27 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Cerpen
Lukisan Komang Astiari

Lukisan Komang Astiari

Sri, Kekasihku

Geg Ary Suharsani by Geg Ary Suharsani
April 28, 2019
in Cerpen
28
SHARES

Jam satu dini hari. Aku ingin bertemu denganmu. Kepalaku sakit, Sri. Sakit yang menusuk, hingga ke hati. Wisnu lupa, betapa aku sangat mencintaimu!

Dulu, aku pikir, semakin tua hidup akan semakin tenang. Menikmati sisa waktu hingga ajal menjemput, entah kapan. Bermain bersama cucu. Berkebun mentimun dan katalia. Atau duduk dipematang bersamamu, Sri.

Ternyata tidak.

Kian hari aku makin tak  sepakat dengan Wisnu tentangmu. Tega-teganya dia ingin memisahkanku denganmu diumurku yang hanya menunggu waktu. Anak macam apa itu? Padahal dia tahu, aku sangat mencintaimu. Apakah dia sudah lupa, kaulah yang mengasuhnya di masa kanaknya dulu. Kau biarkan dia berlarian diantara lumpur dan jernih air pematang. Mengacak tubuhmu sesuka hati. Tak ada amarah darimu.

Kubaringkan tubuh diatas dipan. Pikiranku liar dan panas. Namun kaki terasa dingin. Angin menelusup melalui celah jendela dan juga celah pintu. Sakit dikepalaku makin menjadi. Otakku mengirimkan denyar rasa sakit keseluruh tubuhku. Sesaat aku layu. Serupa putri malu yang tersentuh jemari, serentak mereka melunglaikan diri.

Aku berusaha memejamkan mata. Tapi tiap kali terpejam, yang terbayang adalah elok hijau liukanmu, berbalapan dengan teriakan Wisnu, “Besok akan datang tanah tiga truk.”

“Pak, kita harus memutuskan yang terbaik untuk keluarga kita. Semua orang sekarang begitu. Saya tidak mau keluarga kita tertinggal jauh. Begini-begini saja. ” Wisnu berteriak. Denyut di kepalaku makin hebat. Napasku memburu. Tapi aku terdiam. Dia ternyata tidak mengerti bapaknya. Aku lelah dengan pertengkaran ini yang makin hari membuatku makin tidak berdaya.

Pagi datang, merambat susah payah. Bening, oranye hangat. Aku menyeret langkahku bersama kepala yang berdenyut tak henti, untuk menemuimu.

Kubiarkan tanganmu yang kuning gading menyentuh tubuhku. Membelai dan menjawab rasa rinduku. Mengenyahkan teriak-teriakan Wisnu yang menghuni telingaku. Membawaku pada kenangan masa lalu.

Aku merunduk, mendekatkan wajahku pada wajahmu. Sisa embun dan seekor pipit mencuri pandang, lalu berkabar pada capung merah yang mengapung. Merekalah pewarta kemesraan kita.

Kanak-kanak adalah masa awal pertemuan kita. Diantara kapu-kapu, gelagah, dan ali-ali. Jariku menyentuh jarimu. Tak jarang menimbulkan baret luka, karena kulitmu tidaklah lembut. Menyadarkanku bahwa kita hanyalah jelata.

Kau, Sri, mengajarkanku bagaimana menangkap siput sawah dan ikan kecil yang berlarian diantara kita. Karenamu, aku tahu dimana rumah si tuan belut. Membedakan dengan rumah si ular sawah. Aku masukkan tangan ke lubang, lalu menggeliatlah belut diantara genggamanku. Aku beteriak kegirangan, sedangkan kau menari meliuk seirama angin.

Kau juga yang mengajarkan hal yang sama kepada Wisnu. Aku pikir dia akan memberikan cinta yang sama kepadamu. Setidaknya aku pernah berharap seperti itu. Aku ingin dia menjagamu, seperti aku yang menjagamu. Mewarisi dan meneruskan. Itulah mengapa aku menamakannya Wisnu.

