14 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pentas “Barabah” Teater Sadewa: Hanyut pada Pemanggungan Konteks Lama

Agus WiratamabyAgus Wiratama
July 21, 2019
inUlasan
Pentas “Barabah” Teater Sadewa: Hanyut pada Pemanggungan Konteks Lama

pementasan naskah Barabah ini oleh Teater Sadewa dan disutradarai Hendra Utay yang digelar dalam rangka Program Penyajian dan Pengembangan Seni UPTD Taman Budaya Art Center Tahun 2019, Sabtu, 20 Juli malam. (Foto; Dok Teater Sadewa)

13
SHARES

Saya tidak tahu pasti bagaimana konteks zaman penulisan naskah “Barabah” karya Motinggo Busye. Saya berusaha melepas pikiran itu untuk menikmati pementasan naskah Barabah ini oleh Teater Sadewa dan disutradarai Hendra Utay yang digelar dalam rangka Program Penyajian dan Pengembangan Seni UPTD Taman Budaya Art Center Tahun 2019, Sabtu, 20 Juli malam.

Mungkin, memang seperti itulah harusnya pementasan yang memilih corak realis, menghanyutkan penonton pada adegang demi adegang yang dibangun. Saya menikmati pementasan ini, dan pada bagian tertentu, sangat beruntung bagi saya lampu di area penonton dimatikan, sebab kalau tidak, maka akan kentara penonton yang menangis karena hanyut pada adegang akhir. Saya sendiri dengan sangat pelan agar tak kentara oleh beberapa penonton di sebelah, sedikit mengangkat tangan untuk menekan mata yang tiba-tiba seperti kelilipan.

Naskah ini saya rasa memang naskah yang sangat menarik. Polanya pun mirip seperti naskah tersohor Motinggo Busye, yaitu “Malam Jahanam”. Barabah sendiri bercerita tentang seorang tokoh perempuan yang memiliki suami bernama Banio. Banio diceritakan sebagai seorang laki-laki tua yang sudah sempat 12 kali beristri namun tak memiliki anak laki-laki. Barabah sebagai istri keduabelas sangatlah pencemburu. Inilah penyebab  terbangunnya beberapa konflik dalam kisah ini.

Pada suatu hari datang seorang perempuan yang bernama Zaitun. Perempuan ini mencari Banio untuk membicarakan masalah pernikahan. Tidak jelas bertanya, Barabah malah buru-buru cemburu dengan perempuan itu dan mengira suaminya akan menikahi perempuan itu.

Konflik pertama terjadi. Lalu perempuan itu diusir. Kemudian seorang lelaki tak dikenal datang ketika suami barabah keluar untuk memastikan siapa sesungguhnya perempuan yang datang ke rumah dan mencarinya agar Barabah tidak cemburu dan masalah keluarga itu selesai.

Lelaki lain itu masuk dan diusir oleh Barabah sebab suaminya pernah berpesan agar tidak menerima tamu laki-laki ketika ia tak di rumah. Tapi laki-laki itu tidak mau pergi hingga suami Barabah itu datang. situasi ini justru menimbulkan kecemburuan pada suami barabah. Sampai laki-laki itu pun juga diusir.

Cukup membuat saya terkejut dengan cerita ini, ternyata perempuan yang dicemburui Barabah adalah anak dari suaminya dengan istrinya yang keenam, sementara lelaki kedua itu adalah seorang kusir yang menjadi calon suaminya. Keriuhan dalam rumah itu berganti menjadi haru ketika Banio tahu bahwa itu adalah anaknya. Cerita ini berakhir dengan haru dan kepergian calon pengantin itu dengan terburu-buru sebab kereta yang dipesan akan segera berangkat.

Barabah sendiri diperankan dengan baik oleh Agung Istri Indah. Seorang pencemburu dan istri kedua belas saya rasa cukup berat untuk dipahami. Saya sendiri sulit memahami bagaimana situasi mental seseorang yang menjadi istri keduabelas dan masih mempunyai perasaan cemburu seperti itu.

Tetapi kekuatan bermainnya cukup mengagumkan seperti misalnya pada adegang Zaitun perempuan yang dicemburui barabah yang diperankan oleh April Artison ingin dicincang oleh Barabah. Tiba-tiba pada adengan itu tepuk tangan, saya menduga hal itu diakibatkan begitu terasanya permainan tubuh Istri Indah dalam bergerak dan dialog—di samping hal-hal teknis seperti beberapa dialog yang lepas dari karakter Barabah.

Karakter yang sesekali lepas juga terjadi pada Banio yang diperankan oleh Cristyan A S. Adengan Marah seperti menjadi pemicu warna vocalnya lepas. Tetapi, tidak hanya itu, pada adegan Banio cemburu dengan Adibul karena cemburu dan salah paham, Banio mengeluarkan golok namun, sarung golok itu jatuh.

