15 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Buku “Merayakan Ingatan”: Belajar Menjadi Manusia dari Seorang Dokter

Taufikur Rahman Al HabsyibyTaufikur Rahman Al Habsyi
March 4, 2019
inUlasan
Buku “Merayakan Ingatan”: Belajar Menjadi Manusia dari Seorang Dokter

Foto tatkala

77
SHARES
  • Judul : Merayakan Ingatan (Catatan Seorang Dokter: Dari Bali Melanglang di Pedalaman Kalimantan)
  • Penulis : dr. Putu Arya Nugraha, SpPD
  • Penerbit : Mahima Institute Indonesia dan Yayasan SeSama
  • Cetakan pertama: Februari 2019
  • Tebat: viii + 108 halaman
  • ISBN: 978-602-53892-5-2

.

“Semuanya adalah guru

saat aku selalu mau

menjadi murid disana,

setiap tempat adalah sekolah”

(dr. Putu Arya Nugraha, SpPD)

Kata di atas adalah pembuka buku “Merayakan Ingatan — Catatan Seorang Dokter: Dari Bali Melanglang di Pedalaman Kalimantan”. Kata-kata itu membuat saya penasaran apa yang sebenarnya ingin disajikan Pak Dokter dalam bukunya ini.

Saya menerka-nerka apakah Pak Dokter menulis tips hidup sehat ala pedalaman? Atau ia merangkum catatan masyarakat pedalaman lebih sehat hidupnya karena jauh dari ayam goreng impor instan yang di kota-kota disukai generasi micin.

Namun, prasangka dan praduga  ini harus saya adili. seperti kata Pramoedya Ananta Toer, “Pelajar itu harus adil sejak dalam pikiran”. Maka ditemani secangkir kopi, dengan suasana kosan yang sepi, senyap, saya mulai mengadili pikiran saya dengan membaca sajian tulisan Pak Dokter Arya lembar demi lembar dan sekarang saya coba tebar di tatkala.co

dr. Putu Arya Nugraha Lahir di kayuputih, 1 Juni 1975. Menyelesaikan S1 Kedokteran tahun 2000 dan ahli penyakit dalam tahun 2011. Dengan Modal mengikuti berbagai kongres Internasional ilmu penyakit dalam di maelbourne, Osaka, dan Berlin. Sehingga menjadikan dirinya ahli penyakit dalam di RSUD Buleleng. Dan juga aktif mengajar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri. Serta ia adalah pendiri Yayasan Sesama Singaraja yang konsen kegiatan kemanusiaan. Sepintas itu yang saya adili tentang profil dokter Arya.

Buku ini diawal bab yang menyajikan kisah liburan Dokter Arya ke New South Wales, Australia. Bersama keluarganya yaitu istri, anak dan kedua orang tuanya. Pada bagian ini saya menemukan penghormatan besar seorang dokter kepada kedua orang tua, terutama ibunya.  Pak Dokter menganggap kedua orang tuanya ialah malaikat, karena berkatnya ia bisa menjadi seorang dokter spesialis meski ayahnya hanya pensiunan guru SD dan ibunya tak sampai sekolah SMP.

Pak Dokter percaya bahwa apa yang ia tanam itulah yang akan ia tuai. Lalu, Apa sajakah yang telah ku tanam? Begitu penutup tulisan barisan terakhir yang membuat saya terus ingin mengadili pikiran.

Pada bagian kedua saya diseret kepada kisah awal 2001, Sungai Kayan, Kalimantan Utara. Sebuah kisah petualang akan segera dimulai oleh seorang dokter. Kalimantan dengan alamnya yang seperti surga membuat saya membayangkan keadaan awal 2001 penuh pohon-pohon hijau, sungai yang bersih dari plastik, dan masyarakatnya yang memperlakukan alam sama halnya ibu kandung sendiri. Seorang Dokter dipaksa bertahan hidup dengan tidur di bawah atap langit, berlantaikan pasir, angin sebagai dinding, suara aliran sungai sebagai musiknya, dan nyawa taruhannya.

Di dekat api yang menghantarkan kehangatan dan menebas kegelapan Dokter Arya mencoba lebih akrab dengan alam, yang ia anggap sebuah kemewahan. Karena sebelumnya ia tak jauh berbeda dari dokter pada umunya yang selalu berpenampilan klimis, rapi, berdasi, dan tidur di tempat empuk. Sekarang ia adalah seorang dokter pedalaman yang harus benar-benar menyatu dengan alam. Bukan itu saja, ia juga akan menghadapi segala hal yang baru, pasien-pasien yang berbeda dengan di kota. Di sana rasa kemanusiaan itu harus saya adili dalam pikiran.

Sebagai seorang dokter yang menulis hal ini tentu adalah nilai plus. Saya semakin memasuki sajian tulisannya yang sebagian mengadung muatan antropologis. Di sudut-sudut cerita per-bab saya menjumpai sesuatu yang tidak pernah saya tahu sebelumya dari Suku Dayak. semisal; Leto sebutan perempuan dayak, Amai-amai sebutan laki-laki dewasa dayak, atau tentang “migrasi penis” ketika perempuan dayak sakit hati. Tentang ngayau (ilmu memenggal leher). Wek panggilan untuk wanita dayak yang sudah bersuami.