Tiga truk tanah yang akan datang pagi ini adalah jawaban atas cinta itu, Sri.

Sri, betapa sepi masa tua. Rengas dan Karda, karibku, lebih dulu meninggalkanku. Merekalah yang  mengantarku bertemu denganmu. Rengas menunggang kerbaunya, sedangkan Karda mencabuti biah-biah untuk makan siang bebek peliharaannya. Sesudahnya kami akan berlarian menerbangkan layang-layang diantara pematang.

Rengas meninggal dua tahun yang lalu. Serangan jantung dini hari. Setelah dia tidak punya tempat untuk mengajak kerbaunya merumput.

Karda pergi setahun yang lalu. Serangan stroke yang kedua kalinya. Dia tak punya tempat untuk mencari biah-biah untuk bebek peliharaannya. Kandang bebeknya sudah lama kosong.

Aku mulai merasa sepi, sendiri. Kekasih yang termangu memandangmu, Sri, yang terhimpit kios di sebelah kanan dan rumah kost disebelah kiri. Kaulah pemandangan yang indah diantara mereka.

 “Pak, garasi mobil lebih menjanjikan. Penghasilan lebih pasti setiap bulan. Dengan tanah seluas 8 are, kita bisa membuat lebih dari 20 garasi mobil. Uangnya lebih banyak dari pada hasil panen yang tidak tentu. Bapak juga tidak perlu lelah setiap hari pergi ke sawah. ” Wisnu benar-benar tidak mengerti bagaimana sayangnya aku padamu, Sri.

Deru truk terdengar mendekat. Mungkin inilah perpisahan. Sakit dikepalaku makin hebat, bersama hatiku yang semakin sepi.

 “Ong Bhatari Sri, Sri Wastu ya namah swaha.” Kubisikan sebait puisi cinta untukmu. Lembut lumpur membalur kakiku kemudian tubuhku, Rengas dan Karda yang menggapai tanganku.

Biarlah kenangan hidup di hati. [T]

Tags: Cerpen
Geg Ary Suharsani

Geg Ary Suharsani

penulis karya jurnalistik dan sastra

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Ilustrasi, Foto: Mursal Buyung
Esai

Nyepi Diri

Nampaknya saat hari Nyepi diwujudkan sebagai perayaan Tahun Baru Çaka justru bukan dengan kemeriahan pesta tapi dengan kontemplasi hening, diam, ...

March 6, 2019
Ilustrasi: Surya Pratama
Cerpen

Singa dan Botol Ajaib Si Kancil

SINGA, si raja hutan berkeliling hutan melihat-lihat rakyatnya. Nyanyian burung dan canda tawa binatang menyambut si Singa. Apalagi, sejuknya udara ...

February 2, 2018
Esai

April Banyak yang Nikah: MUA Galau, Pilih Job atau di Rumah Aja

Setelah mencuat kabar tentang virus corona, cara penularan, dan korbannya di Cina, seperti kebanyakan orang Indonesia, saya awalnya biasa-biasa saja. ...

March 22, 2020
Nyoman Sujana Kenyem
Kilas

Nyoman Sujana Kenyem, Kesetiaan pada Alam Sebagai Inspirasi Berkarya

Alam buat perupa Nyoman Sujana Kenyem adalah nyanyian jiwa yang merupakan relung kehidupan manusia. Perupa asal Sayan, Ubud ini kembali ...

January 24, 2020
Ilustrasi diolah dari sejumlah sumber di google
Opini

Pilkada Tak Cuma Jakarta, Bung! – Jangan-jangan Kita Tak Tahu Calon Bupati Sendiri…

JUMAT, 13 Januari 2017, menjadi hari yang cukup istimewa bagi negeri ini. Tapi ini bukan hari nasional, bukan juga hari ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Hilangnya Peran Notaris Dalam Pendirian PT UMKM

by I Made Pria Dharsana
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In