2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Simbol-simbol yang Tak Lagi Indah

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
August 26, 2019
inEsai
Saat Raga Sakit, Biarkan Pikiran Tetap Sehat –Cerita Tentang Pasien Cuci Darah
39
SHARES

Segala simbol-simbol dalam kehidupan manusia, adalah hasil berkesenian yang dituntun oleh kecerdasan. Sebagai sebuah karya seni, mestinya ia diperlakukan dengan penuh apresiasi. Sebagai sebuah produk kecerdasan, seharusnya ada rasa hormat kita di sana. Bahkan jika itu adalah simbol-simbol yang telah dilarang, belum tentu semuanya karena ketidakbenarannya, namun mungkin saja karena rasa takut kita yang telah menjadi paranoid.

Perasaan takut yang tak berwujud, yang tak punya rumah, entah ia datang dari dan mau pergi ke mana. Akan selalu mencari korban atas ketakutan-ketakutannya sendiri, bagai radikal bebas yang toksik merusak sel-sel lainnya dalam tubuh manusia. Simbol-simbol bahkan lebih “diam” ketimbang sebuah gagasan atau ide yang telah dijabarkan dalam narasi-narasi. Keduanya adalah reperesentasi dari sebuah kebebasan berpikir dan berbicara.

Selamanya pikiran itu punya kemewahan sebagai entitas yang selalu bebas. Dunia takkan pernah dapat mengadili pikiran-pikiran manusia, ia berada pada level peradilan Tuhan. Hingga gagasan atau simbol itu menjelma menjadi sebuah agresi yang telah melannggar kemerdekaan orang lain maka ia dapat dipersalahkan atas perbuatan-perbuatannya itu. Saat di penjara pun kemudian, pikiran-pikiran seorang pesakitan akan tetap selalu merdeka. Meski demikian, kemerdekaan berpikir tak selalu membawa kebaikan, maka kita diajak adil sejak dalam pikiran. Inilah kemerdekaan yang esensi.

Hari ini, simbol-simbol lebih sering menyulut kebencian dan dendam. Saat seorang pemuka agama di ruang tertutup telah merendahkan simbol agama yang lain, namun di luar dugaan rupanya terkuak ke ruang publik. Jika ruang tertutup adalah identik dengan pikiran, maka ia bebas. Namun saat ia dibelenggu kebencian, sebetulnya itu bukanlah pikiran yang merdeka. Kebencian adalah penjajah dalam pikiran itu sendiri. Identik dengan rasa iri, cemburu, dendam, kecewa dan takut. Patutlah ada ungkapan terkenal ini, musuh terbesar kita adalah diri-sendiri. Atau, semua musuh di luar sana niscaya kita kalahkan saat terlebih dahulu kita kuasa mengalahkan diri-sendiri, melumpuhkan segala energi negatif dalam jiwa sendiri.

Jika itu yang terjadi, maka seharusnya tak perlu ada penghancuran patung Budha di lembah Bamiyan, Afghanistan oleh kelompok Taliban. Dua patung raksasa dari sosok tokoh Budha yaitu Buddha Wairocana atau yang populer disebut “Solsol” dengan ketinggian 53 meter sekaligus yang terbesar, dan Gautama atau “Shahmama” setinggi 35 meter yang diketahui dibuat pada abad keempat dan kelima. Lembah Bamiyan yang terkenal dengan keindahan alamnya, terletak di Afghanisan tengah dan berjarak sekitar 130 km barat laut dari Kabul, ibukota Afghanistan, dan berada di ketinggian 2.590 meter di atas permukaan laut. Di masa lampau, ia termasuk ke dalam Jalur Sutra yang termashur itu. Betapa kebencian dan rasa takut telah meluluhlantakkan karya-karya terbaik dalam sejarah peradaban umat manusia itu. Hanya menyisakan butiran-butiran debu pikiran terjajah yang terus beterbangan hingga di era milenium ini.

Segala simbol-simbol, karena ia hasil berkesenian yang dijiwai kecerdasan, maka menuntut kebijaksanaan kita dalam menafsirkannyaa. Dalam budaya tradisional kanak-kanak kita misalnya, kakek nenek atau orang tua melarang kita duduk di atas bantal karena dapat menyebabkan pantat kita bisulan. Itu jelas pelajaran soal sopan santun dan tata krama, bukannya soal kesehatan dan medis, meski mereka memilih diksi bisulan atau abses. Atau saat perayaan hari raya Nyepi yang eksotis, amati gni adalah salah satu tradisi yang harus ditaati, yaitu tidak menyalakan api dan lampu. Sesungguhnya ia membawa makna hakikat untuk kita berlatih meredam segala emosi dan amarah yang bagaikan api dapat melalap hanguskan segala akal sehat dan kebaikan. Namun nyatanya kita justru lebih sering meributkan dan melakukan razia penduduk yang menyalakan lampu di rumahnya saat perayaan Nyepi.

Kita mungkin dapat belajar banyak dari seorang yang bernama Dan Brown. Penulis kelahiran Exeter, New Hampshire, USA tahun 22 juni 1964 ini begitu terpesona dengan berbagai simbol dalam sejarah dunia. Itulah yang kemudian menjadi tema-tema dalam novel-novel larisnya yang telah laku puluhan juta kopi dan telah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 40 bahasa negara-negara di dunia. Ia paham betul, ada keindahan dan kecerdasan yang tersembunyi dalam simbol-simbol yang eksis dalam kehidupan berbagai tradisi, budaya maupun agama dan keyakinan manusia di seluruh belahan bumi ini. Ia membuka pikiran dan hatinya pada setiap simbol yang berserakan bahkan yang kini hanya tersisa dalam catatan-catatan terbatas karena telah ditinggalkan oleh kaumnya. Merangkaikannya menjadi labirin rumit alur peristiwa cerita-cerita yang menegangkan dalam novel-novelnya.

Dan Brown sepertinya telah mengingatkan kita, keindahan segala simbol-simbol dalam peradaban ini takkan pernah sirna, ia hanya akan buruk dan menjadi rendah dari kebencian-kebencian kita. Dari pikiran yang tak pernah merdeka, terjajah oleh dendam dan kedengkian.   

Tags: agamafilsafatsastrasimbol
Previous Post

Dua Pelukis Bali Lolos ke Beijing International Art Biennale 2019

Next Post

Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Komang Wulandari dan AA Putu Atmaja, Komposer Muda yang Menyikapi Ulang Gamelan Bali

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co