21 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menonton Konser New Gamelan: Melompat Bangun atau Lelap Menuju Potongan Pengalaman Bunyi

Agus WiratamabyAgus Wiratama
September 23, 2019
inUlasan
Menonton Konser New Gamelan: Melompat Bangun atau Lelap Menuju Potongan Pengalaman Bunyi

rOrAs Ensemble membawakan komposisi Word in Iron di Bentara Budaya Bali (Foto Bentara Budaya Bali)

22
SHARES

Seseorang masih setengah bangun dari mimpinya yang lelap. Tiba-tiba aroma masakan ibu membuat perutnya lapar dan ingin sekali melompat dari tempat tidur. Tapi melompat tiba-tiba dari tempat tidur rasanya begitu berat. Pertentangan membuat salah satu dari dua hal itu menyerah. Antara tidur untuk masuk ke mimpi atau perlahan bangun untuk mencari sumber aroma masakan ibu.

Perasaan mencium aroma masakan seperti itu saya rasa ketika ke Bentara Budaya Bali pada Hari Jumat, 20 September 2019, dalam acara Komponis Kini 2019 “A Tribute To #5 Wayan Beratha” menonton konser musik oleh komposer I Wayan Gde Yudane dengan Roras Ensembel yang membawa karya berjudul “Word in Iron” dan Dewa Alit dengan Gamelan Salukatnya yang membawa karya bertajuk “Siklus”.

Perasaan tidur dan melompat pada konser ada di antara masuk ke imajinasi atau bertahan pada visual sebagai sebuah pertunjukkan. Bagi saya, ini bukan hal gampang. Sebagai penonton yang tidak memiliki latar belakang bermain musik, cukup sulit bagi saya mencari cara untuk bisa menikmati konser tidak hanya dari sisi visual mata.

Sepertinya, mata saya begitu kuat dijajah oleh visual keseharian dan kedekatan saya dengan kehidupan ritual yang melibatkan gamelan. Ketika melihat gamelan selonding yang dimainkan tersebut membuat saya sadar, rupanya telinga saya lebih lemah dari pada mata sehingga melihat dan mendengar sekaligus membuat saya masih membayangkan selonding pada umumnya, padahal bila saya menutup mata akan ada pengalaman imajinasi yang berbeda.

Saya mencoba menutup mata untuk menikmati musik gamelan karena mata telah demikian kuat ditimpa beban citra bentuk gamelan. Saat menutup mata, selonding yang sebelumnya saya rasa berbunyi empuk menjadi berbeda. Sesungguhnya hal ini sangat menggelitik saya dalam hati. Saya ingin bertanya pada sesi diskusi, tetapi hari terlalu larut untuk itu sehingga tak ada kesempatan buat saya bertanya.


rOrAs Ensemble membawakan komposisi Word in Iron di Bentara Budaya Bali (Foto: Bentara Budaya Bali)

Tulisan ini sesungguhnya pertanyaan dan pengalaman yang tidak sempat  saya sampaikan. Lebih baik rasanya saya menulisnya. Beberapa hal dan pengalaman tersebut sedemikian menggelitiknya sehingga sesampai di rumah, gelitikan yang mengawang-awang itu mengganggu jam istirahat saya.

Pengalam ketika saya menutup mata sama halnya dengan bangun pagi yang diteror oleh aroma masakan tadi. Citra yang terpendam dipanggil oleh stimulus musik sehingga bayangan akan citra tersebut muncul seolah nyata, dan nikmat sekali rasanya hanyut dalam hayalan itu.

Dalam konteks musik gamelan Yudane ketika menutup mata, beberapa bunyi yang diciptakan seolah memanggil beberapa citraan saya terhadap bunyi-bunyi itu. Mungkin menjadi hal yang berbeda dengan orang lain. Saya mempunyai pengalaman dan kedekatan dengan pande besi. semasa kecil, saya sering bermain di rumah teman yang ada Prapen di halaman rumahnya. Saya merasa akrab dengan suara besi yang dipukul, direndam ketika panas, dan sebagainya.

Citraan akan bunyi itu tiba-tiba muncul di kepala saya. Tetapi tak bisa hanyut begitu saja. Seperti mimpi, semua visual yang digambarkan bedasar pengalaman itu terpotong-potong. Dari hal yang satu melompat menuju bayangan yang lain. Dari pande besi dan bayangan terhadap hal yang berkaitan dengan pande besi, tiba-tiba bunyi selonding berubah seperti drum yang ditempa. Pengalaman seperti ini pun menjadi bagian penting dalam diri saya.

Ketika kecil, terutama ketika ada drum kosong setelah pengaspalan jalan, drum akan dipukul oleh teman-teman saya dengan iseng. Visual seperti ini tiba-tiba muncul. Semua itu terpotong-potong tanpa pernah selesai, tetapi satu hal penting bahwa ada satu bunyi yang mengingatkan saya untuk tidak hanyut. bunyi itu seperti dengungan dalam kepala yang begitu cepat memotong khayalan.

