11 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menghadapi Virus Corona Secara Kejawen dan Bali – “Donyo Wis Kewolak Walik & Gumi Nungkalik”

Mpu TalbyMpu Tal
March 29, 2020
inEsai
Menghadapi Virus Corona Secara Kejawen dan Bali – “Donyo Wis Kewolak Walik & Gumi Nungkalik”

Bahan sayur lodeh {foto Jogjapolitan]

23
SHARES

Dalam situasi normal: Mudik adalah tanda sayang dan ingat orang tua. Sungkem pada orang tua = tanda bakti cinta.

Sekarang?

Tidak mudikmenjadi tanda sayang dan peduli keselamatan orang tua. Tidak mudik adalah bukti kesadaran (eling) dan solusi untuk menyelamatkan diri dan orang yang lain. Sungkem, dilarang. Berbalik: Berjauhanlah, social distancing.

Tidak terbayang sebelumnya kalau berjauhan adalah bukti cinta pada sesama. Sungkemdiganti social distancing.

Donyo wis kewolak walik. Begitu ungkap Jawa-nya. Artinya, dunia sedang terbolak-balik. Terjadi kekacauan tatanan. Gumi nungkalik. Ini ungkapan Bali-nya. Artinya, dunia sedang terbalik.

Kenapa dunia terbalik?

Dalam cara pikir Jawa Kuno atau Kejawen, dan cara pikir Bali, jika Bhuta-Kala menguasai dunia maka dunia akan terbalik. Bhatara Kala menguasai dunia.

Begini kutipan naskah Jawa Kuno Roga Sangara Gumi:

— ritatkalaning ganti kali bhumi. Dewata matilar ring madhyapada, mantuk maring swargan mahameru, ginantianing Bhuta, sabhumi sami wwang kasusupan Bhuta….  gering sasab marana tan pegat, ngendah laraning wwang, gumigil panas uyang, akweh pejah, desa tepi ning tasik tembening agering…

— tatkala pergantian bumi kaliyuga. Dewata meninggalkan dunia-tengah, pulang ke Surga Mahameru, diganti oleh Bhuta, manusia di bumi semua kesusupan (dirasuki) Bhuta….  penyakit menular mewabah (gering-sasab-marana) tidak bisa dihentikan, tidak terperi derita manusia, menggigil panas uyang (kehilangan kesabaran dilanda cemas), banyak korban meninggal, desa-desa pesisir (perbatasan) ketiban penyakit…

Naskah Jawa Kuno tersebut berisi panjang lebar bagaimana dunia terbalik-balik oleh bhuta-kala. Catatan ini diwarisi dari era Kerajaan Majapahit. Secara Kejawen dan Bali perlu diadakan ruwatan (upacara pemurnian) dan tawur (upacara penyucian dunia).

Pageblug(wabah yang memakan korban sakit dan meninggal tiba-tiba) adalah wujud Bhatara Kala sedang menguasai bumi. Di Bali disebut gering agung (sakit menular yang mewabah).

Masyarakat Jawa akan menyajikan sayur lodeh ketika muncul pageblug. Ada tujuh jenis bahan sayur lodeh: Kluwih ((jenis nangka, di Bali disebut timbul), cang gleyor (kacang panjang), terung, waluh (labu), godong so (daun melinjo), melinjo, dan tempe.

Pertama-tama tentu pesan makan sayur lodeh adalah agar masyarakat menjaga kesehatan, makan sehat dengan berbagai bumbu, menjadi asupan vitamin, gizi dan menjaga imunitas.

Tujuh bahan sayur lodeh punya pesan filosofis mendalam ketika terjadi wabah. Pesan ini diketahui umum oleh masyarakat Jawa:

— Kluwih ((jenis nangka, di Bali disebut timbul) artinya: Kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan).

— Cang gleyor (Kacang panjang) artinya: Cancangen awakmu ojo lungo-lungo (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi). Sekarang ini kita sebut karantina diri.

