8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Diksa

IGA Darma PutrabyIGA Darma Putra
November 5, 2019
inEsai
Swastyastu, Nama Saya Cangak
88
SHARES

Buku Shastra Wangsa menyebut lontar berjudul Bongkol Pangasrayan memuat ajaran tentang cara madiksa [Tingkahing Adiksa]. Penjelasannya sangat teknis dan tentu dengan istilah-istilah yang khas. Prosesi yang dijalani adalah Ndilah, Nuhun Pada, Matirtha, Majaya-jaya. Ndilah adalah prosesi yang berhubungan dengan api. Sesuatu yang terbakar, dalam bahasa Bali juga disebut kadilah. Mungkin juga Dilah dekat hubungannya dengan Dirah: nama lain Calonarang. Nuhun boleh jadi berasal dari kata Suhun, artinya meletakkan sesuatu di atas kepala. Sedangkan kata Pada dalam konteks ini berarti kaki. Jadi ada kaki yang diletakkan di atas kepala. Kaki siapa? Guru. Kepala siapa? Murid. Begitu barangkali.

Konon Windu Air adalah sarana yang digunakan dalam prosesi Nuhun Pada itu. Tentu yang disebut Windu Air itu tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Mungkin dengan mata yang tajam, Windu Air itu bisa dilihat. Anjing punya mata yang tajam, maka anjing lebih hebat dalam melihat dari pada manusia. Anjing itu Dewa Dharma.

Prosesi selanjutnya Matirtha dan Majaya-jaya. Tujuan dari seluruh rangkaian prosesi itu adalah mendapatkan rasa kewikuan. Bahkan menjadi rasa itu sendiri. Wiku dalam Shastra Wangsa diterjemahkan sebagai orang yang telah melepaskan kulit-kulitnya. Istilah kulit itulah yang digunakan untuk menyebut Wangsa. Jadi Wiku adalah orang yang telah melepaskan Wangsanya. Apa benar begitu?

Sayangnya dalam teks yang sama, Wiku juga disebut kulit. Kulit wiku bernama Wangsa Pandita Dewata. Istilah itu berarti kulit bernama Pandita Dewata. Sampai disana, pernyataan bahwa Wiku adalah orang yang melepaskan kulit masih tidak konsisten. Karena ternyata Wiku hanya melepaskan kulit Sudra, Wesya dan Ksatria, tapi belum melepaskan kulit Wikunya. Jadi prosesi diksa, hanya mengantarkan orang sampai pada Wiku.

Menjadi Wiku tentulah bukan perihal yang mudah. Ritual diksa adalah upacara, tahap selanjutnya menjadi Wiku pada tataran Susila atau etik. Karena setelah didiksa, bukan berarti perilaku bisa berubah dengan instan seinstan mie. Diksa bukan mie instan, dan memang tidak ada hubungannya.

Jika pun telah menjadi Wiku di tataran Susila, menurut ajarannya seorang Wiku juga mesti sampai pada tingkat Tattwa. Tattwa berarti “keituan”, sederhananya filsafat. Filsafat konon artinya mencintai kebijaksanaan. Dan bijaksana, adalah terjemahan yang agak pas untuk kata Pandita. Pandita sama dengan Wiku. Jadi, Wiku adalah orang yang bijaksana.

Lalu apa tugas menjadi Wiku? Silahkan tanyakan kepada yang menjadikan dirinya seorang Wiku. Tetapi, jika Wiku berarti orang yang telah melepaskan kulit, maka tugas Wiku adalah terus menerus melepaskan kulit-kulit yang melekat lengket itu. Tidak terkecuali, melepaskan kulit Wiku yang juga mengikat.

Diksa dalam bahasa Sanskerta, salah satunya berarti penyucian. Proses yang disebutkan di atas, adalah proses penyucian. Secara tidak langsung, Wiku adalah orang yang telah disucikan. Ia disebut suci karena telah hilang segala yang tidak suci-suci. Ketidaksucian bisa datang dari perbuatan, maka perbuatannya disucikan [kayika parisuddha]. Ketidaksucian bisa datang dari omongan, maka omongan itulah yang disucikan [Wacika]. Sumber ketidaksucian adalah pikiran, maka pikiran itu pula yang disucikan [Manacika]. Bayangkan jika ada manusia yang sudah sampai di tingkat itu, barangkali dunia seperti sudah menjadi miliknya.

Seorang Wiku adalah manusia Suci. Karena suci, ia bisa menembus batas-batas. Menembus batas, beda dengan melanggar aturan. Tapi apa benar kesucian ada batasnya? Seperti batas kesucian pura? Sebenarnya bagaimana cara kita memahami kata suci itu? Dalam bahasa Sanskerta, Sūci berarti ujung jarum yang tajam. Dalam teks Agastia Parwa, suci berarti api matahari. Dalam teks Widhi Shastra, Suci berarti Banten. Banten dalam teks Sundarigama disebut Raga [Tubuh]. Bayangkan bahwa tubuh adalah banten yang mesti dipersembahkan.

Diksa memang salah satu cara untuk menyucikan diri, tapi bukan cara cerdik untuk lari dari masalah-masalah duniawi yang belum selesai. Seperti air yang terlihat bening, bukan berarti tak beracun. Wiku Sisu Paling adalah sebutan untuk pendeta yang dari luar terlihat suci, tapi di dalamnya dusta-tamak. Siapa dia? Kita? [T]

Kacang [Kamus Cangak]

Wiku   : ia yang lepas dari segala istilah

Previous Post

PEMBANTU

Next Post

Di Jambore Pemuda Indonesia 2019, Kodim 1302 Minahasa Gelorakan Semangat Bela Negara

IGA Darma Putra

IGA Darma Putra

Penulis, tinggal di Bangli

Next Post
Di Jambore Pemuda Indonesia 2019, Kodim 1302 Minahasa Gelorakan Semangat Bela Negara

Di Jambore Pemuda Indonesia 2019, Kodim 1302 Minahasa Gelorakan Semangat Bela Negara

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

by Pry S.
June 8, 2025
0
Sastrawan Harus Miskin: Panduan Praktis Menyalahkan Negara (dan Sedikit Menyindir Masyarakat)

AKHIR Mei kemarin, Kompas menerbitkan sebuah feature bertajuk ‘Sastrawan Tak Bisa Menggantungkan Hidup pada Sastra.’ Liputan ini dibuka dengan narasi...

Read more

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co