31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tabiat Unik Calon Pengantin yang Bikin MUA Hilang Mood dan Riasan jadi Kacau

Rina WijayantibyRina Wijayanti
February 9, 2020
inEsai
Rias Pengantin Puluhan Juta? Ah, Santai, MUA Punya Rincian…
213
SHARES

Hai, hai, kamu-kamu yang mungkin saja sudah membangun hubungan sepesial dengan pasangan kamu sejak bertahun-tahun yang lalu, yang sudah capek LDR-an,  atau yang baru kenal kemarin sore tapi sudah siap tancap gas ke pelaminan, apa kabar kalian? Apakah sudah memilih Make Up Artist (MUA)?  

Sebelum kalian memilih MUA kalian pasti  sudah naik turunin layar Instagram berulangkali, dan akhirnya kamu memilih satu MUA yang dianggap pas.

Pada hari bahagia itu datang, ternyata kamu tidak puas dengan hasil pulasan tangan MUA yang kamu pilih. Apa yang terjadi? Padahal kalau dilihat dari beratus hasil riasannya MUA itu di Instagram, semua terlihat sempurna. Apalagi kamu juga pernah lihat hasilnya langsung misalnya karena saudara sudah pernah menggunakan MUA yang sama.

Apa yang terjadi? Mungkin saja mood MUA saat merias kamu sedang terganggu oleh sesuatu atau tabiat aneh bin unik dari kamu yang tidak kamu sadari.

***

Nah, ada baiknya kamu tau dulu apa saja biasanya yang merusak mood MUA dan mungkin akan sangat berpengaruh dengan hasil riasan di wajahmu.

1.     Calon pengantin yang paling tau tentang brand make-up

Brand make-up yang dipakai setiap perias tentu berbeda, tapi kebayang ngak sih kalau kamu yang dirias terus bertanya sama embak-mas MUA-nya. 

“Pondationnya apa? Ada lo brand dari luar yang bisa nge-coverbanget. Bedaknya apa? Brand ABCD bagus ngak sih, kok ngak pakai itu aja kan mahal tuh? Aku lo nonton beautyvlogerkatanya itu bagus banget untuk type wajah aku. Lo kok pakai eyeliner gini bukannya lebih bagus gitu? Lipstik brand gini lo ngak terlalu mate jadi ngak cepet kering pas dibentuk.”

Itulah deretan pertanyaan yang bikin MUA bisa kehilangan konsentrasi dan mood penting.

Ingatlah, harga mahal bukan jaminan  bahwa itu selalu bagus dan cocok di semua jenis kulit.  Dan kamu wajib banget percaya dengan MUA yang sudah kamu pilih karena mereka pasti sudah berpengalaman dengan berbagai brand make-up dan jenis kulit yang ditangani.

Jika pertanyaan-pertanyaan itu digencarkan terus, mood perias bisa rusak dan akhirnya berpengaruh dengan hasil riasannya.

Tapi pertanyaan-pertanyaan itu ngak salah kok jika kamu emang tau, kan enak bisa jadi teman shareing MUA.  Biasanya yang bikin mood rusak itu adalah yang taunya setengah-setengah, yang masih pakai kata katanya, ngak pernah nyoba sama sekali, tapi pertanyaannya dan taunya luar biasa.

2.     Calon pengantin pendamba make-up natural

Make-up natural memang terihat sangat keren dan elegan, apa lagi dengan hasil yang glowing dengan minim polesan pondation, warna eye sadow, blush on, dan lipstick yang nude selaras dan alis yang hanya disisir. Luar biasa sempurna.

Tapi tidak semua kulit lo bisa mendapat treatment ini. Mungkin saja make-up natural itu ya buat kamu yang memang dianugrahi oleh Tuhan kulit mulus, glowing, tanpa pori, bentuk mata indah, alis dengan lekuk dan bulu-bulu yang sudah tertata, hidung mancung, dan bibir tipis bak artis korea.

Nah, bagaimana dengan kamu-kamu yang maaf banget ada bekas jerawatnya, bopengan, alis gondrong kayak ulat bulu, pipi tembem kayak pao, dan hidung pesek. Yakin tuh mau sentuhan tipis aja? Yakin tanpa kontur dan cukur alis? 

Percaya deh, MUA yang kamu pilih sudah punya caranya sendiri untuk membuatmu cantik dan tentunya menyesuaikan dengan acara kamu atau pilihan lainnya adalah pilih MUA yang memang kamu percayai untuk bisa memenuhi kebutuhan wajahmu. 

Biar nanti ngak gini kejadiannya: Baru dipoles pondation dikit, “Tipisin ya, Kak!” Baru dipakein bedak, “Loh kok kayak topeng?” Lalu, kamu terus-terusan mepetin wajah ke cermin mengoreksi satu persatu apa yang dipulas oleh mbak mas MUAnya. Biasanya mood MUA langsung berantakan nih. Semoga saja kalau kejadiannya seperti ini tidak memengaruhi hasil akhir ya.

3.     Calon pengantin full suporter

Sekarang saya mau nanya nih sama embak mas MUA, pernah ngak ngerias trus penontonnya udah kayak pendukung Bali United di lapangan Kapten Dipta? Banyak. Penuh sesak. Ngusir ngak enak. Hehe.

