7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Tentang Perupa Bali: #PK, Satu Kelompok Lebay…

Savitri SastrawanbySavitri Sastrawan
October 13, 2018
inKhas
Tentang Perupa Bali: #PK, Satu Kelompok Lebay…

Instalasi DEkde Jaya Putra di Karja Art Space

46
SHARES

JADI, PK adalah sebuah kelompok perupa asal Bali lulusan ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar, dimana empat anggotanya angkatan 2006 – Dekde Jaya Putra, Rako Suarnata, Putu Nova, dan Putra D’awan Indrawan – dan satu anggota lainnya angkatan 2009 – Dewa NPAAW.

Awalnya mereka merupakan kelompok yang tidak memiliki nama. Namun, karena pameran seni rupa perdana mereka di Yogyakarta pada tahun 2015 berjudul ‘Prajurit Kemayu’, terciptalah singkatan #PK – beserta tagarnya – dan boleh menginterpretasikannya kepanjangannya menjadi apapun.

Saya sendiri tidak pernah melihat pameran mereka secara langsung sebelum tahun 2017 dimana pameran mereka selalu antara di Bali atau Yogyakarta. Antara tahun 2013 sampai 2015, dari luar Bali saya melihat kelompok #PK ini salah satu kelompok perupa Bali yang cukup gesit, seru, dan komikal berpameran menggunakan tema yang lebay (baca: berlebihan) di sebuah ruang galeri.

Pada tahun 2016, mereka mengajak penulis dan kurator asal Bali, Made Susanta Dwitanaya, mengadakan pameran di Yogyakarta yang salah satu pamerannya berjudul “#Baper” – google aja kalau lupa itu kata gaul apa. Lalu awal tahun 2017, mereka mengajak saya untuk berkolaborasi dalam dua pameran di Bali.

Sempat kaget kenapa aku diikutkan – ternyata memang salah satu metode mereka adalah berkolaborasi dengan orang Bali yang aktif di kesenian, baik penulis maupun perupa. Karena saya dikenal sebagai penulis dan perupa oleh #PK, maka saya diminta ikut menulis namun dibentuk karya, merespon tema yang mereka angkat saat itu. Lucunya, orang-orang mengira saya kurator dan menulis untuk pameran mereka padahal #PK berpameran tanpa kurator.

Pameran #PK “Menjemput Masa Lalu” berlangsung di Sika Gallery, Ubud, pada bulan Mei 2017, memiliki makna ‘Menjemput Masa Lalu’ sebagai berikut – “Proses yang telah dilewati dan kini digali kembali, kita sebut sebagai ‘Menjemput Masa Lalu’ merupakan tahap perenungan tentang memori terdahulu yang sampai saat ini mengusik bahkan berkelana dalam ingatan.”

Lalu, “Menjemput Masa Lalu, Pagi di Pelupuk Mata” yang berlangsung di Karja Art Space, Ubud, pada bulan Oktober 2017,menjadi kelanjutannya yang bermaksud bermain dengan konsep saat cahaya pagi pertama kali menerpa mata – “Cahaya pagi yang memberi begitu banyak rasa dan dapat diinterpretasikan atau dimaknai berbeda-beda dari berbagai sudut pandang, menjadi sebuah metafora baru dalam memaknai pagi.” – kurang lebay apa coba kedua penjelasan di atas?

Instalasi Dekde Jaya Putra di Sika Gallery
Instalasi Interaktif Putu Nova di Sika Gallery
Instalasi Rako di Sika Gallery
Instalasi D’Awan di Sika Gallery

Maka, dalam seri berpameran di Bali kala itu, kedua pameran sama-sama bermaksud mengangkat sesuatu yang dipendam, sebuah memori, sebuah ingatan, yang dipertanyakan kembali maupun dibawa nostalgia saja ke masyarakat luas.

