- Pembukaan :Sabtu, 2 Maret 2019, pukul 19.00 WITA
- Pameran berlangsung: 3-9 Maret 2019, pukul 10.00-18.00 WITA
Pameran Seni Rupa di Bentara Budaya Bali kali ini mengetengahkan karya-karya terpilih perupa Hari Budiono dalam bingkai tajuk “Memedi Sawah”.
Memedi Sawahatau orang-orangan sawah atau di Bali disebutLelakut, dapat diartikan sebagai simbol teror kepada lingkungan. Merujuk pada fungsinya, yaitu menakut-nakuti hewan dan hama di sawah. Menurut Hari Budiono, sawah adalah perumpamaan dari suatu ekosistem yang harus dijaga dari gangguan. Tetapi pada kenyataannya acap kali terlihat bahwa sang penjaga inilah yang sekarang menjadi pengganggu dalam suatu lingkungan.
Tertaut pameran ini, budayawan Sindhunata mengungkapkan bahwa memedi sawah itu jadi tidak menakutkan lagi, mereka telah tertawa dengan tawa manusia Indonesia, mulai dari presiden sampai rakyat biasa. Memang, ketakutan sosial hanya bisa dikalahkan dengan tertawa bersama-sama. Ketakutan itu memecah belah, sedangkan tertawa itu menyatukan.
Eksibisi menampilkan 8 lukisan dan 1 karya instalasi bertajuk “Jangan Takut Memedi Sawah“, terdiri dari 100 orang-orangan sawah yang memegang lukisan wajah tokoh yang sedang tertawa dan syair lagu Ibu Pertiwi. Ini dimaknai sebagai perlawanan terhadap teror yang dilakukan oleh para memedi sawah. Adapun lukisan yang dipamerkan banyak mengambil tema kritik sosial terhadap situasi yang berkembang di masyarakat.
Eksibisi menampilkan 8 lukisan dan 1 karya instalasi bertajuk “Jangan Takut Memedi Sawah“, terdiri dari 100 orang-orangan sawah yang memegang lukisan wajah tokoh yang sedang tertawa dan syair lagu Ibu Pertiwi. Ini dimaknai sebagai perlawanan terhadap teror yang dilakukan oleh para “memedi sawah”.
Pameran kali ini mengedepankan tema kritik sosial terhadap situasi yang berkembang di masyarakat. Pembukaan dimaknai Pembacaan Puisi oleh dramawan Abu Bakar, pertunjukan tari “Lelakut” olehKomunitas Bumi Bajradengan koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani.
Selain di Bentara Budaya Bali, pameran ini diselenggarakan pula di Bentara Budaya Jakarta (14-23 Februari 2019), Bentara Budaya Solo (14-20 Maret 2019) dan Bentara Budaya Yogyakarta (23-30 Maret 2019).
HARI BUDIONO adalah kurator di Bentara Budaya. Ia lulus Sekolah Tinggi Seni Rupa “ASRI“ Yogyakarta tahun 1985. Ketika tahun 1982 Jakob Oetama mendirikan Bentara Budaya di Yogyakarta, bersama Sindhunata, GM Sudarta, JB Kristanto, Hajar Satoto, dan Ardus M Sawega, dia menjadi pelaksana angkatan pertama.
Pernah menjadi Wartawan Majalah Bergambar Jakarta-Jakarta (tahun1986 – 1989dan1993 – 1994), serta menjadi Redaktur Foto Harian Bernas Yogyakarta (tahun1990 – 1993).Menulis feature dan liputan budaya untuk media Tabloid Citra, Majalah Intisari, The Jakarta Post, dan Harian Kompas. [*/T]