13 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kesopanan Tak Perlu dalam Sinema #Catatan Kurator Denpasar Documentary Film Festival 2019

Putu Kusuma WijayabyPutu Kusuma Wijaya
September 30, 2019
inUlasan
Kesopanan Tak Perlu dalam Sinema #Catatan Kurator Denpasar Documentary Film Festival 2019

Poster film unggulan DDFF 2019. (Foto: FB?Tonny Trimarsanto A)

28
SHARES

Tidak seperti perkembangan film fiksi pendek dan panjang yang mencerahkan langit perfilman Indonesia, film dokumenter pendek dan panjang masih berada dalam awan gelap bercampur asap menyesakkan. Sedikit sekali para produser dan sutradara yang mencurahkan raga dan hatinya ke dalam genre ini.  Film dokumenter dianggap membosankan, tak laku dijual dan jauh dari glamor karper merah layaknya film-film cerita fiksi. Tak ada jaringan bioskop yang mau mati-matian membela film jenis ini, membuatnya hanya tumbuh dalam lingkaran ruang putar film kantong budaya dan film festival. 

Dalam Festival Film Indonesia dari tahun ke tahun memang ada piala citra untuk kategori dokumenter, tetapi ini hanya untuk sebatas ada saja. Film yang dinominasikan tak pernah beredar secara normal dan teratur seperti saudaranya film cerita dan hanya tersimpan rapi di lemari para pembuatnya setelah itu.

Dalam sirkuit film festival dokumenter  ada beberapa yang masih membara, menghidupkan semesta para pembuat film dokumenter di negeri ini. Jogja film Festival masih memberi peluang kepada para pembuat film dokumenter panjang berkompetisi, sementara Denpasar Film festival yang sudah sepuluh tahun berkibar, memberikan peluang kepada para pelajar, sutradara film pendek dokumenter untuk berkompetisi dengan para juri yang sangat mumpuni menilai sebuah film.  

Kesempatan untuk menggali potensi cikal bakal pembuat film dokumenter Indonesia telah dihidangkan dan disambut oleh para sineas dari berbagai sudut daerah, memperkenalkan karakter dan potensi daerah masing-masing. Dari tahun ke tahun, kita bisa menyaksikan film dari Aceh, Nias hingga Papua.

Yang menggembirakan munculnya para sineas pelajar dengan pendekatan dan ide-ide segar. Dalam edisi DEDOFF ke !0 tahun ini, ada Sarah Salsabila berkunjung ke pasar Sepur  Surabaya untuk melihat situasi yang ada. Agung Natha Prabangsa dengan tata fotograpi yang rapi memotret tukad Pakerisan serta Yunita Putri mengisahkan masalah air di derahnya. Anak-anak ini telah sanggup dan mampu menngabarkan persoalan-persoalan di daerahnya dengan baik.  Memang ide-ide besar tak akan jauh dari rumah.

Perkembangan dunia fotografi dengan makin mudahnya mendapatkan kamera digital canggih dengan hasil bagus, begitu pesat dimana-mana di dunia ini. Semua orang saat ini bisa menjadi pewarta, bisa membuat film dan mengabadikan apa saja dengan murah dan mudah. Sayang pencapaian ini tidak dibarengi oleh ilmu pengetahuan tentang film (dokumenter) sehinga karya-karya film dokumenter saat ini sering jatuh terjerembab ke dalam lubang kebosanan. Inilah yang menyebabkan film dokumenter tak laku dijual, karena masih menggunakan cara-cara lama layaknya film propaganda atau reportase televisi yang memamerkan hasil panen yang melimpah, misalnya.


PASUR karya Sarah Salsabila

Dalam bagan film dokumenter dunia, laju pencapaian begitu canggih. Inilah genre yang menjadi ujung tombak perkembangan sinema.  Film dokumenter bukan sebuah reportase jurnalisme semata, bukan juga film untuk televisi.  Jauh lebih besar dan tinggi dari itu. Untuk menjadikan karya yang berbicara, pendekatan sinema diperlukan. Bahasa sinema digunakan. Sentuhan personal diharapkan. Karakter misterius nan dalam dibutuhkan. Ini tidak saja orang-orang yang terkenal, tetapi bisa saja ayah, ibu atau adik-adik kita. Ini bukan saja orang yang sanggup mendaki puncak Jaya Wijaya, tetapi orang yang terkapar tak berdaya di dipan rumah sakit. Dalam dunia dokumenter modern, semua bisa dilakukan, dan bisa mencuri perhatian. Inilah sejatinya materi uanggu film dokumenter.

Dunia dokumenter Indonesia kebanyakan masih dipenuhi oleh serial wawancara yang dilakukan dengan pakem standar membosankan. Tidak pernah orang diwawancarai sambil makan, atau mandi, atau tidur, karena tidak sopan. Kesopanan tak perlu dalam sinema. Ini hanya hadir dalam film pelatihan atau propaganda.

Hal yang paling sering dijumpai dalam film dokumenter Indonesia, adalah pertanyaan seputar penghasilan nara sumber. Pembuat film ingin menyederhanakan segala jerih payahnya dengan satu pertanyaan. Ini adalah jurnalisme.

