30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

“Ntud Nduk Fun Bike”, Jelajah Jalan Mesra Subak dan Pedesaan di Tabanan

Wayan JunaedybyWayan Junaedy
July 2, 2019
inKhas
“Ntud Nduk Fun Bike”, Jelajah Jalan Mesra Subak dan Pedesaan di Tabanan

“Ntud Nduk Fun Bike”, Jelajah Jalan Mesra Subak dan Pedesaan di Tabanan

308
SHARES

Minggu 30 Juni, sekitar pukul 7 pagi, saat dingin betul-betul menyusup sampai ke tulang, kami menggetarkan Subak Sidang Rapuh dan Subak Uma Kaang, Desa Marga Dauh Puri, Marga, Tabanan. Kalau diperkirakan, ada sekitar 900 peserta fun bike cross country, melewati subak-subak itu. Jalan subak yang begitu sempit, ketika dilewati ratusan peserta sepeda, membuat macet yang mengular sampai beberapa meter. Acara fun bike itu menjadi tontonan para petani yang sedang menggarap sawah. Sawah yang biasanya sepi, pagi itu mendadak seperti pasar.  

Ntud Nduk, sebuah komunitas sepeda di Desa Tunjuk, kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, sedang mengadakan hajatan. Dalam rangka HUT Ntud Nduk yang ke tujuh, mereka sepakat mengadakan acara bersepeda  fun bike cross country, dengan medan keluar masuk persawahan dan tegalan. Sebuah acara yang sangat positif, meningkatkan minat masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dengan cara bersepeda. Olahraga yang bisa dilakukan oleh segala kelompok umur.

Di bawah asuhan Nyoman Nastana, Ntud Nduk telah menjadi komunitas penggiat bersepeda yang konsisten. Anggotanya sampai saat ini telah mencapai 55 orang, kebanyakan warga di desa Tunjuk, dan juga ada peserta dari luar desa yang bergabung.

“Ntud Nduk Fun Bike”, memeriksa apakah sawah kami masih alami?

Kalau ditelaah, mungkin Ntud Nduk berasal dari dua kata dalam bahasa Bali. Ntud dari urat kata entudyang artinya lutut, sedangkan Nduk dari kata enduk yang artinya lemah. Kalau digabung, artinya merujuk: lutut yang lemah. Tapi ternyata Ntud Nduk dibuat dari majas Litotes, gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan untuk merendah. Contoh majas litotes ini dalam sebuah kalimat: “Saya menyelesaikan S2 di Amerika dengan otak yang tumpul”.

Kalau sudah bisa menyelesaikan kuliah di Amerika, pastilah otaknya encer. Atau kalimat: “mampirlah sebentar ke gubuk saya”.  Padahal yang dia maksud gubuk itu adalah rumah yang sangat mewah.

Komunitas Ntud Nduk tidak terdiri dari orang-orang yang berlutut lemah, melainkan sebaliknya. Mereka adalah para penggowes yang perkasa. Buktinya mereka bisa menyelesaikan gowes dari Tunjuk, Tabanan sampai ke Pelabuhan Padang Bay, Karangasem, kemudian nyebrang ke Pulau Nusa Penida untuk melakukan tirta yatra, sembahyang ke pura-pura di sekitaran pulau kecil itu. Mekemit , kemudian esoknya gowes lagi dari pelabuhan Padang Bay sampai ke Tunjuk. Itu jarak yang luar biasa dan gila. Ratusan kilometer.

Saya sangat salut dan hormat kepada komunitas Ntud Nduk ini, atas konsistensi mereka bersepeda. Ketika saya mendapat tawaran untuk memeriahkan acara fun bike mereka, langsung saya mengiyakan. Berpartisipasi sebagai sesama penghobi.

Maka pagi itu, walau pergelangan tangan saya sedikit bermasalah karena asam urat yang tiba-tiba kambuh, saya memaksa ikut. Ada 3 kategori dalam acara fun bike xc itu. Jalur yang terjauh sekitar 28 kilometer, yang lebih dekat ada jalur untuk pemula sekitar 17 km, dan ada jalur untuk anak-anak sepanjang 7 km. Saya ikut yang 28 kilometer.

Jalan-jalan subak , kadang landai, berliku, kadang menanjak dengan mesra

Pukul 6.30 kumpul di lapangan sepak bola Desa Tunjuk. Peserta sudah ramai berdatangan. Di tribun, MC yang cantik dengan suaranya yang manis menyapa. Pagi yang dingin. Ketemu dengan teman-teman. Ngobrol-ngobrol sebentar menunggu start. Tak disangka ketemu dengan sahabat lama Putu Bonconk, yang jauh-jauh datang dari Buleleng menghadiri undangan fun bike ini. Putu Bonconk hadir dengan tujuh orang anggota komunitas Buleleng, bersama atlit-atlit muda ISSI Buleleng yang juga berpartisipasi. Beberapa atlit ISSI Tabanan juga ikut, di antaranya Radit dan Naomi. Walau ini bukan lomba, tapi mereka berpartisipasi.

Rencananya acara itu akan dilepas Bapak Kapolres Tabanan, karena kebetulan beliau juga hobi bersepeda. Tapi beliau berhalangan hadir karena ada acara penting, akhirnya diwakili Bapak Kapolsek Kota Tabanan. Pukul 7.00 bendera pelepasan dikibarkan.

