Jaman sekarang sangat berdosa bila remaja dan anak muda seperti saya tidak memiliki gadget yang bisa dipakai untuk membuat dan melihat story. Hahaha.
Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya ketika melihat story seseorang di instagram. InstaStory gadis manis yang humanis seperti dia (nama disensor) selalu menjadi incaran saya untuk saya lihat.
Ketika itu saat saya sedang nongkrong di tengah kota. Iseng jari saya bermain di layar HP membuka akun Instagram. Salah satu teman saya sedang membuat story. Seperti biasa saya rajin melihat story teman. Barangkali ada yang bermanfaat. Ketika saya lihat story, dia besama teman lainnya. Manis dan menggemaskan. Ya pada intinya saya jadi naksir. Langsung saya tanyakan akun Instagramnya lewat DM instagram. Permintaan saya dibalas sedikit lama, tapi ia dengan sukarela memberikan nama akun intsagram milik temannya.
Saat itu, langsung saya follow dan 30 menit kemudian si dia follback. Betapa senangnya hati saya. Ingin rasanya meluapkan kebahagiaan itu dengan melompat-lompat. Tapi saya sadar, saya sedang di tempat umum.
Setelah itu, saya buru-buru menyapa lewat pesan DM. Mumpung lagi sama-sama online di Instagram. Meskipun saya menunggu lama sambil deg-degan akhinya dia juga balas menyapa saya. Duh,, senangnya bertubi-tubi.
Bagi seorang jomblo di zaman sekarang memang sangat gampang berkenalan dengan perempuan. Cukup lihat HP, buka-buka IG, buka FB, kita akan bertemu banyak perempuan yang bisa disapa dengan mudah. Minta nomor WA, lalu, jika beruntung, percakapan bisa diteruskan hingga, jika beruntung lagi, bisa masuk jenjang pacaran.
Beda dengan zaman dulu sebelum ada HP dan media sosial. Dulu, konon, menurut cerita laki-laki yang seumuran dengan ayah saya, berkenalan dengan perempuan tidaklah mudah. Penuh perjuangan. Jika naksir seseorang, kita harus bikin surat berlembar-lembar, harus bisa melukiskan perasaan dengan baik. Lalu, kita harus mencari kurir, biasanya teman baik, untuk bisa mengantarkan surat itu kepada seseorang yang ditaksir itu. Setelah itu tak tidur-tidur menunggu balasan surat, yang juga berlembar-lembar.
Kini tak perlu pandai-pandai bikin kata rayuan berlembar-lembar. Cukup bilang halo, apa kabar, dan kata-kata pendek sejenisnya. Tak perlu menunggu berbulan-bulan untuk dapat balasan. Balasannya bisa dalam hitungan detik, menit, selambat-lambatnya dalam hitungan jam. Atau, jika lagi sial, ya tak dapat balasan sama sekali. Tapi tak perlu menunggu berbulan-bulan untuk mengetahui nasib kita, apakah cinta kita ditolak atau diterima. Jika ditolak, ya, tak dibalas, Atau dibalas dengan kalimat singkat yang menusuk: “Jangan ganggu saya, saya sudah punya pacar!”
Jadi, kalua sakit hati, ya langsung sakit hati. Tak perlu menunggu sakit hati dengan berbulan-bulan menunggu balasan, tak tidur-tidur, tak enak makan tak enak minum.
Lanjut pada perempuan di instastory itu. Setelah sekian lama saya chating di instagram saya pun memberanikan diri untuk meminta nomor whatsApp si dia, dia pun dengan baik hati langsung memberikannya. Langsung saja saya chat via whatsApp dengan bahasa chating yang standar hehehehe.
Dia pun langsung merespon chatingan saya di Whatsaap dengan cepat. Keesokan harinya si dia bikin story di instagram. Dia memposting foto anjing zitsu milik nya dengan kalimat“MAKAN YANG BANYAK”. Nah saat itu juga saya komen nih di IG “zitsu kamu lucu juga kayak yang punya hehehe”.
Si dia pun membalas dengan kalimat “hehehe terimaksih”setelah saya muji-muji anjing dan dia, dia pun kembali membuat story di ig dengan background hitam dan berisi kalimat “belum beberapa lama kenal sama ni cowok koq gue sayang ya” Nah itu dia kalimat yang berada di storynya saya berfikir apakah ada cowok lain selain saya? Aahhh tapi saya masih positive thingking saja dan mungkin dia membuat story untuk saya. Ehh.
Tak lama setelah membuat story, saya komen lagi dengan kalimat “cieeciee” cukup dengan kalimat cieeciee DM saya pun tidak dibalas lagi. Chating di whatsaap pun tak pernah lagi. Tapi saya masih berpikiran positif mungkin dia sedang sibuk ,atau lagi banyak tugas kampus. Dia ini kuliah di jurusan Bahasa Inggris. Kadang setiap dia bikin story dengan menggunakan Bahasa Inggris di situ saya merasa sedih karena saya tak mengerti, hahahaha. Tapi tak apa yang penting kan dia sudah merespon saya dengan baik menggunkan bahasa Indonesia hehehe.
Keesokan hari saya mencoba menghubungi si doi di whatsaap. Saya menanyakan kenapa kemarin tidak membalas chat dari saya. Dan, kali ini dia tidak merespon saya sedikit pun. Hati ini perlahan-lahan mulai merapuh dan ini yang dinamakan sakit yang tak berdarah dan hari itu juga saya masih memperjuangkan apa yang telah saya raih dan saya pantang menyerah.
Saya mencoba menghubungi kembali. saya menelepon dia dan terhubung. Dia menjawab dan berkata “MAAF NOMOR YANG ANDA TUJU SEDANG SIBUK COBALAH BEBERAPA SAAT LAGI” Ternyata itu operator yang menjawab bukan dia.
Saya masih berusaha dan tidak menyerah sampai di situ, saya mencoba menelepon kembali, kali ini tersambung dan bukan operator lagi yang mengangkat,,tuut…tutt….tut (bunyi telepon) setelah ada 10 menitan berbunyi tut..tuut..tuut dia pun masih tak ada kabar.
Sore itu pukul 19.25 hari minggu saya mencoba untuk tidak menghubungi dia di whatsaap atau di instagram,kegalauan ini saya luapkan ke game PUBG saya puas puasin maen game biar tidak terlihat sedang patah hati. Seusai maen game saya mencoba kembali iseng-iseng membuka instagram dan melihat dia sedang membuat story. Saya penasaran story apa lagi yang sedang di buat.
Ketika saya membukanya ternyata dia lagi kencan di suatu tempat dan tempat itu ada di luar kota dengan seorang pria dan saya tidak tau siapa pria itu apakah kakaknya atau sepupunya mungkin emm entahlah. Tapi setiap kali dia membuat story, selalu ada lelaki itu. Dari situ saya berpikir bahwa lelaki itulah yang memenangkan hati gadis manis incaran saya.
Dengan sangat berat hati saya merelakan dia dengan pria itu. Apa mau dikata, nyatanya dia juga tidak memilih saya dan menganggap saya ada. Beberapa menit setelah itu dia membuat story lagi dengan foto tangan pria itu sedang memegang tangannya dengan kalimat “JANGAN PERNAH TINGGALIN AKU DAN SELALU JAGA AKU YAH”. Sumpah lebay banget.
Tapi kalimat berhasil membuat hati saya sesak. Keesokan harinya saya bermain instagraam lagi dan melihat storynya masih bersama pria itu. Pada akhirnya hingga saat ini saya dengan setia melihat instastorynya. Hanya melihat. Sing bani ngudiang. [T]