AYO siap-siap ke Desa Tajun, Kubutambahan, Buleleng. Sekitar 400 buah durian sudah siap dibelah, dicicip, dimakan, dalam Festival Makan Duren, selama sehari, Minggu 4 Maret 2018.
Buah yang disiapkan dalam acara Festival Makan Duren itu adalah buah lokal asli dari Desa Tajun. Pemanfaatan buah durial local merupakan bagian dari pemberdayaan para petani durian yang ada di desa itu, sekalian memperkenalkan rasa buah asli, yang pasti tak kalah dengan rasa durian dari daerah lain.
Namun, jika ingin menikmati buah durian dari jenis lain, atau ingin mendapatkan ragam buah-buahan selain durian, dalam festival itu juga dilaksanakan Bazar Buah. Buah yang dijual adalah buah hasil petani setempat, seperti buah manggis, alpukat , lemon dan buah naga.
Festival Makan Duren di Desa Tajun yang digelar Rama Shinta Farm ini memang bertujuan membangkitkan dan mengembangkan potensi perkebunan dan pertanian di Bali Utara. Karena tidak dapat kita pungkir Kabupaten Buleleng memiliki potensi perkebunan dan pertanian yang melimpah. Hasil yang melimpah terdapat pada sector buah-buahan. Kontur georafis yang nyegara-gunung membuat banyak varietas buah yang dapat tumbuh di Kabupaten Buleleng, seperti setrawbarry di Desa Pancasari, Anggur disekitar Desa Dencarik dan Desa Gerokgak, serta Durian di wilayah yang tinggi daerahnya berada disekitar 600 meter diatas permukaan laut, diantara Desa Gitgit, Desa Bestala dan Desa Tajun.
Melimpahnya hasil perkebunan buah di Buleleng, dampak berdampak banyak terhadap perekonomian dan pariwisata. Potensi harus dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu cara untuk memperluas gaung Kabupaten Buleleng sebagi pusat buah-buahan di Bali, dapat dengan cara mengelar acara yang terfokus terhadap pertanian dan perkebunan, sehingga berdampak langsung terhadap para petani sekalu konsumen dan masyarakat selaku distributor dan konsumen.
Acara festival ini akan digelar di lahan agrowisata Rama Shinta Farm. “kami mengelar Festival Makan Duren ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi Desa Tajun yang merupakan salah satu desa penghasil buah durian di Buleleng” ungkap Made Arnaja pemilik Rama Shinta Farm.
Festival Rekreasi
Acara Festival Makan Duren dikemas dalam bentuk Festival Rekreasi. Festival digelar selama sehari penuh. Acara dilakukan ditengah perkebunan durian yang ada di Rama Shinta Farm. Pemilihan tempat ini, didasarkan ingin memberikan kenikmatan dan sensasi yang berbeda saat menikmati buah durian langsung di bawah pohon durian. Dalam Festival Makan Duren ini, peserta akan diberikan untuk makan durian sepuahnya, mendapatkan pengetahuan tentang buah naga, dan fun game.
Pande Sriasih Ketua Panitian Festival Makan Duren mengatakan “peserta Festival Makan Duren, akan kami buat mabuk durian, kami juga berikan pengetahuan tambahan tentang cara tanam, perawatan dan bibit buah naga gratis, juga akan disiapkan Fun Game untuk menghibur para peserta”. Festival ini cukup berbeda dengan festival lainnya, selain berkonsep rekreasi, bagi yang ingin terlibat dalam Festival Makan Duren dikenakan tiket sebesar Rp. 150.000 dan dibatasi maksimal untuk 300 orang peserta. Hingga saat ini peserta telah mencapai 150 orang yang terdiri dari warga buleleng dan diluar buleleng.
“Walaupun festival ini digelar di agrowisata milik perorangan, kami tetap ingin warga Desa Tajun dapat ikut serta dalam acara ini dengan menjual hasil panen buah-buah yang dikembangkan di Desa Tajun,” imbuh Pande, ketua panitia.
Dalam kegiatan festival 2018, tidak semata-mata hanya ingin memperkenalkan Rama Shinta Farm sebagai tempat agrowisata, melainkan juga bertujuan untuk meningkatkan gairah perekonomian dan pertanian di Desa Tajun. FMD 2018 juga melibatkan anak muda kreatif Buleleng yang telah berhasil melakukan pengolahan pasca panen pertanian seperti Tuak Manis Desa Munduk Bestala dan Lakklak Buah Desa Pancasari. Pelibatan dua usaha ini, bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, dalam pengolahan pasca panen pertanian.
FMD 2018 yang digawangi oleh Rama Shinta Farm, adalah wujud kecil pergerakan masyarakat yang berkeinginan untuk membantu dan mendorong perkembangan pariwisata Buleleng dari sector pertanian. Dengan banyaknya potesi pertanian khususnya buah –buahan Buleleng diharapkan dapat menjadi sentral buah-buahan Bali dan berdampak pada sector pariwisata Bali Utara. (T)