31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Viralkan Kebaikan, Berbagi Dulu Sebelum Rejeki Memburu

Yoga PramarthabyYoga Pramartha
December 4, 2019
inEsai
Viralkan Kebaikan, Berbagi Dulu Sebelum Rejeki Memburu
43
SHARES

Bill Gates, pendiri Microsoft Corporation, memiliki kekayaan bersih US$ 90 milyar di tahun 2018. Dari US$ 90 milyar tersebut, US$ 41 milyar, atau sekitar 45% nya telah didonasikan dalam Yayasan Bill & Melinda Gates yang berfokus pada kesehatan dan kemiskinan global. Setahun kemudian, kekayaan bersihnya menjadi US$ 107 milyar. Nah, kenapa bisa? Dia mendonasikan hampir setengah kekayaannya, tapi justru setahun kemudian kekayaannya bertambah?

Bill Gates bukanlah milyarder satu-satunya yang rajin melakukan donasi. Selain Gates, ada nama-nama seperti Jack Ma (pendiri Alibaba Group), Jeff Bezos (pendiri Amazon), Mark Zuckerberg (pendiri Facebook), Larry Page dan Sergey Brin (pendiri Google), dan banyak milyarder lainnya yang mengeluarkan jutaan dollar untuk donasi. Kebanyakan orang sepertinya berpikir, “Ah mereka kaya, tentu bisa donasi jutaan dollar.” Namun, sangat sedikit sekali mungkin yang berpikir lain, “Apa karena mereka sering berbagi mereka jadi kaya?”

Kebiasan bersedekah diajarkan secara luas oleh agama-agama mayoritas dunia seperti Kristen, Islam (zakat), Hindu (Dana Punia), dan Yahudi (Tzedakah). Pada dasarnya tidak ada patokan berapa nominal atau persentase nilai sedekah yang diwajibkan. Meski demikian, Islam contohnya, menyarankan 2,5% dari pendapatan didonasikan atau dijadikan sedekah.

Namun, hingga saat ini, kebanyakan orang masih merasa ragu ataupun tidak yakin untuk berdonasi atau bersedekah, meskipun agamanya mengajarkan untuk berdonasi. Mindset sebagian besar orang masih sama, gunakan pendapatan dulu seperlunya, jika ada sisa, barulah ditabung atau didonasikan. Padahal, sebagian besar motivator ataupun pengusaha sukses selalu menyarankan untuk menyisihkan terlebih dahulu 30% dari pendapatan untuk tabungan dan/atau sedekah, kemudian sisanya digunakan untuk keperluan bulanan.

Permasalahan sebagian besar orang mungkin terletak pada faktor psikologis. Kebanyakan orang merasa sedih ataupun tidak berani jika melihat saldo tabungannya berkurang, apalagi dengan nominal yang besar untuk ditabung, diinvestasikan atau digunakan untuk sedekah. Permasalahan kedua mungkin kebanyakan orang merasa khawatir seandainya uang yang mereka donasikan disalahgunakan oleh para penggalang dana. Atau mungkin juga masyarakat masih belum paham persis kemana, atau bagaimana donasi dilakukan.

Pada dasarnya, donasi atau sedekah itu adalah hal yang sangat sangat sederhana. Kita tidak harus pergi ke suatu Yayasan ataupun organisasi penggalangan dana untuk berbagi. Cukup dengan meningkatkan sensitivitas kita terhadap lingkungan sekitar. Contoh sederhana yang bisa dilakukan misalnya, ketika pergi makan di luar, tidak ada salahnya untuk mentraktir orang tua atau teman kita. Contoh lain, jika punya adik atau keponakan, bisa berbagi dengan membelikan mainan ataupun kebutuhan pendidikan mereka.

Itu baru beberapa contoh cara berbagi atau berdonasi untuk orang-orang terdekat. Jika mau ke tahap yang lebih tinggi, tentu kita bisa berdonasi untuk gerakan-gerakan yang signifikan dalam membantu kehidupan masyarakat banyak. Contohnya, berdonasi untuk penanggulangan bencana, untuk peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Dewasa ini sebenarnya kita sudah sangat dimudahkan untuk berbagi. Saat ini sudah mulai banyak organisasi-organisasi nirlaba yang memberikan wadah bagi para donatur untuk berbagi. Contohnya Kitabisa.com. Kitabisa menyediakan aplikasi android dan iOS yang bisa memudahkan kita untuk berdonasi. Dalam aplikasi tersebut terdapat banyak pilihan penggalangan dana mana yang ingin didonasikan dalam berbagai kategori, seperti bencana alam, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, sosial, dan lain sebagainya.

