18 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas

Pameran “X”–tion, Sebuah Upaya Melampaui Batas

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
June 11, 2019
in Kilas
50
SHARES

ARC of Bali Reloaded Project #2019 kembali menggelar pemeran di Bentara Budaya Bali, Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, 9-18 Juni 2019. Kegiatan ini merupakan program rutin dua tahunan yang mengangkat potensi perupa pemula.

Pameran melibatkan 20 perupa diantaranya Tri Akta Bagus Prasetya, I Made Marthana Yusa, I Kadek Suardana, I Ketut Suryawan, Putu Suhartawan, Putu Dudik Ariawan, I Nyoman Kariasa, I Made Jendra, I Nyoman Suarnata, I Gede Jaya Putra, I Ketut Kertayoga, Ni Luh Gede Widiyani, Ketut Gede Susana & I Wayan Suwarita. 

I Made Susanta Dwitanaya dan Wayan Seriyoga Parta sebagai kurator pemeran. Made Susanta menjelaskan program kurasi ini adalah serangkaian dari kelanjutan program ARC of BALI Art Award yang telah terselenggara sejak tahun 2018, merupakan program rutin dua tahunan yang mengangkat potensi perupa pemula (emerging artists). Di sela-sela periode tersebut pada tahun 2019 ini diselenggarakan programprogram pameran yang melibatkan perupa-perupa yang memperoleh the best five (5 terbaik), dan seluruh perupa nominator. 

Pameran dibuat menjadi beberapa program dengan menggabungkan kecenderungan karya, ditambahkan perupa undangan. Penyelenggaraannya bekerjasama dengan beberapa venue di Bali dan di luar Bali.

Kerangka kurasi yang disiapkan dalam program ini, kata Made Susantan bertujuan memberi pendampingan untuk memperkuat gagasan visual dan mendorong perupa untuk melakukan riset-riset visual. Sehingga karya yang dihadirkan merupakan hasil olah rupa yang dibarengi dengan konsepsi yang mumpuni. Karya yang dipamerkan hasil tanggapan dan intepretasi yang relevan terhadap tema yang ditawarkan dalam kerangka kuratorial.

Gabungan beberapa prese tersebut kemudian dimunculkan ideom “x”tion untuk singkatan ‘action, ‘X’ dapat bermakna sebagai semacam misi/mission khusus untuk menanggapi suatu persoalan. Perupa, dengan kesadaran individual dapat mengembangkan kesadaran kritis dalam dirinya untuk menyikapi kondisi sosial masyarakat, dengan semangat untuk memupuk kembali kesadaran kolektif yang lebih kritis. 

Sementara Wayan Seriyoga Parta dalam kurasinya perupa juga diajak untuk melakukan internalisasi diri ‘mulat sarira’, memproyeksikan penghayatannya ke dalam karya. Sehingga karya dapat menjadi cerniman ‘diri’ atas sikap kritis para perupa menyikapi fenomena kehidupan. Perupa sebagai insan yang memiliki daya kritis ikut berperan dalam mengkritisi atau setidaknya bereaksi terhadap persoalan representasi yang menyelimuti kehidupan sosial masyarakat. Dalam konteks ini,karena yang terlibat adalah bahasa realis (representasional), maka pertarungannya menjadi “Representasi vs representasi”. 

Kerangka kuratorial untuk pameran ini diharapkan menjadi pendulum untuk perupa melakukan refleksi kritis, perihal fenomena rezim representasi yang menguasi kehidupan dewasa ini. Penyikapan tersebut bukanlah berupa penyikapan verbal, tetapi refleksi yang diwujudkan melalui komposisi rupa, melalui kekuatan visual, berupa persuasi visual, metafora,satire, bahkan parodi yang dapat menggungah perhatian apresiator, harapan selanjutnya dapat menyentuh pada kesadaran diri.

“Seni lukis mungkin perlahan dan pasti telah menuju titik nadirnya di masa depan. Tetapi bagi kaum optimis,kecanggihan teknologi digital dan robotik bukanlah halangan, justru tantangan yang menarik. Sebuah tangangan real bagi perupa muda yang telah menghadirkan segenap potensi artistiknya di dalam pameran ini, “ tulis Yoga Parta. [T]

Tags: Bentara BudayaPameranPameran Seni Rupa
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Foto: Istimewa
Esai

Ayo Ges, Nonton Barisan & Panjat Pinang, Lomba 17-an yang Tak Merdeka

HAY, ges, Salam Sejahtera untuk ges ges semua di seantero jagad Indonesia tercinta. Semoga semua masih dalam lindungan Tuhan Yang ...

February 2, 2018
Repertoar “Pejabat Kembali Berjualan” oleh Komunitas Omah Laras di Hari Tani ke-60
Khas

Repertoar “Pejabat Kembali Berjualan” oleh Komunitas Omah Laras di Hari Tani ke-60

Pada hari Kamis (24/9), Komunitas Omah Laras tampil dengan sederhana di peringatan Hari Tani Nasional ke-60 di lapangan kebun Sorgum ...

September 29, 2020
Foto: Mursal Buyung
Opini

Hari Ini, Apakah Agama itu Mitos?

“Dosa merupakan fantasi manusia, sedangkan kejatan merupakan wahyu Tuhan”- Clarkson AGAMA apapun hadir ke dunia ini memiliki tujuan mulia, di ...

February 2, 2018
Penulis saat mendaki gunung
Esai

Di Kampus, Aku Bukan BEM atau Senat, Aku Mapala yang Lebih Berbahaya

Aku hanya Mapala, Mahasiswa Pecinta Alam -- organisasi yang jarang diminati oleh mahasiswa atau pemuda pada hari ini dan sebelumnya, ...

June 10, 2019
Lukisan Komang Astiari (cropping)
Cerpen

Pepengkah dan Pekak Pengkuh

Cerpen: Yogi Periawan LELAKI itu masih saja mengaduk bubur terasi. Menjelang matahari tenggelam, bau tak sedap selalu menusuk hidung. Entah ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In