Ini penuturan salah seorang teman MUA juga yang kebetulan baru saja menghadapi masalah yang sama dengan saya. Saat ngerias di sebuah ruangan yang tidak terlalu luas ada seorang pengantin perempuan, perias, dua asisten perias, dan beberapa orang dewasa yang mengaku suka menonton orang berias ditambah anak-anak yang juga ingin tau.

Awalnya mereka menjadi penonton yang baik, MUA yang melaksanakan tugasnya juga masih merasa baik-baik saja walaupun agak susuh bergerak karena ruangan penuh sesak.

Beberapa menit kemudian, seseorang berkata, “Kok eyeshadow-nya tebel sekali kayak habis ditonjok?” Padahal itu belum selesai, belum dibaur, belum pakai bulu mata, embak mas MUAnya menjawab dengan sigap, “Sabar ya, Bu, ini belum selesai”.

Sepuluh menit berlalu, seorang supporter kembali berkomentar, “Kok alisnya tebal gitu, lurus lagi,  padahal kalau perias A buat alis tu kecil ujungnya. Terus bagus melengkung warnanya juga hitam, jadi kalau dari jauh sudah terlihat, tapi ini malah pakai coklat”.

Suporter lain manggut-manggut. Embak mas MUAnya mulai garuk-garuk kepala. Terus seseorang datang turut meramaikan dan berkata, “Ih cantik sekali, tapi emang dasar cantik diapain juga cantik, biasanya yang cantik gini dirias malah jadi jelek”.

Embak mas MUAnya pasti mulai tarik nafas tipis-tipis secara teratur nih. Belum lagi anak-anak yang tadi nonton dengan wajah malu-malu mulai beraksi, mengambil salah satu make-up dan bertanya, “Om, ini apa? Kok warnanya gini? Boleh dipakai gini?”. Terus ngambil make up lain, menanyakan hal sama, begitu seterusnya.  

Mood MUA pengen cepet-cepet selesai kambuh, yang penting selesai bagaimanapun hasilnya. Kalau yang begini biasanya si pengantin juga enggan banyak komentar karena ia juga pendatang baru di rumah pengantin laki-laki.

4.     Calon pengantin perusak jadwal

Biasanya kalau sudah hari baik teman-teman MUA pasti kebanjiran job, tak ada satupun yang hanya merias di satu tempat. Ada yang tiga lokasi, empat lokasi, bahkan terbanyak yang pernah cerita adalah enam lokasi. Luar biasa ngak sih dan terntunya para MUA ini sudah mengatur strategi dan jadwal sedemikian rupa hingga  tidak ada satupun yang dikecewakan. Semua beres tepat pada waktunya dan tetap kualitas yang utama. Terus bagaimana dengan kamu yang dapat jadwal pertama dan sudah sanggup dirias pukul 02.00 wita misalnya.

Tetapi realitanya saat perias sudah tiba di rumah kamu gerbang masih dikunci, mesti gedor-gedor dulu, terus kamu belum bangun, bangunnya susah, terus mandinya lama, izin sarapan dulu. Akhirnya berias baru dimulai pada pukul 03.30 wita. Padahal rencananya pukul 04.30 wita sudah mulai berias di lokasi kedua. Kalau yang ini bukan ngerusak mood lagi, tapi bikin ambyarsemua soalnya akan merusak semua jadwal berikutnya.

Embak mas MUAnya akan berusaha secepat mungkin, dan biasanya bikin tidak maksimal hasil riasan. Belum lagi masih di lokasi dua sudah ditelpon oleh yang di lokasi tiga. Pokoknya ambyar deh. Intinya mohon kerjasamanya, aktifkan semua alarem yang ada, MUA pasti mengerti lelah yang kalian hadapi, tetapi ini perkara hari bahagia banyak orang.

Penuturan dari salah seorang teman MUA, “Pernah suatu ketika ingin langsung kabur ke lokasi kedua dan memindahkan yang di lokasi pertama jadi terakhir, tetapi sungguh tak tega. Mengingat menikah bukan acara yang semain-main itu, akhirnya harus menerima kata-kata yang kurang sedap dan tatapan mata ketus di lokasi kedua dan seterusnya”.

***

Itu aja deh dulu, tapi ingat pilihlah MUA yang bisa memenuhi kebutuhan wajahmu. Percayai MUA yang sudah kamu pilih. Berikan ruang yang pantas untuk MUA yang kamu pilih. Dan ayo kita berkerja sama dengan baik. Percaya deh MUA yang kamu pilih sudah memiliki tangan ajaibnya masing-masing. 

Tags: make up artistMUApengantinpernikahan
Previous Post

Imlek-an di Kota Rantau, Kota Singaraja: Imlek dengan Akulturasi dan Rasa Rindu

Next Post

Jimat CPNS

Rina Wijayanti

Rina Wijayanti

Setelah lulus dari Undiksha Singaraja, ia jadi guru yang ulet di Jembrana, Bali barat, juga menekuni make-up artist. Sesekali menulis puisi. Statusnya bahagia bersama suami yang juga sesekali menulis puisi

Next Post
McDonald dan Cerita-cerita Kampungan

Jimat CPNS

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co