2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

[Unjukarya Vol. 01] – Api yang Nyala dari Tepi Sungai Ijogading

Wendra WijayabyWendra Wijaya
March 19, 2020
inKhas
[Unjukarya Vol. 01] – Api yang Nyala dari Tepi Sungai Ijogading

Karya musik teaterikal dalam acara Unjukarya Vol 1 di tepi Sungai Ijo Gading Jembrana

20
SHARES

Adzan mengantar gelap yang kian merangkak. Beberapa kawan datang lebih awal ke Ambenan Ijogading, Loloan Timur. Api obor dan pelita mulai dinyalakan. Di remang cahaya itu, mereka menikmati pertemuan dengan percakapan yang menyenangkan, bersama gemericik sungai yang membelah jantung Kota Negara.

Nyala api itu barangkali juga adalah gelora kawan-kawan serta masyarakat Loloan Timur dan sekitarnya terhadap Unjukarya Vol. 01: Diskusi Buku dan Musik Apresiasi yang membedah buku Politik Kasur, Dengkur dan Kubur karya Made Suarbawa. 12 (dua belas) karya I Wayan Suma Bagia yang menjadi ilustrasi buku pun turut hadir berbingkai putih berukuran 30×30 cm. Ilustrasi-ilustrasi itu tersebar mengelilingi area; di panggung juga di batang-batang pohon, Minggu (15/3). Tentu tak hanya Unjukarya semata yang menerbitkan ketertarikan mereka. Ada kerinduan untuk menikmati pertemuan dengan suasana berbeda; berbincang dalam keakraban yang megah, pada suasana waktu yang telah hilang.

Diinisiasi Jembrana Creative City Oriented (JCCO), apa yang terjadi malam itu memang didedikasikan sebagai pra kegiatan Festival Loloan Jaman Lame 2020 pada Agustus mendatang. Untuk alasan itu pula, berbeda dengan kegiatan serupa lainnya, Unjukarya Vol. 01 meniadakan pengeras suara dan lampu penerangan.

Atraksi Pencak Silat Loloan mengawali kegiatan yang bekerjasama dengan Kelurahan Loloan Timur, utamanya Ambenan Ijogading dan Gerakan Pemuda Loloan (GPL). Tabuh kendang mengiringi tiga pesilat yang secara bergantian unjuk kebolehan. Seni silat bugis yang pertama kali berkembang di Desa Air Kuning ini memang sering tampil menjadi pembuka sebagai penyambutan.

“Upacara” ini berhasil menyulut antusiasme setiap orang yang hadir di sana. Setidaknya gairah ini hadir dalam diri saya yang memilih menikmati dari sisi barat area, berdekatan dengan sungai Ijogading. Jilatan api yang dimainkan angin, nyala lampu tepi barat sungai, juga bintang yang mengintip dari celah-celah ranting menyempurnakan hari yang kian pekat.

____

Salah satu aksi dalam Unjukarya Vol. 01

Acara berlanjut dengan pembacaan cerpen Langkah Besar Suri oleh Dede Leo Patra. Melaluidramatic reading, ia mengisahkan “teror” yang dialami Suri saat menyaksikan tayangan televisi. Mengenai kisah inspiratif seorang perempuan, yang menjadi tulang punggung keluarga sebagai sopir taksi. Gairah Suri tersulut dan berupaya menjadi sosok inspiratif itu pula. Ia meninggalkan warung yang dikelolanya, menyerahkannya kepada Kerti –asisten sekaligus keponakannya, kemudian bergerak melakukan hal-hal yang dianggapnya lebih besar dari apa yang dilakukannya selama ini. Kisah ini berujung pada keinginannya untuk kembali mengelola warung setelah Kerti menjadi sosok inspiratif lainnya yang tayang di televisi.

Keinginan untuk melakukan langkah-langkah besar memang harus dibangun. Namun menjaga keyakinan dan konsistensi untuk melakukan sesuatu, entah itu (yang dianggap) langkah besar ataupun langkah kecil, memerlukan daya yang setara dan energi yang tak berbeda. Spirit inilah yang sesungguhnya dimiliki dan dikobarkan kawan-kawan di Ambenan Ijogading.

Dalam pergaulan dunia kreatif, Loloan Timur bisa menjadi contoh kecil kesadaran untuk bergerak dan mengembangkan potensi secara mandiri. Tentu kesadaran dan optimisme semacam ini juga telah tumbuh di beberapa wilayah di Jembrana. Sebutlah itu ruang bersama di Dusun Senja Br. Moding Kaja Candikusuma, Rumah Baca Bali Tersenyum di Tukadaya, Karang Impian Beach Swing & Camping Ground di Sumbersari, dan banyak tempat lainnya di Jembrana.

Ruang Bermain

Unjukarya Vol. 01 berupaya menciptakan ruang bermain bagi siapa saja, dengan membuka ruang apresiasi dan interpretasi yang sebesar-besarnya. Dalam diskusi yang dipantik Emboeng Arishinta Poetra, Nanoq da Kansas mengungkapkan bahwa warga Jembrana memiliki intelektualitas yang setara dengan warga daerah lainnya. Bahkan secara kualitas, dalam pandangannya, beberapa cerpen karya Suarbawa, sebutlah itu Balada Lumpur dan Seorang Petani, sangat layak dimuat di media nasional yang memiliki kolom sastra.