Mengetahui #PK suka bereksperimen dan eksplorasi dengan media, maka untuk kedua pameran ini saya melakukannya juga. Karena ke-lebay-an mereka saat berpameran, saya merasa seperti tidak harus takut apa yang ingin diungkapkan maupn output kekaryaan yang dibuat, seperti sangat bebas walaupun ada tema. Mengapa saya mengatakan demikian?

Pertama, pameran-pameran yang telah saya ikuti selama sepuluh tahun terakhir, sepertinya dua aspek penting yang harus ada adalah berikut: estetika dan wacana. Dengan begitu, pameran dianggap ‘serius’.

Namun, sering kali saya amati, estetika kekaryaan itu diutamakan, sedangkan wacana dihitung belakangan. Tema suatu pameran bekerja sebagai judul pameran itu, dan pameran itu secara gamblang menunjukan tema itu tanpa wacana yang dikembangkan. Padahal orang awam masih suka bertanya – apa itu estetika?- kata estetika terlalu ribet untuk diresap begitu saja.

Justru bersama #PK, membawa wacana rasanya sama derajat dengan menghadirkan estetika kekaryaan mereka. Agar sukses membawa suatu wacana, maka perlu memikirkan estetika karya – yakni bentuk, warna, garis, dan formalitas berkarya lainnya – yang memadai dalam menyampaikan wacana tersebut.

Pameran visual seni di Denpasar dan sekitarnya masih suka bergaya seragam, tetapi di #PK itu tidak pernah terjadi, masing-masing seniman merepresentasikan karyanya dengan gaya sendiri-sendiri serta memiliki kecenderungan berinstalasi dengan dua maupun tiga dimensi.

Kedua, dengan tema yang berlebihan tersebut, wacana bisa dibawa secara ringan dan mudah diresap, atau dibawa serius dengan kata-kata berlebihan tetapi sebenarnya ringan, namun kecenderungan wacana yang dibawa, ya, tidak jauh dari tentang kehidupan manusia sendiri. Menggunakan beragam media yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, kedua pameran di Bali tahun lalu membawa persoalan yang dapat menggelitik pikiran dan perasaan.

Instalasi Savitri di Karja Art Space
Instalasi DEkde Jaya Putra di Karja Art Space
Instalasi NPAAW di Karja Art Space

Kekaryaan perupa #PK yang inspirasinya datang dari pengalaman yang cukup personal menjadi suatu yang dapat dirasakan secara kolektif. Untuk saya, seharusnya disanalah kesenian bermain, menjembatani pengungkapan perasaan ke sesama manusia, tidak sekedar membuat sesuatu yang indah memikat mata.

Tahun ini, #PK kembali ke Bali dan berkolaborasi dengan perupa perempuan asal Bali, Tiartini Mudarahayu, dengan judul pamerannya “Menertawai Hari”. Konsepnya,menghasilkan kekaryaan dari berkumpul bersama selama 24 jam – kurang absurd apa coba dan lebaynyaa – yang akan dibuka di Room 8 Artshop, Seminyak pada tanggal 17 Oktober 2018. Yuk, simak ke-lebay-an #PK Oktober ini! (T)

Tags: baliISI DenpasarPameran Seni RupaSeni Rupa
Previous Post

Yang Tidak Boleh Dilontarkan Kepada Penyair

Next Post

PP 43/2018, “Pelakor” Dapat Hadiah Rp 200 Juta

Savitri Sastrawan

Savitri Sastrawan

Suka menyebut dirinya seorang Bali nomaden dan pekerja lepas di seni dan bahasa. Ia meyakini seni dan bahasa merupakan metode dekonstruksi dan kolaborasi dalammengeksplor kemungkinan-kemungkinan antar disiplin. Intinya, ingin menjadi orang interdisipliner yang bisa mengapresiasi segala hal dalam berkebudayaan.

Next Post
PP 43/2018, “Pelakor” Dapat Hadiah Rp 200 Juta

PP 43/2018, “Pelakor” Dapat Hadiah Rp 200 Juta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co