Ratusan peserta memadati jalur Tunjuk menuju Marga. Kemudian di wilayah Desa Marga Dauh Puri, kami mulai memasuki persawahan. Jalan Subak Sidang Rapuh, yang kecil dan berbeton. Betul-betul acara yang fun. Enak rasanya ramai-ramai. Bersepeda sambil ngobrol. Tak terasa sudah memasuki Subak Uma Kaang, sebuah subak di sebelah utara Monumen Candi Margarana. Hamparan persawahan dan kebun sayur hijau, menyehatkan mata para peserta acara fun bike itu. Di Subak Uma Kaang, di samping menanam padi, mayoritas petani lebih suka bercocok tanam sayur hijau. Walaupun ada juga beberapa yang menanam kacang panjang dan bunga pacah.

Sebenarnya rute persawahan adalah medan favorit pagi para penggowes. Tidak membosankan seperti di jalan raya, yang kita lihat hanya jalan lurus dan asap kendaraan. Medan persawahan betul-betul sejuk. Apalagi kalau ada jalan subak yang sudah dibeton, berliku-liku dengan sungai di sampingnya. Tak ada yang lebih indah daripada suara gemericik air yang mengalir. Mendengarnya saja, pikiran jadi sejuk. Bahkan seseorang yang bermeditasi juga mendengarkan suara air yang telah direkam untuk menemani kegiatan meditasi mereka.

Beberapa penggiat sepeda juga senang bermain lumpur. Mereka justru sengaja mencari rute dengan jalan subak yang belum tersentuh beton. Pas hujan-hujan, jalan subak yang rusak pasti banyak kubangan lumpur. Dan mereka akan terjun ke lumpur-lumpur itu dengan rasa nikmat, walaupun nanti harus cuci sepeda, sepatu dan pakaian dengan susah.

Pada hakekatnya, seperti di masa kanak-kanak, kita sebenarnya sangat menyukai air dan tanah. Di masa kecil kita sering bandel main kotor-kotoran, main air hujan dan lumpur dengan riang, walaupun setelah itu dijewer ibu.

Dengan bersepeda melewati jalur subak, para pesepeda sepertinya ingin memeriksa dengan hati yang damai, apakah sawah-sawah kami di Tabanan masih alami, petani masih semangat bekerja dan air masih mengalir dari pegunungan dengan jernih?

Setelah melewati Subak Uma Kaang, kami ketemu turunan dan tanjakan pendek-pendek. Kemudian memasuki Desa Payangan. Kehadiran kami membuat anjing-anjing di kampung itu menyalak. Melintasi Desa Payangan yang lumayan panjang, membuat para peserta yang mungkin masih pemula di dunia sepeda mulai kelelahan. Rombongan mulai terpecah-pecah. Saat inilah kelihatan siapa endurance-nya yang sudah terlatih. Kami terpencar-pencar menjadi kelompok kecil-kecil.

Ini bukanlah fun bike biasa. Awalnya fun, selanjutnya medannya begitu menantang. Di ujung Desa Payangan, ada sebuah bendungan kecil. Ada tanjakan yang sangat curam, yang menghubungkan Desa Payangan dengan Banjar Pemanis. Tanjakan berbeton ini memaksa para peserta turun dan menuntun sepeda mereka. Syukurlah saya bisa melewatinya, sukses secara pelan-pelan.

Penulis selfie dengan teman-teman pesepeda

Di Banjar Pemanis kami terus ke utara. Jalur yang melelahkan karena menanjak terus. Sampailah di Banjar Keridan, Desa Senganan, Kecamatan Penebel. Di ujung banjar ini, kami kemudian diarahkan ke barat oleh marshal yang berjaga, memasuki persawahan lagi. Ternyata jalur itu tembus ke Banjar Pagi, kampung yang pernah saya tulis dulu, karena keberadaan konservasi burung hantu untuk memberantas hama tikus para petani. Di Banjar Pagi ini kami memasuki areal subak lagi, menuju arah selatan. Jalannya mulai menurun. Nah, ini adalah hadiah, istilah untuk para pesepeda. Ada tanjakan, ada hadiah turunan.

Tapi jangan gembira dulu. Setelah turunan yang begitu panjang, di Banjar Biaung kami diarahkan ke timur lagi, memasuki banjar Cacab Jangkahan. Ada tanjakan mesra yang memacu detak jantung lagi. Tadi saat jalan turunan, ada seorang peserta yang menyalip saya dengan tidak sopan. Saat memasuki tanjakan di Banjar Cacab Jangkahan itu, dia nuntun sepedanya. Rasain lu! Giliran saya mengentutinya di tanjakan itu…hehehe

Sepanjang perjalanan, di samping bersepeda, mata saya terus mengamati kanan-kiri, melihat kebun-kebun. Ternyata sedikit yang menanam bunga gumitir. Ada harapan, bunga gumitir akan meroket menjelang Galungan ini. Sebab saya sedang menanam bunga gumitir di petak sawah saya…hehehe

Setelah tanjakan di Banjar Cacab Jangkahan itu, jalannya terus menurun sampai ke lapangan Desa Tunjuk lagi, tempat start tadi. Kemudian makan snack bersama teman-teman sambil berhaha-hihi. Nonton joged sambil menunggu undian door prize.

Seperti sebelum-sebelumnya, kali ini saya juga tidak beruntung. Hadiah-hadiah door prize terlewati tanpa nomer saya disebut. [T]

Tags: balap sepedagowespertaniansubaktabanan
Previous Post

Puisi-puisi Surya Gemilang # Setelah Mengunduh Film Porno

Next Post

Tetralogi Buru, Panggilan Zaman dan Kekuatan yang Terabaikan

Wayan Junaedy

Wayan Junaedy

Lahir dan tinggal di kawasan Taman Margarana, Marga, Tabanan. Suka gowes, suka menulis, suka berteman

Next Post
Tetralogi Buru, Panggilan Zaman dan Kekuatan yang Terabaikan

Tetralogi Buru, Panggilan Zaman dan Kekuatan yang Terabaikan

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co