— Terong artinya: Terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Tetap sujud menyembah Yang Maha Kuasa jangan hanya ketika butuh saja).

— Kulit melinjo penangkal radikal bebas ini punya makna: Ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk (Jangan hanya berpatokan pada yang tampak dari luar [karena virus atau wabah tidak tampak], tapi harus paham apa yang di dalam [yang tak tampak] penyebab bencana wabah).

— Waluh yang banyak vitamin ini filosofinya: Uwalono ilangono ngeluh gersulo(Hilangkan sifat berkeluh kesah [tetap tenang dan nalar]).

— Godong so (daun melinjo) yang masih muda: Golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh (Berkumpulah dan dengarkan nasihat orang-orang saleh dan orang pintar [jangan termakan hoax]).

— Tempe yang jadi handalan pertahanan gizi secara tradisional ini bermakna: Temenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Hyang Widhi. (Penuh keyakinan memohon pertolongan Sang Pencipta).

Sama dengan pemikiran masyarakat Kejawen, di Bali ketika melakukan terjadi penyakit menular mewabah (gering-sasab-marana) masyarakat dilarang keluar rumah dan melakukan karantina diri — sing dadi mesu, ngoyong jumah mabrata.

Dipercaya jalan-jalan sedang dikuasai oleh Bhuta-Kala. Pertemuan-pertemuan ditunda, demikian juga upacara dan peribadatan. Kuasa Bhuta-Kala akan mengangkangi dan membawa sakit.

Secara tradisional anak-anak dilarang secara ketat keluar rumah. Orang tua, kalau tidak mendesak, mereka harus tetap mendampingi anak-anak dan keluarganya. Tidak diperbolehkan anak-anak tanpa pendampingan karena akan tadah Kala (jadi korban Kala). Orang tua hanya keluar sendiri ketika memberi makan ternak dan mencari sayur saja keluar. Itupun harus sendiri, tidak boleh ramai-ramai, agar tidak nundun kala (membangunkan Sang Kala).

Masyarakat Kejawen dan Bali percaya — seperti disebut dalam naskah Jawa Kuno Roga Sangara Gumi di atas — wabah atau pageblug adalah periode transisi, sementara waktu. Masa peralihan atau pancaroba ini disebut sebagai: Ganti Kali Bhumi = Dunia dalam proses peralihan era/zaman. Usai pageblugdan ketika wabah berlalu: Dunia akan memasuki era baru. Era baru atau zaman baru yang lebih baik. Saling pengertian dan saling memaafkan. Manusia akan memasuki ke era yang dimana manusia tersadar kembali arti gotong royong dan tepo seliro — karena wabah pageblug tidak mungkin dilewati tanpa  gotong royong dan tepo seliro.

Semasih donyo wis kewolak walik, gumi nungkalik, solusinya juga dengan perilaku terbalik: Jangan mudik karena ini adalah tanda sayang dan peduli. Jangan sungkemkarena sementara waktu ini adalah bukti bakti pada orang tua dan keluarga sekampung halaman.

Cancangen awakmu ojo lungo-lungo (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi). [T]

Tags: balicovid 19jawakejawensayur lodeh
Previous Post

Misi Pembuangan di Nusa Penida: Antara Gagasan Akulturasi, Meminimalisir “Social Distance” dan Penjinakan Bibit Separatisme

Next Post

Gugur Bunga – [Saat Corona Ingat Gatotkaca]

Mpu Tal

Mpu Tal

berdiam di Wanāśrama.

Next Post
Gugur Bunga – [Saat Corona Ingat Gatotkaca]

Gugur Bunga – [Saat Corona Ingat Gatotkaca]

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

“Pseudotourism”: Pepesan Kosong dalam Pariwisata

by Chusmeru
May 10, 2025
0
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

KEBIJAKAN libur panjang (long weekend) yang diterapkan pemerintah selalu diprediksi dapat menggairahkan industri pariwisata Tanah Air. Hari-hari besar keagamaan dan...

Read more

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co