9 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tarian Garis, Tarian Alam I Ketut Suasana Kabul

Made Susanta DwitanayabyMade Susanta Dwitanaya
February 10, 2020
inUlasan
Tarian Garis, Tarian Alam I Ketut Suasana Kabul

Suasana pembukaan pameran karya Pelukis I Ketut Suasana (42) yang akrab disapa “Kabul” di Puri Anom Jl. Gunung Agung 5 Dajan Peken, Tabanan, Minggu 9 Februari 2020,

25
SHARES

Pelukis I Ketut Suasana (42) yang akrab disapa “Kabul” menggelar pameran tuggal di Puri Anom Jl. Gunung Agung 5 Dajan Peken, Tabanan bertajuk Solo Painting Exhibition – LINE DANCE dengan menampilkan belasan lukisan figuratif yang mempesona. Pameran dibuka pada hari Minggu (9/2/2020) dan berlangsung selama sebulan. Tulisan ini adalah catatan kuratorial:

______

GARIS adalah elemen yang esensial dalam sebuah karya visual dwimatra. Garis , matra dasar yang terkontruksi dari titik yang saling terhubung. Ia adalah muasal , ia adalah guratan pertama pembentuk segala imaji yang menubuh menjadi rupa . Garis adalah titik berangkat menuju penuangan gagasan – gagasan seniman dalam menghadirkan karyanya. Garis dengan segala karakteristiknya terkadang dapat menjadi ungkapan dari apa yang ada di dalam ruang ruang batin seniman. Garis juga adalah jejak dari diri seniman dalam karyanya.

I Ketut Suasana atau yang akrab disapa Kabul; menghadirkan karya karya lukis dengan menghadirkan eksplorasi garis yang dominan. Secara visual tampak bahwa Kabul memperlakukan garis sebagai elemen yang penting dalam karya – karyanya. Melalui permainan dan eksplorasi garisnya Kabul seperti sedang menari nari dalam panggung kanvasnya. Tarian garis itu membentuk dunianya sendiri. Dunia gagasan yang sedang Ia tuangkan melalui garis. Pada tataran ini kita melihat persoalan irama, kita melihat persoalan komposisi kita melihat persoalan garis itu sendiri.

Garis garis dalam karya Kabul berirama dan berkonfigurasi mengkontruksi berbagai bentuk seperti pohon, lebah dan lain sebagainya. Lebah dan pohon adalah dua objek yang kerap muncul dalam karya karya Kabul. Kehadiran objek ini selain menjadi titik berangkat Kabul dalam mengeksplorasi garisnya juga merupakan cara Kabul dalam memenuhi kebutuhan gagasan untuk menghadirkan pernyataan – pernyataan di luar persoalan kebentukan itu sendiri.

Lebah dan pohon.  Dua objek ini mengandung muatan semiotik tertentu tertentu dalam pandangan Kabul. Khususnmya lebah yang merupakan objek yang khusuk dieksplorasi oleh perupa muda ini. Lebah adalah sebuah objek yang secara denotatif merupakan serangga dengan sengatan yang menyakitkan namun menghasilkan madu yang manis.


Ketut Suasana Kabul (paling kiri) bersama pengunjung pameran dan Tokoh Muda Tabanan asal Puri Anom, AA. Ngurah Panji Astika, ST. (paling kanan}

Secara konotatif Kabul melihat lebah adalah simbol dualitas yang selalu ada di alam semesta karena dalam tubuh lebah terdapat zat yang bisa memproduksi madu sekaligus racun melalui sengatan sengatanya .Madu yang dihasilkan lebah sangat berguna untuk kesehatan, tapi disatu sisi jika lebah merasa terancam dan terusik ia bisa menyengat dan sengatan tersebut mengandung racun yang bisa membuat korban yang disengatnya menjadi bengkak. Begitu pula alam bagi Kabul, alam bisa sangat bersahabat dengan manusia, member pangan dan kehidupan namun disatu sisi jika kita merusak alam maka alam bisa member kita bencana yang menghancurkan .

Kebutuhan Kabul dalam menghadirkan garis dalam karyanya beranyam antara kebutuhan visual dan artistik dengan kebutuhan membangun pernyataan. Garis – garis Kabul menari secara luwes diantara dua pilihan kreativitas tersebut.  garis garis Kabul menari nari seirama dengan gagasanya yang tertarik pada persoalan alam. Lihatlah pada sebagian besar karya – karyanya kita akan melihat bagaimana Kabul menarasikan alam.

Pada karya yang berjudul Back To Nature #1 dan #2 kita menyimak bagaimana Kabul mencoba menarasikan alam ditengah kehidupan yang semakin mengarah pada kehidupan yang serba industrial. Gedung gedung beton yang dilukis secara siluet dan terlihat kaku dan statis dikontraskan dengan pohon pohon dan lebah yang dilukis dengan garis garis yang dinamis. Dari judul dan pilihan objek tersebut kita dapat menangkap pernyataan apa yang hendak dibangun Kabul melalui dua karya ini. Pernyataan tentang pentingnya kesadaran ekologis di tengah tengah kehidupan yang serba industrial yang terkadang tanpa sadar kita telah menjadi bagian dari proses perusakan dan eksplorasi alam secara berlebih.

Pada karya – karyanya yang lain, alam tetap menjadi subject mater dalam karya Kabul, namun bukan dalam rangka membangun pernyataan yang kontekstual terhadap isu isu tentang persoalan alam di luar konteks artistik. Lihat misalnya dalam Spirit Of Montain #1 dan #2, Jatiluwih #1, #2, dan #3 , Gunung Emas. Sangat terlihat bagaimana ketertarikan Kabul menghadirkan objek objek seperti gunung, dan hamparan sawah Jatiluwih dan repetisi objek lebah dalam rangka menghadirkan eksplorasi – eksplorasi artistik. Persoalan persoalan seperti komposisi, ruang, konfigurasi, irama tampak lebih dominan dalam karya – karya ini ketimbang persoalan konteks diluar persoalan visual. Perhatian kita akan lebih tertuju pada persoalan persoalan artistik itu.

Demikianlah sekelumit pembacaan saya atas apa yang ditampilkan Kabul melalui karya – karyanya dalam pameran tunggalnya kali ini. Kabul adalah perupa muda yang khusuk tertarik pada eksplorasi terhadap tema tema alam dalam karyanya yang ia tuangkan dalam garis,dalam pilihan pilihan objeknya. tarian garis Kabul adalah tarianya tentang alam. Gagasanya bergulat pada dua hal menghadirkan muatan muatan simbolik dan menampilkan eksplorasi artistik. Garis – garis Kabul, menari dalam dua wilayah itu. [T] [*]

Tags: Pameran Seni RupaSeni Rupatabanan
Previous Post

Jimat CPNS

Next Post

Nusa Penida, Pulau Bandit atau Korban “Pembanditan”?

Made Susanta Dwitanaya

Made Susanta Dwitanaya

Penulis dan kurator seni rupa. Lahir dan tinggal di Tampaksiring, Gianyar

Next Post
Nusa Penida, Pulau Bandit atau Korban “Pembanditan”?

Nusa Penida, Pulau Bandit atau Korban “Pembanditan”?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co