15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Wine dari Anggur Lokal Bali & Harapan kepada Gubernur Bali

I Made Aryadi SukantarabyI Made Aryadi Sukantara
May 2, 2019
inEsai
Wine dari Anggur Lokal Bali & Harapan kepada Gubernur Bali

Wine dari anggur lokal Bali

106
SHARES

 Meriki jerone numbas tuak

Alumur aji limang rupiah

Yen ten jerone medue jinah

Sampunang metumbasan

Pang ten pocol tiang medagang

.

Mari sini Jero beli nira

Segelas hanya lima rupiah

Kalo tidak punya uang

Janganlah berbelanja

Agar tidak rugi saya jualan

—

Nyanyian di atas biasanya dinyanyikan dalam upacara-upacara manusa yadnya (kemanusiaan), seperti perkawinan. Ini menjelaskan secara sederhana bahwa kehidupan rumah tangga (dahulunya) tidak dapat lepas dari minuman beralkohol yang disebut ‘tuak’. Selain tuak (nira), minuman keras lain juga banyak digunakan, seperti berem (anggur beras), dan arak khususnya upacara butha yadnya (umumnya dipahami sebagai persembahan kepada makhluk tak kasat mata). Padahal, lagi-lagi butha itu adalah tubuh manusia itu sendiri, yang sedikit tidak membutuhkan alkohol. Oleh karena itu, penggunaan minuman beralkohol memang telah passim di Bali.

Bicara tentang tuak, ada tiga jenis yang dapat dijelaskan: Pertama disebut sajeng manis atau matah (glukosa alami atau fructose). Kedua sajeng semedah atau tuak wayah atau wine. Ketiga sajeng rateng berupa arak (spirit, termasuk jenis liquer) hasil dari penyulingan sederhana. Ketiga jenis ini adalah hasil proses fermentasi alami secara sistem tropis.

Secara umum, fermentasi adalah perubahan dari karbohidrat, seperti beras yang diubah menjadi tape (glukosa) dengan bantuan ragi (yeast) atau tidak memakai ragi karena daerah tropis sudah ada ragi alam (wild yeast). Tape merupakan gula alami yang selanjutnya mengalami proses fermentasi yang menghasilkan berem (anggur beras atau rice wine). Di Jepang orang menyebutnya Sake. Kemudian, dengan proses penyulingan sederhana bisa menjadi arak beras, seperti arak beras Guan Guan Ho di Singaraja. Ilmu-ilmu fermentasi sederhana pada dasarnya telah dikuasai oleh para pengrajin minuman beralkohol Bali secara turun-temurun sehingga dapat disebut sebagai minuman tradisional.

Para pengrajin tuak Bali ini juga dapat dikategorikan sebagai vintner(pembuat wine) karena jargonnya adalah “How you make wine in your own way, in your own character.” Sebuah seni fermentasi dengan cara masing masing disebut ‘the art of mixing’. Jadi, proses pembuatan minuman sejenis tuak atau wine merupakan kegiatan seni mencampur. Sehingga, antara wine di Barat dan tuak di Bali sebenarnya tidak terlalu banyak perbedaannya. Hanya saja, tuak di Bali umumnya diminum ketika masih dalam keadaan fresh –jika lewat waktu, kandungan asamnya sudah meningkat tajam dan menjadi cuka—tapi wine justru semakin berumur semakin menunjukkan citarasa yang semakin spesial dan tentunya semakin mahal.

Bahan baku pembuatan wine dapat berupa buah-buahan, sayur-sayuran, umbi-umbian, bunga-bungaan, kacang-kacangan atau madu (clover honey). Setiap bahan itu tergantung apa potensi yang ada daerah itu. Sebagai contoh, fermentasi dari buah agave, sejenis kaktus, menjadi agave wine. Kemudian dengan proses penyulingan, jadilah minuman tequila, minuman khas Meksiko. Tetes tebu molases yang difermentasi, kemudian disuling, banyak dilakukan di daerah West Indies seperti Jamaika, Aruba, Kuba, Puerto Rico yang disebut dengan nama Rum. Wine anggur yang disuling terkenal dengan nama Brandy, banyak dilakukan di Perancis. Lalu, ketika musim panen kentang dengan jumlah berlebihan di Rusia, dibuatlah wine kentang, yang kemudian disuling namanya vodka. Proses fermentasi gandum dibuat wine gandum kemudian disuling, kemudian terkenal namanya Whisky. Dan, tuak semedah di Bali, seperti tobi di India, kemudian disuling namanya arak.

Dari semua bahan itu, bahan baku terbaik adalah buah anggur karena dalam buah anggur karena sudah mengandung sad rasa (enam rasa: manis, pahit, asam, asin, sepat, dan pedas) dan kandungan airnya banyak (watery). Buah anggur awalnya tumbuh secara natural berasal dari benua Eropa kecuali jenis anggur Zinpandel yang merupakan buah endemik California. Untuk itu, semua anggur berafiliasi dengan Eropa.

Potensi Buah Anggur Lokal Bali  (Vitis Finivera)

          Teknik  penanaman buah anggur rupanya sangat dikuasai oleh petani Bali. Viti culture telah hadir di Bali secara bergenerasi telah sesuai dengan teknik penanaman di daerah tropis. Dengan kualitas tanah yang cenderung masuk kategori vulcanic soil berkontribusi terhadap kualitas anggur di Bali.

