21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Foto diambil dari facebook Komang Suwini

Foto diambil dari facebook Komang Suwini

Zaman Milenial di Bali, “Banten” Bisa Dibeli, Tidak Perlu Dipelajari?

Ni Komang Aprilia Enisari by Ni Komang Aprilia Enisari
October 13, 2018
in Esai
8
SHARES

PADA zaman milenial, bagi anak zaman now di Bali, banyak bertebaran semboyan aneh: “Banten, alat untuk upcara adat dan agama, tak perlu dipelajari. Kini bisa dibeli, toh pedagangnya banya di pinggir jalan”.

Saya sendiri, sebagai generasi milineal, khawatir dengan kondisi ini. Memasuki era modernisasi di mana teknologi makin canggih, tak ayal membuat pemuda-pemudi Hindu di Bali semakin berpikir secara praktis, tanpa memikirkan generasi berikutnya dan kelestarian budaya.

Dari waktu ke waktu banyak hal positif yang mulai kita tinggalkan,  seperti kegiatan sederhana  yang tidak banyak diperhatikan oleh pemuda-pemudi kita: membuat banten (matetuesan, majejaitan, matanding).

Beberapa tahun lalu, orang tua masih menekankan dan mendidik anaknya untuk tetap menjalankan tradisinya dalam membuat banten. Kebanyakan orang tua berpikir bahwa anaknya kelak minimal bisa membuat banten upakara yang sederhana, semisal canang sari.

“Jadi anak perempuan, minimal kamu bisa membuat canang sari, kalau kamu menikah nanti supaya tidak merasa malu di depan mertua, karena banten sederhana seperti canang sari akan sangat sering kamu gunakan di kehidupan rumah tangga.”

Begitu kata ibu Seni. Ia seorang ibu rumah tangga penjual canang.

Mengenai cara mendidik, tentu seriap orang tua mempunyai caranya masing-masing. Ada beberapa orang tua yang membiasakan anaknya mengenal budaya, dan mengajarkan tradisi.

Tapi ada pula sebagian orang tua mulai berpikir secara praktis, bahwa banten-banten upakara sudah ada banyak dijual, dan tidak jarang hal tersebut dijadikan sebagai ajang untuk berbisnis, sehingga kita cukup membelinya.

Namun ketika kita mengoreksi lebih dalam lagi, tujuan utama kita belajar mejejaitan bukan hanya untuk sekadar bisa membuat banten, tetapi seharusnya berpikir akan keberlangsungan budaya yang berkelanjutan.

Anak-anak muda harus mengenal budayanya, tanah kelahirannya, supaya ketika nantinya mereka dewasa, mereka akan merasa sudah siap ketika terjun langsung ke adat masing-masing. .

Cara yang dapat dilakukan yakni dengan mendidik anak-anaknya sejak usia dini dengan berlatih membuat banten upakara yang sederhana, supaya mejejaitan dikenal sejak usia kecil. Mulai dari matetuesan,  nyait, dan matanding agar anak-anak zaman milenial ini terhindar dari pemikiran praktis bahwa banten sekarang bisa dibeli.

Mari amati di sekitar perjalanan, penjual banten juga kebanyakan orang dewasa dan lanjut usia. Kemana anak muda? Mungkin main gadget. Jika demikian halnya, jangankan menjual, membuat banten pun nanti kita tidak bisa. Jika tak ada yang menjual, di mana kita akan membeli? (T)

Tags: baliBudayahindukebudayaanupacara
Ni Komang Aprilia Enisari

Ni Komang Aprilia Enisari

Mahasiswa Jurusan Akuntansi Program S1 Undiksha, suka budaya, suka organisasi

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Kilas

“Kembalikan Indonesia Padaku”, Puisi Wajib Lomba Menyanyikan Puisi, Jembrana, 2017

PUISI “Kembalikan Indonesia Padaku” karya penyair Taufiq Ismail menjadi puisi wajib dalam Lomba Menyanyikan Puisi yang digelar Komunitas Kertas Budaya, ...

February 2, 2018
Ist
Opini

Menggelitik RUU Permusikan – Ini Cerita Anak Band Hardcore

"Malam ini kite ledakkan panggung wak!" ucapku, ke kawan-kawan se-band. Waktu itu kami diundang untuk tampil di panggung rakyat untuk ...

February 5, 2019
Youtube
Esai

Jokowi Presiden, Ahok Masuk Tahanan – Kisah (Seakan) Drama Sepasang Tokoh

JOKOWI (Joko Widodo) dan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) adalah sepasang tokoh yang (tiba-tiba) memenuhi ruang pembicaraan di seantero negeri. Mereka ...

February 2, 2018
Acara

Gugusan Energi Alam Batin Wirantawan dalam Pameran Tunggal di Danes Art Veranda

Judul Pameran: Pameran Tunggal Putu Wirantawan "Gugusan Energi Alam Batin Wirantawan”Seniman: I Putu WirantawanPenulis I Made Bakti Wiyasa Pembukaan Pameran: ...

February 25, 2020
Arca sejoli di Pura Pucak Penulisan dan Arca Wisnu di Pura Gelang Agung Desa Getasan
Esai

Tercatat 23 Nama Raja pada Masa Bali Kuno – Siapa Saja Mereka?

Nama-nama raja Bali Kuno yang dikenal sampai saat ini seperti raja Udayana, raja Jaya Pangus dan raja Astasura Ratnabumibanten bersumber ...

January 29, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In