14 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tabu Project: Dialog Tentang Tabu yang Rancu

SatyawatibySatyawati
December 29, 2019
inUlasan
Tabu Project: Dialog Tentang Tabu yang Rancu

Tabu Project mempertunjukan karyanya di Cush Cush Gallery

29
SHARES

Tentang Tabu Project, Kelompok Kolaboratif Penerima Hibah Seni Kelola 2019

Penerima Hibah Seni Kelola 2019kategori Karya Kolaborasi Inovatif, Tabu Project hadir dengan strategi yang saat ini sedang banyak dijunjung: kolaborasi lintas-bidang yang menghasilkan sebuah pertunjukan lintas-indra alias pertunjukan multi-media. Sesuai dengan namanya, Tabu Project mengangkat tabu sebagai inti dari karya yang dihasilkan. Dengan pengambilan topik yang cukup menarik serta titel “Karya Kolaborasi Inovatif” yang disandang, tidak berlebihan rasanya jika harapan cukup menjulang tinggi atas karya yang akan tercipta.

Film dipilih sebagai “rumah”, atau dengan kata lain unsur utama dalam karya Tabu Project, untuk menyatukan empat bidang lainnya (koreografi, musik, video mapping, dan desain kostum). DalamDiskusi dan Lokakarya Parade Teater Canasta 2019, Tabu Project menjelaskan bagaimana proses di balik penciptaan karya film ini.

Secara singkat, film ini mengisahkan lingkaran kehidupan (mulai dari kelahiran hingga kematian) perempuan Bali di tengah situasi patriarkis yang masih diamini oleh masyarakat.

Beberapa simbol kehidupan tersebut dihadirkan dan kemudian dipertentangkan sebagai bentuk dari ketabuan itu sendiri. Misalnya, rambut yang digerai ketika mengenakan hiasan kepala. Dalam adat kebiasaan Bali, hiasan kepala digunakan ketika ada upacara adat dan para perempuan yang mengenakan hiasan kepala ini harus mengikat/menyanggul rambutnya sehingga tidak ada rambut yang menjuntai di pundak. Menstruasi, yang masih tabu untuk dibicarakan dalam kehidupan sehari-hari, juga sengaja ditampilkan dalam bentuk cairan seperti darah yang dibalurkan ke tubuh aktor.

Bentuk-bentuk yang hadir dalam film merupakan hasil dari observasi, wawancara, dan dialog kepada generasi yang lebih tua. Ninus, yang berperan sebagai koreograf dalam karya ini, juga menekankan bahwa memang yang penting dari proses penciptaan karya ini adalah adanya dialog dan obrolan yang terbuka kembali mengenai tabu. Sebab, dirasa saat ini kemampuan bercakap-cakap dengan generasi di atas sudah mulai luntur.

Sebelum diskusi proses kreatif tersebut, Tabu Project juga telah melakukan “Pameran Sebelum Pentas”, menampilkan art pieces yang dikenakan si aktor dalam film. Beberapa art pieces tersebut antara lain, 1) hiasan kepala yang terinspirasi dari sangkar ayam, sebagai penanda kelahiran atau otonan, 2) peralatan makan yang mengimplementasikan cara makan zaman dulu, dan 3) hiasan kepala bunga sandat.

Kolaborasi yang Sendiri-Sendiri

Pada 6 dan 7 Desember lalu, Tabu Project mempertunjukan karyanya di Cush Cush Gallery. Kain-kain putih menjuntai dan terdapat layar bulat sebagai layar untuk film yang akan diputar. Pertunjukan kali ini memadukan film, musik, dan video mapping dengan aksi live choreography. Bukan sebuah terobosan inovatif rasanya, mengingat pengkombinasianantara teater dengan film, atau dengan musik, sudah banyak dilakukan. Namun, siapa tahu dalam pertunjukannya terdapat unsur lain yang tak terduga?

Pertunjukan pun dimulai. Film dan musik mengawali pertunjukan dan tidak lama kemudian para penari memasuki area pertunjukan.

Jika boleh jujur, harapan yang tadinya berada di atas langit tak bertemu asanya. Dan menjadi benar kiranya bahwa pertunjukan malam itu hanya sebagai pelengkap syarat penerima dana hibah.

Soal pencahayaan menjadi salah satu soal yang langsung terlintas ketika menonton pertunjukan ini. Dengan gerakan koreografi yang minimalis, alias bukan gerakan besar yang bisa langsung terlihat dari sebrang ruangan, tentu pencahayaan menjadi segi krusial yang harus dipikirkan.

Mungkin memang itu yang ingin dicapai dari pertunjukan ini, pikir saya. Sebab, terdapat video mapping dengan tata pencahayaannya sendiri yang juga “menari-nari”. Namun, sepertinya video mapping dengan segala tata pencahayaannya itu tidak memiliki hubungan ketersalingan dengan koreografi yang ditampilkan. Dan sejujurnya, inilah yang terjadi dalam keseluruhan pertunjukan.

