Berhubung saya baru saja lulus kuliah, tepatnya lulus di bulan Agustus 2019, ya, bisa dikatakan saya masih kategori fresh graduate. Untuk itu, saya akan berbagi pengalaman-pengalaman di masa saat masih dalam dunia mahasiswa sampai pada akhirnya terjun langsung dalam dunia kerja.
Ternyata dunia kerja itu menurut saya tidak sesantuy dunia mahasiswa, Mengapa demikian?
Ketika masih menjadi mahasiswa, masihlah bisa dikatakan main-main, dalam arti main-main ini adalah masih bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah secara santuy, misalnya mem-fotocopy jawaban teman-teman, atau mengerjakan tugas hanya dalam hitungan menit menjelang dikumpulnya tugas di hari H.
Saat mahasiswa, masih bisa liat situasi kondisi, seperti ada dosen yang gaya mengajarnya tidak disukai, lalu mahasiswa tersebut lebih memilih tidak masuk saja dengan alasan klasik yang dibuat seperti alasan izin ada acara keluarga, dan tiba-tiba beralasan sakit padahal nyatanya bisa nongkrong asyik di kantin atau di tempat-tempat tongkrongan mahasiswa. Dan masih banyak juga mahasiswa yang hanya sekedar titip absen. Yaa seperti itulah dalam dunia mahasiswa yang bisa dikatakan santuy. Karena kuliahpun yang menurut jenjang contohnya Strata 1 yang seharusnya bisa ditempuh 4 tahun, namun saking santuy-nya mahasiswa bisa lebih dari 4 tahun untuk mendapat gelar.
Menurut saya, dunia mahasiswa itu mengasyikkan, karena disini masih bisa namanya menikmati masa-masa belajar bersama teman-teman dalam satu ruangan, bereksperimen, menikmati acara-acara besar di kampus, bahkan sampai menikmati masa-masa cinta lokasi alias cinlok bagaikan FTV tentang percintaan dalam satu kampus. Bahkan hal yang paling ditunggu-tunggu mahasiswa adalah ketika dosen tidak dapat hadir, karena jam kuliah kosong dan akhirnya mahasiswa tersebut bisa mempergunakan waktunya untuk jalan-jalan bersama teman-temannya, bersantuy ria, dan lain-lain.
Akan tetapi, ketika sudah mendekati masa-masa semester tua yang sudah memulai menggarap tahap Proposal dan Skripsi disinilah suasana yang paling mendebarkan, karena yang namanya menggarap skripsi harus bener-bener melakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan jurusan masing-masing. Seperti jurusan saya sendiri yaitu Akuntansi, jadi hal-hal yang berkaitan Akuntansi harus kita teliti mencari permasalahan yang ada di lingkungan sekitar dan mencari solusinya. Di tahap ini tidak sedikit mahasiswa yang mampu mengerjakan secara tepat waktu, karena penelitian skripsi ini juga tergantung pada serumit apa objek yang dijadikan bahan dalam skripsi dan juga semoodnya seperti apa mahasiswa untuk menggarap proses pengerjaan skripsi ini, karena ketika mahasiswa tiba-tiba ditengah jalan belum muncul ide lagi tambahan untuk buat skripsi maka terkadang mahasiswa itu meneyerah seketika dan melakukan kegiatan lainnya, sehingga skripsi pun tertunda. Itulah yang dinamakan arti santuy.
Dan sekarang ketika berada pertama kali dunia kerja itu benar-benar sangatlah berbeda dengan dunia mahasiswa. Mengapa demikian? Ketika masih dalam perkuliahan mengerjakan tugas saja masih bisa fotocopy jawaban teman, akan tetapi ketika dalam dunia kerja mana bisa kita menyontek kerjaan teman lain. Di dunia kerja ketika kita sudah diberikan tanggungjawab sesuai posisi atau jabatan yang kita emban disinilah kita benar-benar diajarkan mandiri, kita sebaiknya lebih mengerti arti tanggungjawab sebuah amanah alias kepercayaan seseorang yang diberikan kepada kita.
Yang dimaksudkan dalam dunia kerja tidak bisa sesantuy dunia mahasiswa contohnya yang namanya absensi alias kehadiran itu berkaitan dengan gaji, karena kita tidak bisa asal izin tidak masuk kerja seenaknya saja, beberapa perusahaan memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan, bahkan ada perusahaan yang hanya menetapkan pegawai boleh izin 1-2 hari saja, dan yang izin pun masih tetap dikenakan potong gaji.
Berbeda halnya dengan saat kuliah, ketika kita izin tanpa ada surat pun dosen masih tetap percaya, tidak dikenakan sanksi atau hukuman lain sebagainya, sedangkan di dunia kerja bisa dikenakan potong gaji. Kemudian dalam dunia kerja, sangat minim sekali untuk mendapat waktu libur, hanya di hari-hari tertentu saja, seperti hari Minggu, tanggal merah pada umumnya di kalender, dan pegawai hanya diberikan waktu cuti dalam setahun itu tidak banyak, ada yang hanya mendapat 12 kali cuti dalam setahun.
Sedangakan pada masa kuliah masih diberikan waktu libur panjang menjelang kenaikan semester, bisa sampai 1-2 bulan libur kuliah, sangat enak,Bukan? Kemudian di dalam dunia kerja ketika kita salah atau keliru atau kita lamban dalam mengerjakan jobdeskkita, otomatis atasan kita langsung menegur secara tegas dihadapan kita langsung dan diminta pertanggungjawaban mengapa hal ini bisa terjadi, bahkan tidak segan-segan atasan bisa memberi sanksi jika tidak sesuai maka akan dipotong gajinya, menegrikan,Bukan? Berbeda halnya dengan saat kuliah, ketika kita ada salah mengerjakan tugas, dosen pun tidak terlalu menyalahkan karena masih bisa diperbaiki sama-sama, tidak ada sanksi atau hukuman yang berat juga diterapkan untuk mahasiswanya, karena disini masih dalam kategori belajar bersama.
Dunia kerja memang tak bisa sesantuy dunia mahasiswa, selama kuliah kita masih mencari berbagai ilmu yang dapat dikatakan sebagai bekal untuk masa depan, di dalam dunia kerja baru kita mengaplikasikan ilmu yang kita miliki ke dalam lingkungan nyata untuk keberlangsungan hidup, disini kita lebih mengetahui arti tanggungjawab yang sesungguhnya dalam mengemban suatu amanah yang diberikan orang lain kepada kita. Kita dapat lebih mandiri, dapat lebih berpikir kreatif dan inovatif untuk mencapai suatu target yang telah ditetapkan dengan hasil yang memuaskan. Kehidupan masa depanmu tergantung apa yang kamu hasilkan hari ini, esok dan seterusnya. [T]