Bagi seorang sineas, dia akan mengikuti sang nara sumber bekerja, lalu akan melihat bagaimana sang nara sumber menerima sejumlah uang, lalu menunjukkannya. Tunjukkan apa yang diperbuat adalah sinema. Bertanya apa yang diperbuat, adalah jurnalistik.

Minimnya akademi film di Indonesia membuat para seneas muda tumbuh dengan segala macam cara tanpa bimbingan. Dari you tube,  pelajaran extra kurikuler sekolah, satu dua ilmu diperoleh. Tetapi itu sama sekali tak menjamin mengerti bahasa sinema yang benar.  Hal-hal yang menyangkut teknik  begitu digandrungi.  Anak muda mengejar satu kecanggihan merk kamera satu ke lainnya.  Mereka mengabadikan momen lalu akan berakhir nyaman dalam bisnis foto dan video kawinan. Dijuluki tukang foto oleh orang-orang.

Denpasar Documentary Film Festival dalam edidi ke 10 * benar-benar serius untuk memberikan edukasi dan wadah bagi perkembangan sinema dokumenter yang masih dipandang sebelah mata di Indonesia. Dengan semangat tak henti-henti dan disokong oleh pemerintah daerah, DIDOFF mengadakan pembekalan film dokumenter bagi pelajar dengan mengadakan kemah. Ini diharapkan mampu mendidik para sineas muda menggali potensi daerahnya. Perjalanan masih panjang dan jauh. Langkah awal jelas diperlukan. Dengan alat seadannya seharus cukup menggetarkan dunia melalui film dokumenter. Banyak film-film penting dokumenter dunia hanya dikerjakan dengan seorang diri.

Tersendatnya aliran distribusi film film dokumenter di Indonesia ke penontonnya,  karena minimnya ruang putar yang layak. Ini kendala serius mengkerdilkan.  Persoalan yang sudah patut  dibantu oleh pemerintah dari pajak bioskop yang diterima. Jika ini  dilakukan, maka akan terjadi siklus sehat perkembangan  distribusi sinema Indonesia. Yang kuat menolong yang lemah. Film fiksi panjang sudah mampu hidup, membiayai film dokumenter yang masih belum mampu berjalan. Jika film fiksi panjang hanya berpusat di Jakarta, maka film dokumenter sudah tumbuh dari Aceh hingga Papua. Mereka lahir dari sineas-sineas daerah penuh harapan. Dengan membantu film dokumenter membantu Nusantara berbicara dan menumbuhkan benih-benih industri film di daerah.

Akhirnya, mencari celah agar film dokumenter tidak lagi sesuatu yang membosankan  mesti tetap dilakukan. Maka cobalah tonton film dokumenter pendek dari  Rina Tsou berjdul Horrible 30 me, My Father and Richard the Tiger, yang nanti akan diputar dalam Minikino Film week ke 5 tanggal 5-12 Oktober di berbagai tempat di Bali.  Dengan menggunakan arsip film lama Taiwan, sang sutradara 30 tahun ini, sanggup membuat kita menangis tersedu-sedu. Karya dokumenter yang hidup dan begitu personal. Inilah sejatinya arah perkembangan dokumenter dunia. Dia adalah kita yang tak bisa berbuat apa-apa, bukan mereka yang begitu besar dan tenar. Dia adalah lubuk hati kita yang paling personal.  Sesuatu yang personal ternyata begitu universal.  

Tags: Denpasar Documentary Film Festivalfilmfilm dokumentersinema
Previous Post

September 30

Next Post

Restorasi Lontar Antar Generasi – Catatan Harian Sugi Lanus

Putu Kusuma Wijaya

Putu Kusuma Wijaya

Pembuat film. Pengelola Rumah Film Sang Karsa di Jalan Singaraja-Seririt KM 13.2, Kaliasem, Buleleng

Next Post
Restorasi Lontar Antar Generasi – Catatan Harian Sugi Lanus

Restorasi Lontar Antar Generasi – Catatan Harian Sugi Lanus

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more

Refleksi Visual Made Sudana

by Hartanto
May 12, 2025
0
Refleksi Visual Made Sudana

JUDUL Segara Gunung karya Made Sudana ini memadukan dua elemen alam yang sangat ikonikal: lautan dan gunung. Dalam tradisi Bali,...

Read more

Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

by Sonhaji Abdullah
May 12, 2025
0
Melihat Pelaku Pembulian sebagai Manusia, Bukan Monster

DI Sekolah, fenomena bullying (dalam bahasa Indoneisa biasa ditulis membuli) sudah menjadi ancaman besar bagi dunia kanak-kanak, atau remaja yang...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery
Pameran

Fenomena Alam dari 34 Karya Perupa Jago Tarung Yogyakarta di Santrian Art Gallery

INI yang beda dari pameran-pemaran sebelumnya. Santrian Art Gallery memamerkan 34 karya seni rupa dan 2 karya tiga dimensi pada...

by Nyoman Budarsana
May 10, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co