Film, video mapping, pencahayaan merah-hijau, musik, dan live choreographytidak hadir sebagai satu-kesatuan, melainkan sebagai potongan yang berdiri sendiri-sendiri.

Apabila malam itu live choreography tidak ditampilkan, rasanya tidak akan ada masalah; pertunjukan akan tetap berjalan. Jika malam itu hanya film yang ditampilkan, pun situasi akan sama: pertunjukan tetap berjalan tanpa adanya rasa kurang.

Rangkuman Diskusi Pertunjukan Tabu

Untunglah, terdapat diskusi sehabis pentas yang dilakukan sehingga beberapa hal yang menjadi pertanyaan di benak saya bisa terkonfirmasi.

Begitu diskusi dibuka, tanggapan yang diungkapkan salah satu penonton menyoal tentang tabu itu sendiri; bahwa dalam pertunjukan ini tidak ada keadaan tabu yang ditampilkan.

Itu jugalah yang menjadi pertanyaan saya bahkan dari ketika diskusi di pada Parade Teater Canasta berlangsung. Malam itu, saya juga kembali mempertanyakan: tabu seperti apa yang ingin ditampilkan?

Sebab, tabu dalam karya ini, yang seharusnya berlaku sebagai batasan karya, justru buram. Misalnya, scenekelahiran yang berada di bagian awal film yang kemudian disimbolkan kembali dengan hiasan kepala terinspirasi dari sangkar ayam, simbol otonan. Apakah kemudian kelahiran ini dianggap sebagai keadaan tabu? Lalu, simbol-simbol peralatan makan yang sengaja dibuat menyerupai tangan (mengarah tentang kebiasaan saat ini ketika manusia terlalu merasa high class dan harus makan menggunakan sendok/garpu) rasanya tidak masuk dalam ranah-ranah keadaan tabu.

Perlu disinggung bahwa tabumemiliki makna yang cukup luas dan dalam, tetapi biasanya selalu berhubungan dengan larangan atau pantangan terhadap sesuatu. Sesederhana pertanyaan, “Kamu bawa pembalut nggak?” yang sering ditanyakan secara bisik-bisik di ruang publik.  

Mungkin karya ini belum memasuki ranah tabu melainkan hanya berupa antitesis terhadap norma-norma yang diamini masyarakat. Rasanya akan lebih sesuai jika karya ini ditempatkan sebagai karya perlawanan terhadap budaya patriarki (dalam ranah feminisme). Apalagi, karya ini mengangkat isu perempuan; isu seksi yang sedang digemari.

Tentang kolaborasi yang berdiri sendiri-sendiri, saya berhasil mengungkapkan pendapat saya bahwa live choreography yang dilakukan dalam karya ini tidak terintegrasi dengan aspek-aspek lainnya. Dan jawaban dari teman-teman Tabu Project adalah memang live choreography ini sebatas sebagai pelengkap film, unsur utama dalam karya ini. Selain sebagai pelengkap, live choreography juga bertugas sebagai jembatan agar film dalam karya ini dapat dipertunjukan alias agar bisa menjadi art performance yang dapat ditonton publik.

Dengan kata lain, pertunjukan hari itu dibuat untuk memenuhi syarat sebagai penerima hibah.

Belum berhenti sampai di situ, pada awalnya saya berpikir bahwa art pieces yang ditampilkan dalam film akan dibawa dalam pertunjukan malam itu; dikenakan oleh para penari. Nyatanya tidak. Para penari dalam pertunjukan malam itu justru mengenakan busana minimalis hitam-hitam.

Ketika disinggung mengenai hal itu dalam diskusi seusai pertunjukan, teman-teman Tabu Project mengatakan bahwa memang fokus utama (lagi-lagi) dalam karya ini adalah film. Jadi, segala simbol yang rumit, termasuk art pieces yang diciptakan berdasarkan hasil observasi, hanya ditampilkan dalam film.

Jika saja diskusi proses kreatif Tabu Project di Parade Canasta Teater 2019 tidak diadakan, mungkin pemikiran-pemikiran dalam tulisan ini tidak akan muncul. Sebab, narasi-narasi yang diceritakan teman-teman Tabu Project sebagai dasar terciptanya karya ini seperti hanya hadir dalam lisan saja.

Dan jika demikian, tulisan ini tentu tidak akan ada.

Tags: Teater
Previous Post

Keanehan dan Mitos di Bidang Medis

Next Post

Refleksi Tahun Baru: Jangan Sampai Hilang Arah dan Buta Arah

Satyawati

Satyawati

Biasa dipanggil Tya. Mahasiswa linguistik Unud yang cukup aktif menulis di blog pribadinya: lihat-dengar.blogspot.com

Next Post
Omong Kutang Kutang

Refleksi Tahun Baru: Jangan Sampai Hilang Arah dan Buta Arah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co