3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Jika PPDB Zonasi, Jangan-jangan Jodoh juga Zonasi?

I Kadek Darsika AryantabyI Kadek Darsika Aryanta
June 25, 2019
inOpini
51
SHARES

Pada saat liburan ini secara tidak sengaja saya membuka laman instagram kementrian pendidikan dan kebudayaan melalui alamat @kemdikbud.ri. Postinganya sederhana yaitu mengenai kata sapaan untuk paman dengan bahasa daerah masing-masing. Mau saya untuk ikut nimbrug memberikan komentar, namun sebelum saya komentar saya perhatikan komentar netizen yang lain ternyata malah tidak nyambung dengan apa yang diposting.

Hampir semua komentar disana terkait dengan sistem zonasi PPDB. Saya bahkan senyum senyum sendiri membaca komentar-komentar netizen yang notabene adalah siswa dan generasi milenial sekarang.

Beberapa komentar dari laman Kemendikbud ini sangat menarik bila dilihat dari segi siswa. Ternyata banyak juga siswa yang tidak puas terhadap sistem zonasi ini padahal dari sisi pelaku pendidikan siswa merupakan objek yang utama. Jika siswa saja tidak puas apakah menteri harus puas?

Penggunaan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mungkin pemerintah harus memberikan suatu uji publik kepada sistem zonasi ini sehingga pengutan tidak dating dari sisi guru saja tetapi juga dari siswa. Apakah siswa senang dengan sistem zonasi apa tidak. Kenapa perlu dilakukan karena objek utama dari pendidikan kita adalah siswa itu sendiri. Siswa yang belajar, siswa juga yang membangun pendidikan atau pengetahuannya.

Dampak dari kebijakan ini juga berlangsung kepada kualitas mental dan psikologis pendidikan mereka. Tak jarang banyak siswa yang stres terhadap sistem zonasi ini. Tidaknya siswa, orang tua juga ikut ikutan kelimpungan terhadap ajang tahunan dalam dunia pendidikan ini. Perlu dipahami bersama bahwa sistem zonasi memang harus di uji publik terlebih dahulu sehingga benar-benar bisa komprehensif pemnfaatanya bagi kemaslahatan kualitas pendididikan di Indonesia.

Sekolah negeri pada tahun ini tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat hal tersebut terbukti dengan membludaknya pendaftar pada hari pertama PPDB. Pada tingkat SMP para orang tua malah antri sampai membludak. Koran pagi ini dihiasi dengan topic utama PPDB. Sebagian orangtua sudah mendatangi sekolah sejak dini hari.

PPDB tahun 2019 ini sudah menggunakan sistem zonasi sesuai dengan peraturan Permendikbud Nomor 51 tahun 2018 namun pada kenyataannya juknis PPDB masing-masing kabupaten kotadi Bali belum seragam menggunakan system online.  Banyak sekali carut-marut PPDB yang seharusnya bisa online namun masih bersifat manual pengambilan token dan juga yang lainnya masih perlu diperbaiki.

Menurut saya PPDB melalui sistem zonasi seharusnya dipermudah dengan menggunakan sistem online. Sehingga tidak perlu lagi orang tua murid ataupun siswa mengantri di sekolah. Penggunaan PPDB online ini tentu saja harus harus disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat sehingga masyarakat mendapat pemahaman yang baik mengenai PPDB Online.

Pada dasarnya penggunaan sistem PPDB online ini harus lebih disosialisasikan ke jenjang pendidikan yang lebih ada dibawahnya karena tidak semua orang tua siswa ataupun siswa fasih dengan system  online. Khusus PPDB dari SD ke SMP, menurut pendapat saya PPDB online yang sekarang ini seharusnya tidak secara individu di lakukan oleh peserta didik tetapi masih dilakukan oleh operator di SD tersebut sehingga siswa SD tersebut tidak harus langsung ke sekolah yang dituju namun diwakilkan oleh operator di SD tersebut secara online. Jadi siswa SD tersebut tinggal mengupload dan mengisi data primer di SD saja. Tidak perlu ngantri berlama-lama di SMP yang dituju.  