“Sebagai sesama penulis, sebenarnya saya tak etis menilai karya penulis lainnya. Tapi membaca cerpen-cerpen dalam buku ini, saya berani berkata kalau Jembrana sesungguhnya memiliki banyak penulis yang hebat,” ucap Nanoq yang menjadi pembicara menggantikan Agus Phebi karena terserang demam.

Sementara pembicara lainnya, Umam Al Maududy, menyampaikan bahwa kisah-kisah dalam buku tersebut menjadi lebih menarik dengan keberadaan ilustrasi di tiap-tiap cerpennya. Ia juga menyarankan agar bagian ilustrasi tersebut dicetak berwarna sesuai lukisan atau gambar aslinya agar psikologi warna bisa memaksimalkan emosi pembaca terhadap kisah yang dihadirkan. “Saya membandingkan antara versi cetak (buku) dengan versi pdf yang diberikan,” jelasnya.

____

Nanoq da Kansas saat workshop alih wahana cerpen menjadi karya musik teaterikal

Unjukarya malam itu terpaksa jeda sejenak. Tanpa sadar, langit telah kehilangan bintang. Angin bertiup kencang, membawa dingin dan gerimis yang tak terduga. Hujan pun tumpah demikian deras dan mengharuskan kami berpindah ke Rumah Baca Loloan, sebuah rumah  panggung yang berjarak sekitar 500 meter dari Ambenan Ijogading.

Di Rumah Baca Loloan, musik apresiasi dihadirkan dengan menginterpretasi teks-teks yang tersaji dalam buku. Musik teaterikal dari Kelompok #ANU, misalnya, merespon cerpen Kisah Peniup Seruling. Dengan musikalitas yang mumpuni, komposer Yogi Sukawiadnyana membangun komposisi dengan memadukan seruling dan gong berbagai ukuran. Pertunjukan ini disempurnakan Arista dengan menginterpretasi tokoh peniup seruling melalui gerak, properti, dan kalimat-kalimat padat semacam “Bayar hutangmu!”.

Ruang bermain kemudian benar-benar cair saat 2 (dua) kelompok pemuda Loloan Timur mempresentasikan hasil workshop yang telah diadakan selama 2 hari pada Sabtu dan Minggu (14-15/3). Workshop yang dimentori Nanoq da Kansas ini sesungguhnya menghasilkan 3 (tiga) karya dengan metode yang berbeda pula. Sayangnya, hanya 2 kelompok yang bisa tampil karena waktu dan cuaca yang tak mendukung.

Untuk kelompok pertama, Nanoq meringkas teks cerpen Kawan Tiba (Suatu) Senja agar memungkinkan diapresiasi dengan pendekatan musikalisasi. Kelompok kedua dibebaskan menyusun kembali teks cerpen Langkah Besar Suri untuk menciptakan lirik lagu, dengan tetap memertahankan emosi yang dibawa. Sementara kelompok ketiga diberlakukan metode penulisan lirik melalui penyusunan ulang teks atau kata yang tersaji pada seluruh cerpen di dalam buku. Pendekatan terakhir ini diperuntukkan menciptakan karya yang benar-benar baru.

Metode yang berbeda dari masing-masing kelompok menitikberatkan tumbuhnya budaya proses. Bahwa yang paling penting dalam berkesenian adalah proses. Sebab itu, upaya menampilkan yang “selesai” dan “sempurna” tidaklah jadi yang utama. Proses alih wahana cerpen menjadi karya musikal ini diapresiasi penggiat seni Wayan Sumahardika sebagai upaya memperkaya dan memberi pembacaan lain terhadap karya induknya.

Bentuk alih wahana dalam ruang bebas penting dilakukan untuk memberikan tawaran-tawaran lain bagi karya seni itu sendiri. “Kebebasan” itu juga berpotensi memunculkan keunikan yang barangkali belum hadir atau tak terbaca. “Tak ada batasan dalam ruang apresiasi. Siapa yang mau membaca buku Made Birus (Suarbawa) kalau apresiasi dan interpretasi tidak dilakukan? Jangan-jangan buku ini baru diketahui dan mau dibaca karena kawan-kawan memberi apresiasi dalam bentuk yang lebih cair. Jika misalnya Made Birus keberatan dengan apa yang kalian lakukan, ya sudah, cari aja karya dari penulis lainnya,” kelakarnya.

Ruang apresiasi adalah ruang tanpa batas. Sebuah ruang di mana para semua mendapat tempat untuk menelisik, merumuskan, kemudian melakukan pembacaan terhadap berbagai potensi dan kemungkinan. Sebuah ruang yang merangkul kenakalan-kenakalan menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Semoga tak lekas lelah. [T]

Tags: jembranaKreativitasmusikproses kreatifsastra
Previous Post

Lock Down & Hari Raya Nyepi, Sebuah Pengakuan Sekaligus Peringatan?

Next Post

Anugerah dan Hal-hal yang Bisa Dipelajari

Wendra Wijaya

Wendra Wijaya

pengamat musik pengamat puisi, main musik juga menulis puisi

Next Post
Anugerah dan Hal-hal yang Bisa Dipelajari

Anugerah dan Hal-hal yang Bisa Dipelajari

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more

Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

by Made Chandra
June 1, 2025
0
Study of Mechanical Reproduction: Melihat Kembali Peran Fotografi Sebagai Karya Seni yang Terbebas dari Konvensi Klasik

PERNAHKAH kita berpikir apa yang membuat sebuah foto begitu bermakna, jika hari ini kita bisa mereproduksi sebuah foto berulang kali...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co