Nominal donasinya pun tidak harus banyak. Minimal dengan Rp. 10.000 saja kita sudah bisa berbagi kepada yang membutuhkan. Untuk kredibilitasnya bagaimana? Nah, untuk para donatur kitabisa akan selalu diberikan email berkala terkait perkembangan penggalangan dana yang dipilih beserta bukti fisik seperti dokumentasi, surat, dan lain sebagainya. Secara pribadi sih saya jarang sekali membaca laporan berkala tersebut. Intinya adalah ketulusan untuk berbagi dan berdonasi dan yakin serta percaya bahwa uang yang kita donasikan akan digunakan dengan sebaik-baiknya. Intinya tetap adalah kepercayaan dan keyakinan.

Kembali lagi ke pertanyaan tentang para milyarder di atas, “Apa karena mereka sering berbagi mereka jadi kaya?” Menurut saya, dan berdasarkan pengalaman pribadi, donasi dan sedekah memiliki kekuatan finansial yang sangat besar bagi pelakunya. Selama kurang lebih 1-2 tahun terakhir saya relatif rutin melakukan donasi bulanan di kitabisa.com, hanya dengan nilai Rp 50.000-100.000 per bulan.

Pernah suatu saat, entah kenapa saya lupa dan tidak berdonasi dalam satu bulan dan saya mengalami penurunan dalam pemasukan bulanan saya. Pada bulan selanjutnya saya ingat kembali untuk berdonasi dan, entah apakah ada hubungannya atau tidak, pendapatan saya menjadi hampir dua kali lipat dari bulan sebelumnya. Begitu pula seterusnya ,hingga sekarang, saya merasakan dan sangat yakin bahwa donasi yang saya keluarkan berbunga menjadi pendapatan berkali lipat.

Pada akhirnya, semuanya kembali pada keyakinan diri masing-masing orang. Mungkin yang saya alami hanya kebetulan saja, atau mungkin juga memang rejeki ada hubungannya dengan donasi. Tetapi saya selalu percaya bahwa “semakin sering kita memberi, semakin sering kita menerima”. Dalam istilah Hindu namanya adalah Karma Phala, apa yang kita tanam, itu yang kita tuai.

Bagi saya pribadi, berdonasi, terutama jika sasarannya tepat, yaitu orang-orang yang sangat membutuhkan, seperti korban bencana alam, anak-anak pedalaman, atau orang-orang yang memiliki penyakit yang susah disembuhkan, akan memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi donaturnya. Di satu sisi kita bisa membantu mereka yang membutuhkan, dan di sisi lain, jika kita yakin, rejeki pun akan dengan sejalan berlimpah.

Mungkin agak kurang ilmiah jika berpikir bahwa “Tuhan akan senantiasa memberikan lebih bagi mereka yang mau berbagi”. Tapi bagi saya pribadi, Tuhan memang selalu memberikan lebih bagi mereka yang suka berbagi dibandingkan pada mereka yang pelit. Saya percaya bahwa uang yang kita keluarkan untuk kebaikan, entah bagaimana, akan kembali berkali-kali lipat kepada kita.

Bulan depan kita sudah masuk ke dekade yang baru. Mari revolusi mental kita, revolusi rasa kemanusiaan kita, dan mulai viralkan kebaikan!

Salam damai. [T]

Tags: Ambondonasikemanusiaan
Previous Post

Manusia Tattwa – [Membaca Kelindan Pikiran IBM Dharma Palguna]

Next Post

Once Upon A Time in Nepal [1] – Haiku

Yoga Pramartha

Yoga Pramartha

Bernama lengkap Kadek Yoga Pramartha. Lahir 1 Juni 1994 dan kini tinggal di Banjar Batanwani, Desa Kukuh, Marga, Tabanan.

Next Post
Once Upon A Time in Nepal [1] – Haiku

Once Upon A Time in Nepal [1] - Haiku

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co