JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

    Read more

    Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

    by Sonhaji Abdullah
    May 12, 2025
    0
    Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

    DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

    Read more
    Selengkapnya

    BERITA

    • All
    • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

      May 13, 2025
      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      “Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

      May 8, 2025
      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

      May 7, 2025
      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

      April 27, 2025
      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

      April 23, 2025
      Selengkapnya

      FEATURE

      • All
      • Feature
      • Khas
      • Tualang
      • Persona
      • Historia
      • Milenial
      • Kuliner
      • Pop
      • Gaya
      • Pameran
      • Panggung
        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
        Khas

        Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

        PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

        by I Nyoman Tingkat
        May 12, 2025
        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
        Pameran

        Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

        JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

        by Nyoman Budarsana
        May 11, 2025
        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
        Pameran

        Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

        INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

        by Nyoman Budarsana
        May 10, 2025
        Selengkapnya

        FIKSI

        • All
        • Fiksi
        • Cerpen
        • Puisi
        • Dongeng
          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

          May 11, 2025
          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

          May 11, 2025
          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

          May 11, 2025
          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

          May 10, 2025
          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

          May 10, 2025
          Selengkapnya

          LIPUTAN KHUSUS

          • All
          • Liputan Khusus
            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
            Liputan Khusus

            Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

            SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

            by Jaswanto
            February 28, 2025
            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
            Liputan Khusus

            Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

            SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

            by Made Adnyana Ole
            February 13, 2025
            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
            Liputan Khusus

            Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

            BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

            by Jaswanto
            February 10, 2025
            Selengkapnya

            ENGLISH COLUMN

            • All
            • Essay
            • Fiction
            • Poetry
            • Features
              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

              March 8, 2025
              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

              November 30, 2024
              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

              September 10, 2024
              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

              July 21, 2024
              Bali, the Island of the Gods

              Bali, the Island of the Gods

              May 19, 2024

              TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

              • Penulis
              • Tentang & Redaksi
              • Kirim Naskah
              • Pedoman Media Siber
              • Kebijakan Privasi
              • Desclaimer

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co

              Welcome Back!

              Login to your account below

              Forgotten Password?

              Retrieve your password

              Please enter your username or email address to reset your password.

              Log In
              No Result
              View All Result
              • Beranda
              • Feature
                • Khas
                • Tualang
                • Persona
                • Historia
                • Milenial
                • Kuliner
                • Pop
                • Gaya
                • Pameran
                • Panggung
              • Berita
                • Ekonomi
                • Pariwisata
                • Pemerintahan
                • Budaya
                • Hiburan
                • Politik
                • Hukum
                • Kesehatan
                • Olahraga
                • Pendidikan
                • Pertanian
                • Lingkungan
                • Liputan Khusus
              • Kritik & Opini
                • Esai
                • Opini
                • Ulas Buku
                • Ulas Film
                • Ulas Rupa
                • Ulas Pentas
                • Kritik Sastra
                • Kritik Seni
                • Bahasa
                • Ulas Musik
              • Fiksi
                • Cerpen
                • Puisi
                • Dongeng
              • English Column
                • Essay
                • Fiction
                • Poetry
                • Features
              • Penulis

              Copyright © 2016-2024, tatkala.co