Dulu saya sempat syok dan kaget mendengar kata “kuliah”. Apa itu kuliah? Jika ditanya, saya bingung dan harus menjawab apa waktu itu.
Hmmmm kuliah, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalangan milenial ini, telinga saya mungkin kalo bisa menghitung, berpuluh-puluh sudah terlalu banyak mendengar para lambe-lambe turah terus bertanya tentang apa itu kuliah?
Dan saya pun juga terheran-heran atau dalam bahasa milenialnya terherman-herman mendengar sebuah pertanyaan itu. Menurut pengertian saya pribadi kuliah adalah jenjang tertinggi di dunia pendidikan dan katanya, jika dapat menyelesaikan kuliah, mereka bisa dikatakan orang yang berderajat lebih tinggi (ucapan orang yang gila pencitraan).
Tujuan kuliah tidak lain dan tidak bukan adalah memperluas wawasan pengetahuan selain itu kuliah adalah satu bentuk niat seseorang manusia untuk memperbaiki kehidupan didunia, bukankah begitu ?
Dalam perkuliahan itu juga ada pemilihan jurusan sesuai yang diminati dan dilakukan dengan berbagai pertimbangan bahkan ada juga yang sampai bingung untuk memilih jurusan itu sendiri, berfikir berulang kali dan bahkan ada juga yang bingung untuk memilih jurusan kuliah, sampai-sampai diapun melakukan sholat istikhoro, sholat tahajud, berdo’a di sepertiga malam demi untuk bisa masuk ke perguruan tinggi yang selama ini diidamkan atau diimpikan.
***
Bercerita sedikit ah tentang masa laluku yang dulu agak-agak manis campur pahit:
Dulu, aku sempat mendaftar SNMPTN atau “seleksi nasional masuk perguruan tinggi negri”. Dulunya, u pas sebelum pendaftaran seleksi itu, aku sempat resah dikarnakan yang konon katanya nilaiku sangatlah jeblok.
Tapi ternyata eh ternyata alhasil aku adalah orang yang belum beruntung atau coba lagi dan ternyata aku di tolak mentah-mentah, wah memang belom beruntung yah namanya juga belom rizki ya mau gimanah lagi.
Walaupun aku sudah ditolak dalam SNMPTN akupun gak berputus asa begitu saja, aku tetep semangat belajar dan terus belajar serta berdo’a setiap hari, untuk persiapan mengikuti tes selanjutnya yaitu SBMPTN. Di sini aku mendaftar 3 jurusan yang tentunya berbeda-beda, dan tentunya PTN-nya juga berbeda.
Pilihan pertamaku adalah di UNEJ untuk (1) Jurusan pendidikan luar sekolah dan (2) Jurusan ilmu kesejahteraan sosial dan yang ketiga di UNDIKSHA untukj pilihan ketiga, yakni memilih jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Dulunya aku pun sekian lama menunggu, tentunya menunggu sebuah kepastian loh ya untuk pengumuman SBMPTN, bukan menunggu sebuah penantian yang tanpa kepastian, akupun dulunya sangat-sangat berharap bisa masuk ke UNEJ jurusan pendidikan luar sekolah, tetapi Tuhan berkehendak lain. Aku bisa apa lagi, kalau tuhan sudah berkehendak lain, aku hanya bisa mensyukurinya saja.
Ah, mungkin ini sudah jalan yang terbaik diberikan oleh Tuhan kepadaku. Alhasil detik-detik H-1 jam sebelum pengumuman SBMPTN berlangsung aku sudah stand by di depan komputer, hatiku serasa sudah dag dig dug au au kayak menyatakan sebuah perasaan cinta kepada seseorang wanita yang cantik kayak bidadari; ketrima atau tidak ya hehe, udah gak sabar untuk melihat hasil akhir pengumuman SBMPTN.
Ternyata eh ternyata pas aku cek perlahan dan perlahan karna jaringan wifinya lemot, aku pun tetap sabar, berselang 5 menit kemudian aku lihat ke komputer dengan melihat tulisan “SELAMAT ANDA DI NYATAKAN LULUS SBMPTN 2017” ternyata eh ternyata aku ketrima di UNDIKSHA jurusan PPKn pilihan ketiga.
Yah mau gimanah lagi kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karna Tuhan sudah berkehendak lain, lagi pula juga gak baik loh kalau tidak mensyukuri nikmat tuhan yang telah di berikan kepadaku aku sangat-sangat bersyukur.
***
Saya sangat bersyukur bisa kuliah di UNDIKSHA jurusan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan ini adalah sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa, karna kedepannya semoga saya bisa memecah rekor keluarga yang mencetak sarjana no 1 di keluarga tercintaku hehe semoga aja aamiin.
Kuliah di mana saja itu sejatinya sama, tinggal kita serius dalam menjalaninya atau tidak, walaupun kita kuliah di universitas ternama se Indonesia raya, tapi kalau kamu kuliahnya gak serius ya percuma donk hehe, prinsip saya kuliah dimana saja sejatinya sama walaupun universitas itu terkenal atau tidak terkenal.
Lebih baik kuliah di universitas yang kecil tetapi bisa berprestasi dari pada kuliah di universitas yang besar dan terkenal tapi gak bisa berprestasi kan percum tak berguna katanya.
Tapi dulu saya sempat minder sama teman-teman saya yang kuliah di Jawa, saya itu takut dan cemas kalah saing dalam sisi pendidikan dan pemikiran, dialektika, pergaulan dan lain-lain lah pokoknya banyak. Pokoknya saya itu takut pakek banget dulu itu, karna hanya saya sendiri yang kuliah di luar pulau.
Tetapi kemudian malah kebalikan hal yang dulu berada di dalam benak fikiran saya itu adalah salah besar. Justru saya kuliah di luar pulau inilah saya bersyukur bisa mendapatkan banyak pengalaman, Juga serta teman-teman baru dari berbagai kalangan yang kulit hitam maupun putih dari yang rambutnya kriting sampai yang rambutnya lurus hehe. Dari berbagai suku ras dan budaya mulai dari sabang sampai merauke pun ada di UNDIKSHA kampus tercintaku ini.
Pesan saya, jangan bertanya apa yang sudah universitas berikan kepadamu, tapi tanyakan pada dirimu sendiri apa yang sudah kamu berikan kepada universitasmu. [T]