Bagaimana jika siswa miskin tersebut tidak dapat Sekolah Negeri apa yang harus dilakukan? Saya yakin pemerintah memiliki solusi yang baik untuk hal tersebut. Dimana siswa miskin harus tetap menjadi prioritas yang utama untuk masuk ke sekolah negeri. Karena pada dasarnya sekolah negeri merupakan sekolah milik pemerintah yang berfungsi untuk melindungi segenap rakyatnya dan untuk memprioritaskan siswa miskin ini.

Sekolah Negeri seharusnya memiliki berpihak kepada wong cilik.  Stigma Inilah yang harus perlu kita pahami bersama bahwa siswa siswa yang miskin tersebut harus lebih diprioritaskan daripada siswa yang mampu. Kategori miskin di sini memang masih abu-abu. Tetapi dari dilihat dari penghasilan orang tua dan juga dari kondisi rumah bisa dijadikan salah satu indikator kemiskinan.

Hal yang ada di benak saya adalah bagaimana kalau sistem zonasi dilakukan jika perguruan tinggi juga menilai siswa dari SNMPTN. Kenapa karena biasanya sekolah yang terakreditasi A ini akan mendapatkan kuota yang lebih untuk mendapatkan perguruan tinggi. Namun akan sangat disayangkan jika siswa yang mempunyai potensi besar namun bersekolah yang memiliki akreditasi B tentu saja di perguruan tinggi dalam jalur SNMPTN peluangnya akan menjadi lebih kecil.

Untuk itulah jika program zonasi di sekolah Menengah tetap berjalan sampai 3 tahun kedepan, maka saya rasa penggunaan akreditasi sekolah dalam penerimaan SNPTN di perguruan tinggi juga akan menjadi tidak relevan. Jangan jangan nanti siswa menuntut agar perguruan tinggi juga menggunakan sitem zonasi?

PPDB online sistem zonasi bagi sebagian orang dewasa mungkin saja ini merupakan suatu terobosan baru dengan alasan pemerataan pendidikan. Tapi akan sangat berbeda apabila dilihat dari segi siswa. Komen-komen yang ada di laman Instagram Kemendikbud yang kebanyakan isinya berupa kekecewaan siswa untuk tidak bisa masuk sekolah yang mereka idamkan.

Tentu saja ini adalah pendapat dari hati nurani mereka. Terlihat kekecewaan siswa terhadap sistem zonasi ini. Ada beberapa siswa yang beranggapan bahwa sistem zonasi ini menyia-nyiakan hasil belajar selama 3 tahun untuk bisa masuk ke sekolah yang mereka idamkan, bahkan ada saja sentilan bahwa jika sekarang sekolah zonasi mungkin nanti pemerintah akan mengusulkan untuk cari jodoh berdasarkan zonasi juga?.. Duh dewa ratu.. [T]

Tags: PendidikanPPDBsekolahzonasi PPDB
Previous Post

Geliat Nusa Penida dan Penambal Borok Pariwisata

Next Post

Pelajaran Kecil dari Perang Pandan di Tenganan Pegringsingan Festival 2019

I Kadek Darsika Aryanta

I Kadek Darsika Aryanta

Guru Fisika di SMAN Bali Mandara. Sudah menulis artikel yang disiarkan di berbagai media

Next Post

Pelajaran Kecil dari Perang Pandan di Tenganan Pegringsingan Festival 2019

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Kita Selalu Bersama Pancasila, Benarkah Demikian?

by Suradi Al Karim
June 3, 2025
0
Ramadhan Sepanjang Masa

MENGENANG peristiwa merupakan hal yang terpuji, tentu diniati mengadakan perhitungan apa  yang  telah dicapai selama masa berlalu  atau tepatnya 80...

Read more

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Terong Saus Kenari: Jejak Rasa Banda Neira di Ubud Food Festival 2025

ASAP tipis mengepul dari wajan panas, menari di udara yang dipenuhi aroma tumisan bumbu. Di baliknya, sepasang tangan bekerja lincah—menumis,...

by Dede Putra Wiguna
June 3, 2025
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co