Di balik semua itu, buku ini penuh dengan sisi kemanusiaan yang membuat kita akan betanya-tanya sisi humanis kita dengan manusia yang lain. Kegiatan (tourney) puskemas keliling dari satu desa ke desa yang lain dengan jalur transportasi utamanya ialah sungai telah menelan nyawa Dokter Ketut yang menjadi tantangan Dokter Arya untuk melanjutkan dan  melawan rasa takutnya melewati arus sungai yang kadang-kadang tidak bersahabat.

Selain itu seorang Dokter Arya harus melakukan apapun demi misi penyelamatan medis dengan peralatan yang terbatas. Contohnya, menyelamatkan ibu melahirkan dengan keadaan yang menegangkan, melakukan tindakan sunat kepada salah satu anak yang susah buang air kecil dengan “bius pegang” . Mengobati masyarakat penuh rasa kelembutan.

“Pernah mengabdi bertugas di pedalaman

adalah sebuah berkat.

Gemuruh air sungai, adalah ucapan selamat datang

untuk jiwa-jiwa yang bersahabat dengan alam,

pepohonan kayu tropis,

adalah atap berteduh dari lekang keserakahan hati.

lalu, insan-insan suku Dayak disana,

adalah harmoni nada-nada persaudaraan anak negeri,

selamanya, dokter adalah pelayan rakyat.

Dokter Arya juga menulis penuh dengan muatan kebajikan yang ia serap dari tokoh besar dunia dengan sarat filsafat. terutama kemanusiaan, semisal Gadhi dan Jalulludin Rumi. Pak Dokter tidak hanya sibuk melayani pasien yang sakit tetapi juga mengajar di SMP Kecamaatan Pujungan dengan mengajar dan memberi tugas sekaligus di kelas satu, dua, tiga dengan mata pelajaran yang berbeda-beda.

Di bagian akhir buku kita akan dicengangkan dengan keluhuran hati seorang dokter memberikan makan sarapan pagi kepada petugas sapu jalanan di kota Singaraja. Dan memberikan pelayanan kepada seorang ibu yang mengalami pembusukan di kakinya, bahkan mengasuh seorang bayi yang yatim piatu sejak lahir kedunia.

“Layaknya sastrawan

yang dicintai karena syair-syairnya,

atau musisi yang di kagumi,

karena nyanyiannya,

maka manusia dimuliakan

karena kemanusiaannya”.

Tulisan ini sengaja saya cukupkan disini untuk melukiskan catatan seorang Dokter Arya ketika bertugas di pedalaman. Karena untuk menikmati cerita lengkapnya anda bisa pesan bukunya dengan kepoin @kokoopikstore (WA : 082144719306). Selamat berburu!

NB: Semua hasil penjualan buku didonasikan untuk kegiatan sosial. [T]

Tags: Bukudokterkesehatanresensi
Previous Post

Melasti Kekinian Tak Perlu “Ma-songket-an” dan “Nyalon”

Next Post

Waste Management Solution for Better Tourism

Taufikur Rahman Al Habsyi

Taufikur Rahman Al Habsyi

Biasa dipanggil Koko Opik. Lahir di Bondowoso, 05-06-1998. Anak kedua dari pasangan Arjas dan Irliya, orang tua yang selalu berjuang membahagiakan anak-anaknya.

Next Post
Waste Management Solution for Better Tourism

Waste Management Solution for Better Tourism

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

by Hartanto
May 14, 2025
0
‘Puisi Visual’ I Nyoman Diwarupa

BERANJAK dari karya dwi matra Diwarupa yang bertajuk “Metastomata 1& 2” ini, ia mengusung suatu bentuk abstrak. Menurutnya, secara empiris...

Read more

Menakar Kemelekan Informasi Suku Baduy

by Asep Kurnia
May 14, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

“Di era teknologi digital, siapa pun manusia yang lebih awal memiliki informasi maka dia akan jadi Raja dan siapa yang ...

Read more

Pendidikan di Era Kolonial, Sebuah Catatan Perenungan

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 13, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

PENDIDIKAN adalah hak semua orang tanpa kecuali, termasuk di negeri kita. Hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak,  dijamin oleh konstitusi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

Anniversary Puri Gangga Resort ke-11, Pertahankan Konsep Tri Hita Karana

May 13, 2025
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati
Kuliner

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

SIANG itu, langit Seririt menumpahkan rintik hujan tanpa henti. Tiba-tiba, ibu saya melontarkan keinginan yang tak terbantahkan. ”Mang, rasanya enak...

by Komang Puja Savitri
May 14, 2025
Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 
Khas

Pendekatan “Deep Learning” dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

PROJEK Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) di SMA Negeri 2 Kuta Selatan (Toska)  telah memasuki fase akhir, bersamaan dengan berakhirnya...

by I Nyoman Tingkat
May 12, 2025
Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space
Pameran

Diskusi dan Pameran Seni dalam Peluncuran Fasilitas Black Soldier Fly di Kulidan Kitchen and Space

JUMLAH karya seni yang dipamerkan, tidaklah terlalu banyak. Tetapi, karya seni itu menarik pengunjung. Selain idenya unik, makna dan pesan...

by Nyoman Budarsana
May 11, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

Puisi-puisi Hidayatul Ulum | Selasar Sebelum Selasa

May 11, 2025
Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

Ambulan dan Obor Api | Cerpen Sonhaji Abdullah

May 11, 2025
Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

Bob & Ciko | Dongeng Masa Kini

May 11, 2025
Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

Selendang Putih Bertuliskan Mantra | Cerpen I Wayan Kuntara

May 10, 2025
Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

Puisi-puisi Pramita Shade | Peranjakan Dua Puluhan

May 10, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co