Umumnya, di Bali digunakan system bio dynamic, sistem penanaman buah dengan teknik daur ulang. Artinya, tumbuhan lain, rumput dan ternak babi, sapi atau kambing, serta serangga liar seperti kupu kupu dan capung masih berkeliaran di sekitar perkebunan anggur, bercampur baur. Prinsip bio dynamic system adalah minim penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Selain itu, pohon anggur juga dimanfaatkan sebagai pohon peneduh rumah masyarakat.

Trend baru dunia saat ini menunjukkan pergeseran dari teknik modern ke arah tanpa rekayasa genetika atau non-GMO (Genetically Modified Organism). Perkebunan non-GMO dapat dibuktikan dengan memotong suatu pohon, lalu kemudian masih bisa hidup dan tumbuh kembali. Buah dari pohon jenis inilah yang bisa dijadikan wine dengan baik. Sehingga, perkebunan organik anggur lokal Bali sangat memenuhi syarat karena tanpa rekayasa genetika  dan kandungan arsenicnya 0,01 persen yang memenuhi standar organik dunia. Selain itu, posisi geografis Bali dengan 8 derajat di bawah Katulistiwa memungkinkan tanaman anggur mendapat sinar matahari yang cukup agar proses fotosintesis berlangsung dengan baik.

Kebun anggur yang membentang dari kawasan daerah pantai Lovina sampai Pemuteran di Buleleng merupakan produsen anggur yang sangat besar. Penanaman anggur yang baik harus cukup air dan tidak banyak hujan; hujan adalah salah satu penghancur buah anggur. Dengan curah hujan yang cukup buah yang dihasilkan cenderung manis. Begitu juga dengan potensi panen sepanjang tahun karena iklim tropis. Hal ini tentu menjadi kelebihan jika dibandingkan dengan daerah-daerah di negara yang terletak di utara katulistiwa (Northern hemisphere), seperti Eropa, Amerika, Kanada, dlsb., panen hanya dapat dilakukan sekitar bulan September. Sebaliknya di selatan katulistiwa (Southern hemisphere), seperti Australia, New Zealand, Chili, Argentina, panen hanya dapat dilakukan sekali dalam satu tahun, sekitar bulan Mei. Ini artinya bahwa ketika panen terjadi, hasilnya harus melimpah dan mencukupi kebutuhan setahun. Oleh karena itu, buah anggur Bali berpeluang untuk dikembangkan lebih serius dan dikemas menjadi produk layak ekspor, seperti wine.

Wine yang Baik

  1. Penampakan di botol: Agak keruh tergantung umur wine itu. Kalau sudah berumur kotoran akan mengumpul di bawah, maka wine itu perlu di-decanter –bahasa Balinya ‘melaingin’ atau memisahkan bagian jernih dengan bagian yang mengandung endapan.
  2. Biasanya memakai palud (cork) karena wine alami membutuhkan oksigen untuk membantu fermentasi karena wine itu “masih hidup” (malolactic fermentation).
  3. Aroma tidak begitu menyengat karena tidak memakai perfume, hanya aroma dari hasil fermentasi dari buah.
  4. Wine bisa diumurkan, semakin berumur semakin baik. Pengumuran ini tidak mengenal batas waktu karena alami, tanpa kimia. Semakin berumur juga mendiferensiasi setiap kandungan rasa menjadi lebih jelas dan tegas.
  5. Bisa dihidangkan sesuai dengan suhu ruangan. Sistem pendinginan akan mengaburkan struktur rasa wine.
  6. Wine masih bisa dihidangkan walaupun penutupnya dibuka-tutup.

Harapan kepada Bapak Gubernur Bali

  1. Bapak gubernur secara berkesinambungan mewacanakan penggunaan produk lokal ada perlindungan kepada produk lokal yang bisa berkompetisi dengan baik yang tentu saja akan berakibat kepada kebangggan masyarakat, terutama petani, terhadap produksi lokal yang sangat bisa berkompetisi dengan harga yang lebih murah di dunia.
  2. Penghargaan kepada produksi anggur lokal yang alami berkualitas sangat bagus karena tidak menggunakan etanol food grade –dalam dunia bartender, cocktail hanya bisa dibuat dengan enak kalau menggunakan etanol alami. Penggunaan etanol food gradehanya akan menelanjangi kualitas etanol pada proses fermentasi yang berefek pada rasa yang tidak memuaskan.
  3. Terus membangkitkan rasa bangga kepada produksi lokal Bali. Sehinggga sistem lokal produk produk bisa berkembang dengan semua potensi yang ada. Bukan hanya sebuah wacana.
  4. Membela pengrajin-pengrajin lokal dengan cara membuat aturan bahwa pengrajin bisa menjual ke pabrik karena pabrik bisa lewat prosedur BPOM dan bea-cukai. Sehingga minuman itu legal.
  5. Pembatasan import adalah sangat menunjang pemberdayaan pengrajin lokal.  
  6. Memberi bantuan untuk proses penyulingan yang baik untuk menggenjot produksi karena sistem sekarang secara kualitas sudah memenuhi syarat, hanya banyak etanol yang menguap yang bisa mengurangi produksi.
Tags: anggur baliGubernur BaliKerajinanPariwisataperkebunanwine lokal
Previous Post

Sumber Isi Lontar dari Mana? – Catatan Harian Sugi Lanus ⠀

Next Post

Mencari Ulama yang Ulama

I Made Aryadi Sukantara

I Made Aryadi Sukantara

Pengrajin wine Bali, dengan merk BANAT wine.

Next Post
Siapa Orang yang Paling Baik?

Mencari Ulama yang Ulama

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co