Pagi yang dingin menyambut fajar, matahari mulai beranjak dari peraduannya. Terpaan angin khas Kintamani serasa memeluk tubuh. Dingin kian terasa menusuk hingga ke tulang. Akan tetapi, hamparan sabana bunga di sepanjang jalan Rejeng Anyar menuju Toya Bungkah di kawasan Kintamani, Bangli, memanjakan mata. Bunga-bunga cantik yang muncul pada ranting pohon tanpa daun ini, menjadi perpaduan yang sangat anggun dan menawan. Ialah bunga dari Pohon Gamal.
Pohon Gamal dikenal dengan nama ilmiah Gliricidia sepium merupakan kerabat polong-polongan dari suku Leguminosae. Tanaman ini dimanfaatkan sebagai pagar hidup atau peneduh. Habitat asli tanaman gamal adalah hutan gugur daun tropika, di lembah dan lereng perbukitan. Tumbuh pada berbagai habitat dan jenis tanah. Gamal berasal dari kawasan Pantai Pasifik Amerika Tengah dan Brazil.
Tanaman perdu ini memiliki batang dengan cabang yang banyak, dengan tinggi mencapai 2m sampai 15m. Memiliki daun majemuk ganjil dengan panjang 15-30 cm, dan menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau tiba. Bunga gamal berwarna merah muda sampai kemerahan dengan titik kuning nan eksotik, menyebar di dasar kelopak. Setelah itu akan menghasilkan buah polong berbiji butir, pipih memanjang, memecah ketika masak dan kering.
Tanaman gamal berfungsi sebagai pengendali erosi dan gulma, karena memiliki akar penambat nitrogen yang baik. Daun gamal sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak, terutama untuk hewan pemamah biak (ruminansia). Dapat pula dimanfaatkan sebagai pupuk hijau untuk memperbaiki kesuburan tanah.
Gliricidia sepium dapat dikembangbiakkan dengan cara vegetatif maupun generatif. perbanyakan tanaman gamal dapat dilakukan dengan biji ataupun stek batang. Namun, biasanya lebih banyak menggunakan stek batang, karena sulitnya mencari dan mengumpulkan biji tumbuhan gamal. Disamping itu, perbanyakan tanaman gamal dengan metode stek batang, relatif mudah dengan jangka waktu yang lebih singkat. Waktu penanaman yang baik untuk tumbuhan gamal adalah ketika akhir musim hujan.
Perlu disadari alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian dapat menimbulkan banyak masalah seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, banjir, kekeringan hingga punahnya flora dan fauna. Masalah seperti ini bertambah buruk seiring dengan berjalannya waktu, maka dari itu tanaman gamal dirasa perlu untuk dibudidayakan, karena dapat mencegah terjadinya erosi.
Stuktur akar tanaman gamal yang mampu mengikat tanah dengan kuat, akan membantu memperbaiki kontur tanah yang rentan terhadap erosi. Selain itu, setelah diuji secara fitokimia, ekstrak daun gamal mengandung sejumlah zat yang memiliki potensi sebagai pestisida nabati, yang mampu menekan serangan hama dan insidensi penyakit. Kandungan bahan aktif yang terdapat pada tanaman gamal yaitu, steroid, tanindan savonin.
Berada di daerah perbukitan Kintamani, tepatnya di sepanjang jalan dari Rejeng Anyar menuju Toya Bungkah panorama alam tersaji indah, ketika puluhan pohon gamal yang tumbuh liar, dan bunga-bunga gamal yang mulai bermekaran.
Sepintas bunga tanaman gamal terlihat bak bunga Sakura yang ada di Jepang. Hingga membuat anak muda yang gemar memotret, untuk berhenti sejenak dan berjalan menuju sabana, dengan bebatuan lava yang sudah tak asing lagi. Hanya untuk menikmati momen pada saat musim kemarau tiba. Karena bunga-bunga gamal hanya mekar saat musim kemarau dan daunnya berguguran menyisakkan ranting yang dipenuhi bunga. Tak cukup sampai disana keindahan danau dan gunung Batur juga menjadi salah satu pemantiknya.
Bagi saya bunga gamal adalah sakuranya Kintamani yang sungguh menawan. Kemampuan adaptasi tanaman gamal, hendaknya dapat digunakan sebagai contoh ketika menjalankan hidup. Bahwa untuk bertahan hidup harus terbiasa beradaptasi, sekalipun kita hidup di tanah tandus dan kering.
Terlepas dari itu semua, ada hal penting yang terselip di dalamnya, yaitu perjalanan akan terasa jauh lebih indah, jika kita mau melambatkan langkah dan berhenti sejenak. Tak perlu menyeragamkan diri dengan kebanyakan orang. Maka kau akan temukan kualitas sebuah perjalanan yang didasari dengan hati. Karena alam adalah candu yang membuat setiap insan ingin kembali dan kembali lagi, hingga membuat mereka merasakan arti hidup yang sesungguhnya.[T]