10 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Teatermu Untuk Apa, Untuk Siapa? Beneran Sudah Bahagia Berteater?

Jong Santiasa PutrabyJong Santiasa Putra
January 26, 2020
inKhas
Teatermu Untuk Apa, Untuk Siapa? Beneran Sudah Bahagia Berteater?
59
SHARES

Setelah dikenal banyak orang, lalu untuk apa kita berteater lagi?

Apa benar teater membuatmu lebih peka, nyatanya kamu garap pementasan semalam suntuk, lalu sakit berulang kali pula! Untuk apa berteater ?

Nulis proposal cari dana ke lembaga besar, lalu kalau tidak ada dana, apa tetap berteater ?

Dapat suntikan dana dari pemerintah, lalu dibilanglah memihak , sebagai kaum oportunistik kepemimpinan !

Eh bener mau garapan, uang untuk beli rokok, makan, kopi, masih ada nggak bulan ini?


Dan masih banyak pertanyaan-pernyataan, keraguan-keraguan lainnya yang membayangi saya dalam berproses di Teater Kalangan sepanjang tahun 2019. Hal-hal itu muncul dari pengalaman tahun sebelumnya atas pergulatan saya di dunia teater yang tegang sekaligus sunyi ini.

Namun di satu sisi ada beberapa orang atau kelompok yang menjadi patron sekaligus penyemangat  dalam pengembaraan saya, sebut saja Ibed Surgana Yuga  sutradara dari Kalanari Theater Movement. Tahun 2019 saya cukup intens bertemu dengan Bli Ibed karena ada produksi pementasan bersama. Ia yang lebih banyak diam dan sibuk di depan laptopnya mungkin bisa saya sebut tokoh muda teater hari ini di Indonesia, yang masih berjuang dalam ideologi-ideologi aminanya yang entah sampai di mana dan sampai kapan. Kemudian jika agak luang bli Ibed akan bercerita banyak hal tentang pengalamannya berteater, kepenulisan naskah, hingga memberi refrensi-refrensi pementasan teater di kanal youtube.

“Orang teater itu tidak akan pernah kaya, lah kamu-kamu aja masih bekerja diluar untuk menghidupi teatermu toh” kelakarnya suatu ketika saat bercanda di halaman belakang Canasta Creative Space bersama kawan-kawan lainnya.

Saya benar-benar memikirkan kata-kata bli Ibed. Sampai kapan saya dan kawan-kawan berdarah-darah seperti ini, atau jangan-jangan teater tidak ada gunanya, hanya kejaran eksistensi di atas panggung dan menerima tepuk tangan megah para penonton. Tapi toh kawan-kawan saya senang-senang saja dan tidak masalah waktu istirahat malamnya harus dikorbankan untuk latihan berjam-jam dan berpeluh keringat, lalu diskusi ide-ide, ngobrolin pementasan orang-orang. Sungguh aneh.

“Siapa sih yang mau menonton Teater Kalangan, nonton saja harus mikir, pementasannya penuh simbol, penuh interpretasi terbuka begitu, mending ke bioskop, atau nonton pementasan komedi” ujar seorang kawan saat ngopi bersama di kedai kopi di Denpasar

Saya pun masih meraba jawaban atas pertanyaan kawan saya ini, mungkin saat teman-teman membaca tulisan saya ini, saya belum menemukan jawabannya atau mungkin tidak sama sekali. Apakah mereka yang datang benar-benar menikmati pementasan kami selama ini ? Saya tidak pernah menanyakan ini secara langsung kepada penonton usai pentas. Satu dua orang pasti ada yang mengontak lewat pesan whatsapp mengutarakan apresiasinya baik ataupun buruk sekalipun. Saya berterimakasih sekali pada penonton-penonton tersebut.

Lalu apakah bisa yah, Teater Kalangan ini menjaring lebih banyak penonton, bagaimana caranya? Kalau penonton  banyak, pementasan bisa memakai sistem ticketing. Waaaah, sudah barang tentu ada hibah pembagian hasil, bisa beli rokok lah minimal. Tapi sepertinya angan-angan masih jauh.

