31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dokter, Dalam Catatan Sejarah

dr. Ketut Suantarabydr. Ketut Suantara
November 7, 2019
inEsai
Si Perantau Tanggung: Asal Tabanan, Lahir di Buleleng, Domisili Negaroa
44
SHARES

Apa yang terbayang di benak anda saat mendengar profesi Dokter. Barangkali tak akan jauh dari dua hal berikut. Sebuah profesi yang diisi orang orang dengan status ekonomi diatas rata-rata kebanyakan rakyat Indonesia, dan ini tak perlu lagi dikupas lebih lanjut. Dan yang kedua adalah dekatnya profesi ini dengan pintu sorga, karena profesi ini identik dengan ikthiar menplong tanpa pamrih, menjunjung tinggi nilai kemanusiaaan dan kesediaan menolong tanpa membedakan  orang yang memerlukan. Barangkali kesan kedua ini yang perlu kami renungkan kembali kebenarannya di zaman materialistis seperti saat ini,terutama untuk kami yang memilih profesi ini sebagai upaya untuk melanjutkan peradaban.

Ruang diskusi publik kita saat ini dipenuhi polemic tentang sosok menteri kesehatan yang baru ditunjuk oleh Presiden terpilih kita bapak Jokowi. Terlepas dari kontroversi yang beliau buat dengan metode pengobatan cuci otaknya. Kita tak bisa menutup mata bahwa beliaulah satu satunya dokter yang berkiprah di bidang militer dengan pangkat tertinggi sepanjang sejarah republik ini yakni Letnan Jendral. Dan kesuksesan beliau memimpin Rumah sakit Angkatan darat menjadi salah satu rumah sakit yang modern dan berkualitas, sudah menunjukkan kapasitas beliau sebagai seorang dokter dengan kelebihan yang perlu kita catat dalam buku sejarah.

Sebelum dokter Terawan, sebenarnya begitu banyak nama dokter yang berkiprah di luar bidang kesehatan, termasuk dalam mengawali kesadaran nasionalisme Indonesia kita. Dokter Wahidin Sudirohusodo, dokter Soetomo, Cipto Mangunkusumo tercatat berperan penting di awal pergerakan Nasional Indonesia.

Di belahan bumi yang lain, sosok dokter bahkan berperan penting untuk pembentukan sebuah negara modern dan bahkan lintas negara menumbuhkan semagat kesadaran nasional di beberapa negara yang sempat disinggahinya.

Ernesto “CHE” Gueverra, tokoh ikonik. Wajah bercambang dengan topi baret. Gambarnya biasa dibawa saat demonstrasi demonstrasi melawan pemerintah yang sah di berbagai negara di dunia. Namanya identik dengan perlawanan tanpa kendat melawan kemapanan, memperjuangkan persamaan hak untuk seluruh lapisan masyarakat, seperti mimpi pendukung Sosialisme (bukan komunisme) dimanapun di kolong langit. Siapa menyangka dia adalah seorang dokter umum yang telah hidup mapan di Buenos Aires, ibukota Argentina pada tahun 60-an. Dan karena pengalaman bersepeda motor keliling benua Amerika selatan bersama seorang sahabatnya, dan melihat berbagai ketimpangan sosial di sepanjang perjalanan. Meneguhkan keyakinan beliau bahwa sosialisme merupakan jawaban yang pas untuk mengatasi  semua ketimpangan tersebut.

Dia lalu berkeliling benua Amerika sisi selatan dan tengah, berpropaganda, menggerakkan rakyat untuk melawan kapitalisme. Di Kuba, bersama Fidel Castro dia berhasil menumbangkan pemerintah sebelumnya yang kapitalis, dan memilihkan faham sosialisme untuk rakyat Kuba  dan tetap dipegang teguh sampai saat ini.

Walaupun diimingi jabatan penting di sana, Che Gueverra ingin mengulangi kesuksesaanya di Kuba untuk negara negara lainnya di Amerika selatan. Dan beberapa tahun kemudian dia tertangkap di pedalaman Bolivia oleh militer  yang didukung Amerika serikat. Tanpa pengadilan dia dieksekusi. Jenazahnya dijemput oleh militer Kuba dan dikebumikan dengan terhormat di negari sahabatnya Fidel Castro.

Seorang Anomali di zaman ini ( menurut Goenawan Muhhamad ) selain Osama Bin Laden, yang rela meninggalkan kemapanan dan kenikmatan pribadi. Untuk mewujudkan mimpi mereka tentang dunia yang lebih adil untuk semua penghuninya, setidaknya menurut keyakinan mereka.