Saya menduga ini bukan suatu kesengajaan, namun saya rasa kurang berani Cristyan sebagai Banio mengambil sarung yang jatuh itu, meskipun diambil tetapi temponya kurang tepat. Banio yang digambarkan pada naskah sebagai orang yang bungkuk sepertinya belum sampai dengan baik walau hal itu ditambal dengan penambahan benda di punggung Cristyan.

Meskipun saya sangat menikmati pementasan ini, namun hal-hal kecil terkadang luput dan terlihat sebagai rakaian adegan yang bagi saya perlu diperhitungkan. Naskah ini banyak menghadirkan konteks zaman yang berjarak dengan masa kini yang barangkali memang sulit untuk diadopsi. Semisal pada adegan Banio dengan Adibul. Banio berkata dia pernah membunuh 7 ekor macan.

Sesampai di kampungnya macan itu ditawar dengan harga tinggi yaitu dua ratus ribu rupiah. Dalam pentas, hal itu tetap disampaikan. Tentu jumlah uang itu tidak lagi menjadi jumlah yang besar. Di samping itu, Banio pernah jatuh miskin karena membagi-bagi tanahnya sebab mengikuti aturan pemerintah.

Hal ini juga tidak terjadi saat ini yang barangkali jika diubah pada konteks kekinian akan sulit ditemukan padanannya. Hal yang lain adalah ketika dengan tegas Banio berkata bahwa ia selalu menang dalam banyak hal kecuali naik pesawat dan ingin sekali naik pesawat. Ia menceritakan pesawat dengan mengagumkan yang barangkali pada zaman sekarang orang yang pernah kaya tak kan luput dengan kegiatan ini.

Bertambah yakinlah saya kalaa konteks cerita ini adalah zaman dulu ketika Adibul berkata bahwa dia menaiki pesawat tempur jepang ketika umur remaja. Dari semua itu saya berkesimpulan bahwa pementasan ini memang ingin memainkan naskah ini secara utuh tanpa perubahan atau penyesuaian dengan zaman sekarang. Tentu itu hal yang bagi saya sah-sah saja.

Namun, permainan utuh justru dipatahkan dengan beberapa hal. Saya rasa naskah lama yang disampaikan saat ini dengan niat menyampaikan secara utuh bukanlah perkara mudah. Sebab, pada penampilan tertentu, Adibul yang merupakan seorang kusir mengenakan pakaian necis bahkan sepatu yang sangat keren. Saya tak tahu betul, zaman itu apakah sepatu seperti itu sudah ada dan apakah mewakili seorang kusir atau tidak.

Di luar benturan itu, tokoh Adibul ini ketika di atas panggung diciptakan memiliki karakter yang mungkin karena gelisah, menjadi banyak tingkah. Lelucon yang ia mainkan di panggung beberapa kali menpar tawa penonton hingga pecah. Saya sendiri melepas tawa menikmati permainan Adibul yang diperankan oleh Turah Krishna ini. ia begitu mencolok ketika bertemu dengan Barabah tetapi untungnya pemeran Barabah tak kalah kuat ketika di atas panggung. Ia menimpali permainan Krishna dengan seimbang sehingga gerak-gerik Adibul yang banyak itu diseimbangkan dengan gerakan kecil namun mengimbangi oleh Barabah.

Pementasan ini sangat didukung oleh para pemain musik dengan musiknya yang turut membangun pementasan ini. Saya sangat merasakannya terutama pada adegang terakhir yang mengharukan itu. Secara keutuhan pertunjukkan, saya menikmati permainan ini disamping hal-hal kecil yang menurut saya perlu diperhitungkan lagi.  

Pada akhir pementasan, tak ragu lagi semua penonton sadar lagi bahwa yang menghanyutkan itu adalah sebuah tontonan sehingga riuh tepuk tangan pecah memenuhi Gedung Ksirarnawa Art Center meski kursi penonton tidak penuh. [T]

Tags: denpasarTeaterTeater Sadewa
Previous Post

Bioskop di Tukad Badung, Ada Film tentang Sungai, Ada tentang Petani

Next Post

Jodoh saat Ospek adalah Cinta Sejati

Agus Wiratama

Agus Wiratama

Agus Wiratama adalah penulis, aktor, produser teater dan pertunjukan kelahiran 1995 yang aktif di Mulawali Performance Forum. Ia menjadi manajer program di Mulawali Institute, sebuah lembaga kajian, manajemen, dan produksi seni pertunjukan berbasis di Bali.

Next Post
Jodoh saat Ospek adalah Cinta Sejati

Jodoh saat Ospek adalah Cinta Sejati

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

LELUHUR JAGUNG

by Sugi Lanus
June 13, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

—Catatan Harian Sugi Lanus, 13 Juni 2025 *** Ini adalah sebuah jejak “peradaban jagung”. Tampak seorang ibu berasal dari pulau...

Read more

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co