Akhirnya saya lelah, atas pertanyaan saya sendiri, atas sindiran orang-orang, atas persepsi persepsi liar di luar sana. saya memutuskan tidak berkarya dulu di tubuh Teater Kalangan, saya tidak mengambil nomor produksi pementasan, 7 bulan terakhir di tahun 2019. Saya ingin berjarak, saya ingin berproduksi di tempat lain, lahirlah Kacak Kicak Puppet Theater, teater boneka yang saya inisiasi bersama kawan-kawan di luar Teater Kalangan. Meskipun jika kekurangan orang masih minta bantuan pemain ke Teater Kalangan.

Keberjarakan ini ternyata suatu upaya menisbikan diri, memulangkan diri pada awal mula, dan menanyakan ulang hal-hal yang saya tuliskan di atas. Semacam bercermin lalu menatap mata sendiri lebih dalam,  hingga menemukan wajah kita di bulatan mata itu. begitulah sebuah perjalanan ketika sudah jauh, harus dipertanyakan kembali untuk apa perjalanan tersebut dilakukan, bentuk menjaga kesadaran agar tidak berlebihan dan melampaui.


Apa yang dihasilkan sebuah perjalanan

adalah sebuah ketiadaan

kita seolah mendalihkan takdir

demi nasib baik atau  buruk sekalipun


Potongan puisi saya yang belum selesai atas perjalanan bersama Teater Kalangan ini semacam pertanyaan ulang yang saya jelaskan di atas.akhirnya kami pun sepakat untuk tidak memproduksi karya 7 bulan terakhir di Teater Kalangan, hanya sesekali pentas karena harus pentas dan mempertimbangan jalinan pertemanan yang telah lama. Apa yang saya lakuan dalam 7 bulan itu ? Saya tidak berhenti berkesenian, malah menjadi kutu loncat ke sana kemari, membantu sejumlah pertunjukan, menggarap pementasan teater boneka bersama Kacak Kicak Puppet Theater, datang ke acara seni yang beredar di Denpasar. Mungkin segala yang saya dapatkan di luar kemudian saya diskusikan di Teater Kalangan, untuk mencari formulasi kelompok berkelanjutan.

Aaaiiiiiih……Saya jadi ingat ketika tamat SMA melanjutkan studi di Surabaya, sewaktu kuliah saya jarang pulang ke Bali.  Ketika libur semester pun  saya habiskan di Surabaya, atau ke beberapa daerah di Jawa, sembari secara langsung atau tidak langsung mambaca Bali dari kejauhan dari kacamata yang berbeda, kemudian menelaahnyamenjadi pernyataan dan pertanyaan yang kadang saya sendiri tidak mampu menjawabnya.

Selama 7 bulan terakhir setiap anggota Teater Kalangan pun tengah mencari jalannya masing-masing, ada yang ikut produksi dengan kelompok lain, ada yang sibuk bekerja mencari dirinya diantara deadline kerjaan, ada yang tengah asik menonton pementasan lalu menulisnya, bahkan ada yang mencari dirinya diantara kesunyian kampung diantara deretan tafsir mimpi dan rumusan angka-angka. Setiap orang sedang berlatih di luar rumah, lalu untuk bertemu lagi membawa ceritanya masing-masing.  Waaaaaah saya jadi ingat adegan film One Piece saat sang kapten Mugiwara No Luffy memerintahkan seluruh krunya untuk berpisah selama dua tahun untuk berlatih masing-masing. Semua awak kapal menuruti perintahnya.

Mungkin saja pengandaiannya seperti itu kali yah.Nah pang serem gen dik.

Di tahun 2020, tepatnya bulan Februari semua kru berkumpul kembali, kami sedang menggarap satu pementasan yang cukup mendebarkan. Mari pantengin saja IG story Teater Kalangan. Prok Prok akan jadi apaaaaaa? [T]

Tags: TeaterTeater Kalangan
Previous Post

Catatan KKN Undiknas University: Memadukan Wisata, Budaya dan Arak, di Desa Tri Eka Buana, Karangasem

Next Post

Asal Mula Lalat Punya Mulut Penghisap, Main di Sampah dan Makan Kotoran

Jong Santiasa Putra

Jong Santiasa Putra

Pedagang yang suka menikmati konser musik, pementasan teater, dan puisi. Tinggal di Denpasar

Next Post
Kisah Perjalanan Mangga dan Pisau Menuju Titik Nirwana

Asal Mula Lalat Punya Mulut Penghisap, Main di Sampah dan Makan Kotoran

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co