Sun Yat Zen, nama yang kita baca di buku sejarah sekolah menengah dulu. Bapak perintis China modern, pemimpin kaum nasinalis China setelah berakhirnya era kekaisaran China kuno, dengan raja terakhirnya Pu Yi. Ternyata beliau adalah seorang dokter juga.

Seorang nasionalis sejati, bersama Chiang Kai Sek. Diseberangnya adalah kaum komunis China ( Koumintang ) pimpinan Mao Zedong.

Beliau mati dalam usia muda, tak sempat melihat China bersatu. Tak merasakan kekalahan kaum nasionalis dari kaum komunis di China daratan. Para pengikutnya, termasuk Chiang Kai Sek melarikan diri ke pulau Formosa dan mendirikan negara Republik yang sekarang kita kenal dengan nama Taiwan. Sebuah negara yang maju dan modern, dengan menapaktilasi ajaran dan prinsip hidup Sun Yat Zen.

Dari dalam negeri sendiri kita kenal nama Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter jawa (untuk membedakan dengan dokter bangsa Belanda) yang memakai seluruh tabungan dan pensiunnya untuk berkeliling Jawa menggerakkan semangat persamaan hak bagi kaum terjajah saat itu, dan ini lah yang menginspirasi generasi setelahnya termasuk dokter Sotomo, RM Tirto Adhi Soediro ( TAS ) untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda dengan cara modern, yaitu dengan berorganisasi dan membagikan gagasan lewat tulisan. Dan terbukti di kemudian hari cara ini  yang mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannnya seperti yang kita nikmati sampai saat ini.

Nama terakhir yang sering terlupakan sejarah resmi kita adalah J. Leimena, Sering dipanggil JOJO. Beliau yang juga seorang dokter sudah terlibat dari awal saat pergerakan nasional mulai bersemi. Namanya tercatat ikut serta dalam kongres pemuda di tahun 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda dan setiap tahun kita rayakan sebagai tonggak awal tumbuhnya rasa persatuan nasional bagi seluruh bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini tanpa membedakan suku, agama maupun Bahasa yang mereka gunakan.

Beberapa hal yang kita ingat dari sosok ini, beliau seorang Maluku beragama Katolik. Dikenal sebagai pembantu presiden yang setia, sahabat Bung karno, bisa membedakan antara urusan pribadi dan urusan kenegaraan. Saat Bung karno bepergian ke luar negeri, tanggung jawab kepemimpinan negara diberikan kepadanya. Bukan kepada Soebandrio ataupun Ahmad Yani. Pribadi yang supel, luwes dan setia kawan, dihormati kawan dan disegani lawan.

Saat Bung karno diasingkan oleh rezim orde baru, beliau terlihat sering mengunjungi Wisma Yaso, tempat sang pemimpin besar diasingkan. Dan ketika rezim berubah, beliau tak tersentuh . Karena biasanya orang orang yang dianggap dekat dengan Bung karno akan mengalami nasib yang kurang beruntung di zamannya orba. J.Leimena tetap exist, diangkat menjadi anggota , bahkan sempat menjadi Ketua Dewan pertimbangan agung ( DPA ) sampai menjelang kematiannya di pertengahan 70-an.

Banyak hal yang bisa kita teladani dari sosok sosok yang telah menorehkan namanya di buku sejarah tersebut. Terlepas dari kekurangan dan dan kekhilafan dari beberapa sejawat kita. Sosok dokter identik dengan daya kritis, keteguhan sikap dan pribadi yang bisa dipegang integritasnya. Dan satu yang paling menonjol adalah pemikiran mereka yang jauh ke depan, melintasi waktu dan sekat sekat pribadi maupun golongan, demi tujuan yang lebih luas dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Akhir kata, Selamat ulang tahun Dokter Indonesia. Bangga menjadi bagian- mu, tetap berkarya untuk Indonesia dan dunia yang lebih baik.[T]

Tags: dokterkesehatansejarah
Previous Post

Sapeken, Perjalanan adalah Guru; Mengasupi Segala Pengetahuan Dari Sebuah Perkenalan

Next Post

Segelintir Kisah Pilu “Pupulan Puisi Bali Anyar Ulun Danu” Dari Perspektif Pemuda Batur

dr. Ketut Suantara

dr. Ketut Suantara

Dokter. Lahir di Tista, Busungbiu, Buleleng. Kini bertugas di Puskesmas Busungbiu 2 dan buka praktek di Desa Dapdaputih, Busungbiu

Next Post
Segelintir Kisah Pilu “Pupulan Puisi Bali Anyar Ulun Danu” Dari Perspektif Pemuda Batur

Segelintir Kisah Pilu “Pupulan Puisi Bali Anyar Ulun Danu” Dari Perspektif Pemuda Batur

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co