“Cinta memang akan selalu menyakitkan. Entah karena kau mencintai terlalu banyak, terlalu lama, atau karena tak bisa mencintai sebanyak dan selama yang kau inginkan”
(Cristian Simamora)
KEBIASAAN setiap mahluk ciptaan Tuhan ketika patah hati biasanya langsung menjadi pribadi paling relegius seolah agama sandaran pertama untuk menguatkan hati yang sedang luluh lantah, penuh puing-puing masa lalu, bahkan bayang-bayang wajah mantan yang enggan pergi dari pikiran. Move on atau tidak, itu sebuah pilihan!
Setiap yang bernyawa di bumi (Manusia) pasti pernah mengalami putus cinta, dan patah hati adalah keniscayaan yang harus dinikmati seperti hujan yang deras bersama air mata dan gemuruh petir yang menyambar segenap psikis seseorang.
Tidak jauh berbeda dengan penulis muda berbakat dan penuh ambisius ketika berbicara perihal perempuan. Dalam kasus ini ia meminta untuk disamarkan namanya menjadi Wanto alias Jaswanto, karena menurutnya patah hati adalah aib bagi khalayak umum sekaligus sangat tidak gentle ketika harus memperlihatkan raut wajah murung, galau, sedih, meski pada kenyataan air matanya perlahan turun dalam kesunyian.
Wanto termasuk lelaki produktif dengan beberapa karya bukunya “Munajat Hati Sebuah Novel (2017) dan Cangkruk Dusun Karangbinangun, sebuah novel patriarki (2018)”
Tetapi seberapa hebat pun dia menulis novel, pada akhirnya ia harus jatuh dalam kubangan lumpur patah hati. perasaannya keruh, bahkan caption statusnya berpura-pura tegar, kuat seperti tidak terjadi apa-apa. Penulis memang pembohong kelas wahid yang mampu menyembunyikan luka dengan tawa, tangis dengan senyuman, intinya semua harus terlihat bahagia.
Wanto baru saja putus dengan pacarnya beberapa jam yang lalu. Berita ini tidak banyak orang tahu. Saya sebagai sahabat dekatnya diberitahu lewat pesan singkat dengan emotion bercucuran air mata. Bukannya sedih, saya sontak tertawa membaca chat yang penuh haru biru, penuh tekanan batin. saya tertawa bukan bermaksud mengejek atau ungkapan gembira tetapi lucu membaca chat seorang penulis dengan marwah yang bijak ketika berbicara, sering menulis petuah-petuah hidup di status Facebook. Menjadi pakar penenang dengan kata-kata yang ia adopsi dari Om Mario Teguh ketika temannya patah hati. Sedang sekarang dia kalut sendiri dibalut rasa bimbang harus berbuat apa. (Masuk jurang atau masuk kamar menata hati kembali)
Untuk sekarang perihnya mungkin belum terlalu terasa, karena senyumnya masih ditebar lebar-lebar. Tetapi saya jamin dalam beberapa hitungan hari Wanto bakal menjadi lelaki paling kesepian khususnya di daerah Kota Singaraja dan sekitarnya. Ini menjadi alasan kuat ketika ia meminta saya untuk menemaninya menepi di pinggir pantai dengan gemuruh ombak yang kacau, malam tanpa bintang, dingin yang menusuk-nusuk badan, angin yang berhembus pelan-pelan lengkap dengan lagu super-duper galau Sheila On 7 yang berjudul “Dan” yang membawa sejuta kenangan.
Mendengar lagu galau menurut keterangan Edwards, adalah bukti bahwa seseorang yang patah hati sesungguhnya sedang menyelami perasaan dirinya sendiri. Dibalik semua itu ada perasaan takut dalam diri saya Wanto berbuat nekat (Bunuh Diri) ohh no!
Seorang psikolog klinis, Guy Winch, PhD meneliti pengalaman patah hati dan trauma putus cinta lewat bukunya yang berjudul How to Fix A Broken Heart. Buku tersebut berisi studi Winch tentang rasa sakit hati seseorang yang baru saja mengalami putus cinta. Penelitian ini memfokuskan dengan cara membandingkan dua orang yang dipindai dengan alat MRI.
Orang pertama dipindai sambil menatap foto-foto sang mantan, sedang orang kedua dipindai sambil dipaparkan panas yang menyebabkan rasa nyeri tak tertahankan. Hasilnya mengejutkan, hasil pindai menemukan kedua hal tersebut mempengaruhi area otak yang sama. Dengan kata lain, nyeri fisik akibat panas dengan nyeri emosional dari patah hati mempengaruhi kinerja otak pada area yang sama.
Fakta lain juga tak kalah mencengangkan, bahwa patah hati dapat menyebabkan gagal jantung. Jika selama ini makanan bertrigliserin yang menjadi ancaman gagal jantung, maka patah hati bisa menyebabkan rasa nyeri pada dada, kejang, dan meningkatnya kadar hormon stres, epinetrin atau yang sering disebut Broken Heart Syindrome yang menjadi tanda-tanda gagal jantung.
Selain itu, kita pada umumnya mengenal orang terkena tekanan darah tinggi karena berlebihan mengkonsumsi asupan garam atau obesitas. Maka menurut American Heart Association menyebutkan orang yang stres gara-gara putus cinta perlu berhati-hati. Peningkatan tekanan darah dalam waktu singkat bagi orang-orang dengan kondisi ini akan mendorong terjadinya krisis hipertensif, yang menyebabkan gejala seperti sakit kepala, kesulitan bernafas, bahkan mimisan.
Maka untuk kalian yang jomblo ucapkan rasa syukur kepada Tuhan, karena kalian bebas dari segala ancaman kesehatan diatas. Setidaknya posisi kalian aman untuk sementara waktu meski rasa kesepian membuatmu harus belajar memeluk diri sendiri ketika teman sedang asyik berpelukan dengan si doi. Jomblo bakal lebih sehat dari radikal patah hati meski saya tahu perasaannya ditusuk-tusuk sepi karena menanggung hidup sendiri, maka merdeka atau menjomblo sampai mati, itu sebuah pilihan!
Wanto, bangkitlah kawan; Hidupmu masih panjang. jangan kau rusak masa depanmu hanya karena sorang perempuan. Jika kau butuh teman berbagi kesedihan, aku siap menampung dukamu agar kau tak merasa sendirian. Luat masih terhampar luas, langit masih biru kau lihat, maka selama itu kau masih bisa bangkit dan berlari menggapai semua mimpi yang pernah kau ceritakan kepadaku sewaktu dulu.
Atau jika kau memang sudah benar-benar tidak kuat dan ingin secepatnya mengakhiri hidup; Silahkan, biar aku bantu sediakan racun serangga harga eceran. Sehingga aku leluasa mendapatkan mantan perempuanmu. (Kabur… Wkwkwkwkwk…) (T)