25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Kabut di Danau Buyan -- Foto ilustrasi Mursal Buyung

Kabut di Danau Buyan -- Foto ilustrasi Mursal Buyung

Bersahabat dengan Luka dan Duka

Donnie Weda Dharmawan by Donnie Weda Dharmawan
May 17, 2019
in Esai
31
SHARES

Siapa dalam hidup yang ingin sakit, terluka dan berduka? Pasti hampir semua mengatakan tidak ingin. Ya, begitulah manusia. Hanya mau menerima suka dan bahagia tanpa bersahabat dengan luka dan duka.

—

Ilmu kehidupan tidak akan ada habisnya. Seperti samudra yang luas, begitupulalah ilmu kehidupan. Hidup diibaratkan sebagai kita menaiki perahu dan singgah di satu pulau. Jika kita paham esensi, pelajaran dan berubah menjadi yang lebih baik berarti kita bisa berpindah ke pulau lainnya.

Luka dan duka sangat erat dalam kehidupannya. Luka dan duka selalu dihindari. Tidak ingin dianggap ada dan hanya mau bahagia dan bersuka. Padahal kita bisa bersahabat dengan luka dan duka. Apakah saya pernah terluka dan berduka?

Iya pasti. Semua orang pernah terluka dan berduka, yang membedakannya adalah tindakan setelah terluka dan berduka. Berlari atau mengobati luka? Kalau kamu berlari sama artinya dengan kamu lari dari kenyataan. Kamu tidak menerima luka dan duka datang sebagai tamu dan memberikan pelajaran dalam hidup.

Saya menulis ini hanya ingin berbagi bagaimana saya bersahabat dengan rasa sakit, luka dan duka selama 27 tahun saya hidup. Luka dan duka yang menurut saya paling berat adalah keluarga dan diri sendiri. Kalau diri sendiri ya tentu saja saya akan menyebutnya bullying. Bullying terjadi sangat keras dalam hidup saya ketika saya beranjak remaja. Bullying dalam pergaulan.

Pada waktu itu saya menangis, saya terluka, saya berduka dan saya menerima luka itu. Mencoba menerima luka bukan proses yang mudah. Menerima rasa sakit juga tidak gampang. Tetapi pada waktu itu yang saya lakukan adalah saya menangis dan berbicara pada Tuhan saya di dalam kamar setiap malam. Saya percaya Tuhan ada dalam setiap diri kita. Kita hanya perlu mendengarkan hati kita.

Lambat laun, saya menerima luka dan duka itu dan bersahabat. Saya mendapat ilmu kehidupan beragam dari luka dan duka. Kita tidak bisa menghindar dari rasa sakit dan rasa berduka. Yang bisa kita lakukan adalah menerimanya, bersahabat, menghadapinya dan mencari esensi dari luka dan duka yang kita peroleh.

Rasa sakit, luka, dan duka mengajarkan kepada kita bahwa hati adalah esensial yang sebaiknya kita selalu dengar dan pahami, bukan pikiran. Pikiran hanya digunakan untuk mencari strategi dalam hidup bukan hal pertama yang harus kita lakukan.

Dengar dan pelajari lah hidup kita. Dengarkan dan pahami hati kita. Hanya dalam kesendirian kita bisa mendengarkan suara hati kita bukan dalam keramaian. Rasakan dan biarkan suara hati menuntun langkah kita dalam hidup. [T]

Tags: kehidupanrenungan
Donnie Weda Dharmawan

Donnie Weda Dharmawan

Seorang pembelajar kehidupan, menyukai anak anak dan bekerja di sekolah internasional. Penyuka jalan jalan dan makan. Lulusan PGSD dan bercita-cita menjadi dosen.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Karya Ida Bagus Tugur yang tersimpan di rumah I Gusti Made Deblog
Arsip Komunitas Gurat Institute
Esai

Lukisan Kacang Goreng || Mengenang Ida Bagus Tugur melalui I Gusti Made Deblog

Awal dekade 70-an, sebuah proyek ambisius mulai dikerjakan di Taman Werdhi Budaya Art Centre yang berlokasi di Jalan Nusa Indah, ...

December 22, 2020
Foto ilustrasi: Mursal Buyung
Esai

Sisa Hujan Semalam

Semalam kota ini diguyur hujan lebat, suara petir saling bersahutan. Petir adalah kilatan cahaya yang berbunyi keras di langit, datang ...

December 12, 2019
Pementasan monolog Komunitas Puntung Rokok Singaraja/ Foto: Mursal Buyung
Esai

Catatan Kecil Putu Wijaya: Kompromi (2), Hakekatnya Memang Batasan

BILA teater berlari terlalu cepat, perlukah ekselarasi dikurangi? Atau teater mesti buang waktu jalan di tempat sementara, menunggu masyarakt mengejar, ...

February 2, 2018
Foto ilustrasi: Mursal Buyung
Opini

Semester 7, Masa Tua Mahasiswa, Masa-masa Menakutkan…

  SEMESTER 7 itu adalah masa-masa tua bagi mahasiswa dan menakutkan. Benarkah? Semester 7 adalah semester tua. Jika semester 7 ...

February 2, 2018
Seorang petani mencari rumput di Pura Desa Kalianget, Buleleng, Bali
Esai

I Segnol dan I Dangin dari Kalianget

Desa Kalianget di Buleleng, Bali, bukan hanya cerita tentang Jayaprana dan Layonsari, bahwa Kalianget juga memiliki cerita tentang I Segnol ...

June 3, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Lambang Garuda Pancasila Logam buatan tim pengrajin di Nursih Basuki Art Studio, Kotagede Yogyakarta
Khas

Kerajinan Logam Kotagede: Masa Lalu dan Masa Kini

by Luki Antoro
February 24, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

CITRAWILĀPA | Dari Sastra Kawi ke Jajanan Pasar Jawa

by Sugi Lanus
February 24, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1409) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (339) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In