Hal seperti ini tidak terjadi ketika saya mendengar gambelan yang sering dimainkan di tempat ritual. Ketika menutup atau membuka mata, visual yang muncul selalu gebogang, ayam panggang, buah, dupa, tarian, dan sebagainya. Semua hayalan hanya bagian ritual, tak ada masa kecil.


Sekaa Gamelan Salukat membawakan komposisi Siklus di Bentara Budaya Bali (Foto Bentara Budaya Bali)

Saya rasa pengalaman bunyi inilah yang disasar. Hal yang sama saya rasa ketika mendengar musik dari komposer Dewa Alit dengan Gamelan Salukatnya. Gong dijejer, tak ada yang normal. Pertama melihat formasi ini, saya membayangkan formasi seperti ini dibawa ke banjar. Mungkin akan ada satu atau dua orang yang protes. Setelah mendengar musik Yudana, saya seolah mendapat cara mendengar musik seperti ini. Jangan melihat pemain! Saya melihat langit, mendengar musik Dewa Alit, lalu perlahan menutup mata.

Untung tidak tidur, tapi memang tak ada kesempatan untuk itu. Bunyi-bunyi telah siap meneror. Gamelan ini memberi citra yang lain dengan musik gamelan Yudane. Apabila saya membayangkan masa kecil dengan pengalaman kedekatan bunyi yang diciptakan, ketika mendengar Dewa Alit, visual yang muncul adalah sesuatu yang asing. Bukan lagi ruang masa kecil, barangkali bukan pula masa depan. Musik yang mengantar saya menuju ruang entah di kepala. Namun, saya tak ingat betul itu terpotong atau tidak. Dari pengalaman itu, sekarang saya punya tips untuk mendengar musik gamelan. Tutup mata, letakkan fokus di telinga.

Satu hal lagi yang cukup menggelitik saya adalah pernyataan Yudane, “Komposer ngeri dengan masa lalu”. Entah berhubungan atau tidak, Penyataan ini mengingatkan saya dengan Deridda yang mengatakan, mencari makna asli adalah satu kekejaman karena makna asli akan membunuh tafsir dan berpeluang memonopoli makna. [T]

Tags: Bentara Budayagamelanmusik
Previous Post

Tetap Sehat dengan Kondom

Next Post

Menulis dan Pendosa Kebudayaan – Catatan dari Dukuh Penaban

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Menulis dan Pendosa Kebudayaan – Catatan dari Dukuh Penaban

Menulis dan Pendosa Kebudayaan – Catatan dari Dukuh Penaban

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galungan di Desa Tembok: Ketika Taksi Parkir di Rumah-rumah Warga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

HP Android dan Antisipasi Malapetaka Moral di Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 21, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

DALAM beberapa tulisan yang pernah saya publikasikan, kurang lebih sepuluh tahun lalu saya sudah memperkirakan bahwa seketat dan setegas apa...

Read more

Mari Kita Jaga Nusantara Tenteram Kerta Raharja

by Ahmad Sihabudin
May 20, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

Lestari alamku, lestari desaku, Di mana Tuhanku menitipkan aku. Nyanyi bocah-bocah di kala purnama. Nyanyikan pujaan untuk nusa, Damai saudaraku,...

Read more

PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

by Putu Eka Guna Yasa
May 20, 2025
0
PACALANG: Antara Jenis Pajak, Kewaspadaan, dan Pertaruhan Jiwa

MERESPON meluasnya cabang ormas nasional yang lekat dengan citra premanisme di Bali, ribuan pacalang (sering ditulis pecalang) berkumpul di kawasan...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum
Pameran

Menyalakan Kembali Api “Young Artist Style”: Pameran Murid-murid Arie Smit di Neka Art Museum

DALAM rangka memperingati 109 tahun hari kelahiran almarhum perupa Arie Smit, digelar pameran murid-muridnya yang tergabung dalam penggayaan Young Artist....

by Nyoman Budarsana
May 21, 2025
I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor
Persona

I Made Adnyana, Dagang Godoh Itu Kini Bergelar Doktor

“Nu medagang godoh?” KETIKA awal-awal pindah ke Denpasar, setiap pulang kampung, pertanyaan bernada mengejek itu kerap dilontarkan orang-orang kepada I...

by Dede Putra Wiguna
May 21, 2025
Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan
Panggung

Ubud Food Festival 2025 Merayakan Potensi Lokal: Made Masak dan Bili Wirawan Siapkan Kejutan

CHEF lokal Bali Made Masak dan ahli koktail Indonesia Bili Wirawan akan membuat kejutan di ajang Ubud Food Festival 2025....

by Nyoman Budarsana
May 20, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co